Transformasi
digital saat ini gencar dilakukan oleh berbagai sektor industri untuk dapat
mengikuti perkembangan zaman digital yang terus berkembang. Hal ini terutama
dalam mendukung implementasi industri 4.0 di berbagai sektor industri di
Indonesia. “Pemerintah Indonesia telah
meluncurkan Making Indonesia 4.0 sebagai inisiatif untuk mempercepat
pembangunan industri, memasuki industri 4.0 dengan sasaran utama menjadikan
Indonesia sebagai 10 negara dengan ekonomi terbesar dunia di tahun 2030,” kata
Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Kementerian
Perindustrian (Kemenperin), Reni Yanita dalam webinar ‘Solusi
Hybrid Cloud untuk Implementasi Industri 4.0’ di Indonesia. Reni kemudian menuturkan, dengan
sasaran tersebut Kemenperin kemudian telah mengimplementasikan industri 4.0
pada industri manufaktur sejak peluncuran Making Indonesia 4.0. Program
tersebut mulai dari INDI 4.0, hingga program Startup 4 Industry untuk mendorong
perkembangan startup berbasis
teknologi industri 4.0 di Indonesia. Lebih lanjut, Kepala Pusat
Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi dan Kebijakan Jasa Industri (OPTIKJI)
Kemenperin Heru Kustanto menyampaikan, salah satu kriteria penilaian pada INDI
4.0 berkaitan dengan penyimpanan data. Hal ini kemudian berkaitan dengan
pemanfaatan cloud computing, terutama sistem hybrid cloud di industri. “Salah satu dari 10 prioritas
strategi pada Making Indonesia 4.0 adalah pembentukan ekosistem inovasi, yang
salah satunya sedang kita diskusikan adalah teknologi cloud
computing. Cloud
computing menjadi salah
satu teknologi yang diimplementasikan dalam industri 4.0,” tutur Heru. Sementara dari sisi penyedia layanan,
Solution Architect Alibaba Cloud Indonesia memaparkan solusi yang dihadirkan
oleh Alibaba Cloud untuk mendukung industri mengimplementasikan berbagai
teknologi seperti cloud computing hingga big data guna
memasuki era industri 4.0. Eggy mengungkapkan, bahwa selama enam
tahun perjalanan di Indonesia, Alibaba Cloud telah memberikan pelatihan untuk
lebih dari 100 ribu sumber daya manusia, dengan ratusan partner dan pelanggan yang mempercayakan solusi
teknologi pada Alibaba Cloud. “Layanan cloud sendiri secara singkat terbagi atas tiga
bagian, yaitu Infrastructure as a Service (IaaS), Platform as a Service (PaaS), dan Software as
a Service (SaaS).
Industri manufaktur sendiri paling banyak ditanyakan adalah internet of
things (IoT) dan big data. Alibaba Cloud sendiri sudah memiliki IoT dan big data, serta machine learning untuk melakukan analisis atau predictive analysis,” jelas Eggy. Pada kesempatan yang sama, Country
Manager Indonesia ZStack International David Sugandi juga memaparkan layanan cloud
computing yang dapat
mendukung berbagai kebutuhan sektor industri di era industri 4.0. David menjelaskan, bahwa hybrid cloud dapat dengan mudah diimplementasikan
bersama dengan ZStack, untuk selanjutnya mengintegrasikan antara private dan public cloud sesuai
dengan kebutuhan industri. “Apabila kita membutuhkan untuk membangun hybrid cloud, itu bisa dilakukan sangat cepat, terutama
mengintegrasikannya dengan Alibaba Cloud. Hal ini karena hubungan unik yang
dimiliki ZStack dengan Alibaba Cloud sebagai partner,”
ungkap David. Teknologi cloud
computing terutama hybrid cloud kemudian menjadi salah satu kebutuhan yang
terus meningkat pesat di Indonesia, terutama dalam mendukung kebutuhan memasuki
era industri 4.0.
Sumber
:
https://www.cloudcomputing.id/berita/cloud-computing-dorong-implementasi-industri-4 |