Para peneliti di Universitas Harvard berhasil membuat chip yang berfungsi untuk menjaga kesehatan Miss V dari risiko infeksi penyakit menular.
Chip tersebut berisikan microbiome Miss V manusia yang ditemukan oleh para ilmuwan sebagai terobosan baru dalam pengobatan bakteri di daerah kewanitaan manusia.
Gangguan microbiome (mikrobioma) sendiri menyebabkan terjadinya BV atau Bacterial Vaginosis atau terjadinya pertumbuhan bakteri berlebih di vagina. Setidaknya terdapat 30% wanita di usia reproduksi dari seluruh dunia yang melakukan perawatan akibat BV dan menelan biaya hingga US$4,8 miliar atau sekitar 74 triliun rupiah setiap tahunnya.
Bakteri tersebut juga memungkinkan terjadinya risiko ganda terhadap infeksi menular seperti HIV, dan juga meningkatkan risiko kelahiran prematur pada wanita hamil yang juga menjadi penyebab terjadinya kematian kedua pada bayi baru lahir.
Saat ini, pengobatan BV dilakukan dengan antibiotik meski tidak begitu ampuh karena acapkali kambuh dan bahkan menyebabkan komplikasi yang lebih parah, termasuk penyakit radang panggul hingga menyebabkan kemandulan. sumber teknologi.id
|