Situs layanan penukaran mata uang kripto (cryptocurrency) bernama Crypto.com baru saja mengonfirmasi bahwa pihaknya menjadi korban pencurian oleh hacker.

Melalui blog resminya, Crypto.com mengatakan bahwa insiden pencurian tersebut membuat mereka kehilangan lebih dari US$30 juta atau setara Rp430 miliar yang terdiri dari mata uang Bitcoin dan juga Ethereum.

Dikutip dari The Verge, terdapat sekitar 4.835,26 ETH dan 443,93 BTC yang telah dicuri. Selain itu juga ada beberapa mata uang kripto lain senilai US$66.200 yang ikut dicuri oleh hacker tersebut.

Sementara dari sisi customer sendiri, dikonfirmasi bahwa ada sekitar 483 pengguna Crypto.com yang menjadi korban dari pencurian tersebut. Beruntung pengguna tersebut kini sudah mendapat kembali uangnya yang telah dicuri tersebut.

"Pada hari Senin, 18 Januari 2022, sistem monitoring Crypto.com mendeteksi adanya aktivitas mencurigakan dari beberapa akun yang melakukan transaksi tanpa melakukan autentikasi 2FA," tulis blog tersebut.

"Hal ini membuat tim kami langsung melakukan investigasi untuk melihat dampaknya. Semua proses penukaran di platform tersebut sempat dihentikan selama proses investigasi. Semua akun yang terbukti terdampak akan diperbaiki,"
Alhasil untuk mencegah terjadinya kasus pencurian serupa, pihak Crypto.com memutuskan mengganti sistem two-factor authentication mereka dengan arsitektur baru yang lebih aman.

Ini bukan menjadi kasus pencurian mata uang kripto pertama yang terjadi. Berdasarkan analisis dari NBC News, selama tahun 2021 lalu terdapat lebih dari 20 kasus pencurian mata uang kripto dimana para hacker berhasil membawa kabur uang dengan nilai mencapai US$10 juta.

 Copyright stekom.ac.id 2018 All Right Reserved