Aamar Reshi menerbitkan buku dongeng di Amazon menggunakan AI yang menimbulkan kontroversi. Idenya berawal saat ia membacakan buku cerita pengantar tidur untuk anak temannya. Dengan profesinya sebagai manajer desain produk di sebuah perusahaan teknologi keuangan yang berbasis di San Francisco, ia mengaku tidak punya pengalaman menulis dan mendesain. Karena itu ia memanfaatkan alat AI untuk membuat buku dongeng anak-anaknya.
Pada bulan Desember 2022, Reshi menulis dongeng "Alice and Sparkle," yang bercerita tentang seorang gadis bernama Alice yang ingin belajar tentang dunia teknologi dengan bantuan teman robotnya, Sparkle. Dia menggunakan OpenAI ChatGPT untuk menyusun narasi ceritanya. Untuk menghidupkan karakter-karakter dalam ceritanya, Reshi menggunakan sebuah generator seni AI bernama Midjourney.
Hanya dalam kurun waktu 72 jam, Reshi sudah menerbitkan buku karyanya di toko buku digital Amazon. Keesokan harinya, Reshi mencetak buku tersebut melalui KDP Amazon. Reshi juga mengaku bahwa ia tidak mengeluarkan model banyak untuk menerbitkan dongengnya. Ia hanya perlu membayar langganan Midjourney sebesar $30 per bulannya.
Reshi sangat senang dengan buku dongeng karyanya. Ia merasa puas dapat membuat buku anyar tanpa mengeluarkan modal besar dan hanya dalam waktu hitungan hari. Ketika dia berbagi pengalamannya di Twitter, postingannya cepat viral dan dia menerima respon positif atas kreativitasnya. Namun, keesokan harinya, beberapa pengguna mengkritik cara dia mengelola proyek tersebut dan menyatakan tidak setuju. sumber teknologi.id
|