Sam Altman, salah satu tokoh
terkemuka kecerdasan artifisial (Artificial Intelligence / AI) yang sekaligus
merupakan Co-Founder dan CEO dari OpenAI yang membuat aplikasi
revolusioner ChatGPT, menjadi narasumber pada acara tanya jawab seputar
kecerdasan artifisial yang digelar oleh KORIKA di Jakarta. KORIKA yang
merupakan Kolaborasi Riset dan Inovasi Industri Kecerdasan Artifisial sebagai
organisasi orkestrator quad-helix pemerintah, akademik, business, dan komunitas
untuk percepatan inovasi AI di Indonesia, merasa terhormat dapat menginisiasi
kehadiran Sam Altman di Jakarta. Kedatangan
Sam Altman sangat selaras dengan perkembangan generative AI yang mendukung visi
dan misi Strategi Nasional Kecerdasan Artifisial Indonesia, untuk mewujudkan
ekosistem AI. Dalam
acara ‘Conversation with Sam Altman’ yang digelar oleh KORIKA, Altman
mengutarakan khawatir dengan perkembangan teknologi kecerdasan buatan (artificial
intelligence) yang begitu masif. Oleh sebab itu, dia pun
sepakat bila teknologi ini perlu diatur atau diregulasi. Dengan begitu,
kecerdasan buatan ini dapat memberikan manfaat yang luas. Pendapat ini
dia kemukakan dalam kunjungannya ke Indonesia. Diskusi soal regulasi
tentang AI memang bukan kali ini saja diungkap oleh Altman. Meski dia adalah
pelaku bisnis di bidang kecerdasan buatan, dia juga beranggapan bahwa teknologi
ini perlu diatur. Altman dalam
beberapa waktu terakhir memang sedang menggaungkan pembentukan regulasi agar
teknologi canggih ini bisa dimanfaatkan dengan lebih bijak. Namun,
menurut Altman, regulasi di tingkat yang lebih kecil juga dimungkinkan dibuat.
Misalnya, pada beberapa negara atau daerah yang memiliki budaya atau
nilai-nilai tertentu. Jadi, tetap ada batasan moral dan etika yang disepakati
lebih lanjut. Diketahui,
OpenAI adalah sebuah perusahaan riset dan pengembangan kecerdasan artifisial
yang didirikan pada tahun 2015 yang melakukan penelitian dan pengembangan dalam
berbagai bidang kecerdasan artifisial, termasuk pemrosesan bahasa alami,
pengenalan gambar, pemodelan generatif, dan pembelajaran penguatan. Tujuan utama
OpenAI adalah untuk memastikan bahwa kecerdasan artifisial dapat digunakan
secara luas untuk kebaikan semua orang. Salah satu
produk terkenal yang dikembangkan oleh OpenAI adalah GPT (Generative
Pre-trained Transformer), yang merupakan keluarga model berbasis Transformer.
Transformer sendiri adalah sebuah arsitektur model yang sangat canggih dalam
bidang pemrosesan bahasa alami dan pembelajaran mesin. ChatGPT
merupakan model berbasis teks yang menggunakan arsitektur Transformer untuk
dapat mengenali pola bahasa, menggunakan teknologi pemrosesan bahasa alami
(Natural Language Processing) untuk memahami pertanyaan atau pernyataan
pengguna, dan memberikan respon yang relevan dan sesuai. Dalam
prakteknya, penggunaan ChatGPT sangat beragam, beberapa contoh diantaranya
yaitu untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan, memberikan bantuan berupa
informasi, panduan atau saran, menginspirasi ide baru di berbagai bidang
kreatif seperti penulisan, desain atau musik dan juga dapat membantu pengguna
memahami konsep-konsep yang kompleks dengan menjelaskan dengan cara yang lebih
sederhana, memberikan definisi, atau memberikan contoh yang berguna. Sumber :
https://www.cloudcomputing.id/berita/sam-altman-sebut-teknologi-ai-perlu-diawasi |