Kementerian
Kesehatan (Kemenkes) RI menilai teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) dapat
menjadi solusi untuk menjawab permasalahan kesehatan yang ada di Indonesia.
Salah satunya adalah memudahkan akses masyarakat terhadap layanan kesehatan. “Adanya AI dapat membuat deteksi dini
kondisi kesehatan bisa dilakukan sehingga bisa mengurangi kecacatan atau tahap
lanjut,” kata Kepala Biro Komunikasi Kementerian Kesehatan RI dr. Siti Nadia
Tarmizi dalam keterangan resminya, melansir dari Merdeka.com. Nadia pun menyebut bahwa sudah ada
beberapa implementasi AI untuk layanan kesehatan di Indonesia, seperti aplikasi
PeduliLindungi dan Biomedical & Genome Science Initiative (BGSI) untuk
mendukung industri kesehatan semakin maju. Menurut Nadia, kedua platform digital tersebut sangat membantu
masyarakat untuk dapat memperoleh layanan kesehatan secara mudah. Hal ini
terutama untuk masyarakat yang berada di wilayah dengan fasilitas kesehatan
terbatas. “Keberadaan platform PeduliLindungi dan BGSI, serta sarana dan
prasarana memungkinkan pemanfaatan AI yang tentunya akan sangat memudahkan.
Terutama di daerah-daerah yang terbatas SDM dan peralatannya,” jelas Nadia. Selain itu, Nadia juga mengungkapkan
bahwa AI memudahkan fasilitas kesehatan untuk melihat rekam medis pasien. AI
sangat membantu untuk memudahkan penghubungan data di berbagai fasilitas
pemeriksaan dan layanan kesehatan tanpa perlu file fisik.
Informasi kesehatan pun dapat dibagikan dengan mudah antar fasilitas kesehatan. Sementara Presiden Komisaris PT
Siloam International Hospitals Tbk (SILO) John Riady mengungkapkan bahwa
pemanfaatan AI untuk industri kesehatan nasional merupakan sebuah keniscayaan.
Saat ini, upaya implementasi AI untuk memainkan peran lebih penting di industri
kesehatan pun sudah sangat banyak. John juga mengungkapkan bahwa para
pemimpin dan pebisnis tingkat dunia telah menyoroti pentingnya pengumpulan
serta pengolahan data kesehatan masyarakat. Basis data dan pemanfaatan
teknologi digital pun semakin penting untuk mengatasi permasalahan di dunia
layanan kesehatan. Maka untuk mendukung penyelesaian
permasalahan akses kesehatan di Indonesia, SILO pun menjadi pionir untuk
layanan digital kesehatan yang digawangi langsung oleh rumah sakit. Melalui platform digital MySiloam, pasien dapat membuat
janji dengan dokter baik online maupun offline dengan mudah. “Layanan preventif itu sangat penting
bagi kami, tidak sekadar sehat melainkan harus wellness. Jadi, penanganan tiap orang bisa berbeda, juga
pencegahannya. Guna menjalankan sistem kesehatan seperti itu, tentunya basis
data sangat penting,” tegas John. Wakil Presiden PT Siloam
International Hospitals Tbk Caroline Riady pun menambahkan bahwa pemanfaatan
teknologi informasi, khususnya AI memainkan peran penting untuk strategi dan
langkah antisipasi ledakan masalah kesehatan di masyarakat. Caroline pun mengungkapkan bahwa
pandemi COVID-19 telah memberikan banyak pelajaran dan ujian untuk sistem
kesehatan global dan nasional. Pandemi telah menunjukkan pentingnya basis data
kesehatan, mulai dari pemetaan penyakit kronis hingga upaya pelacakan serta
pencegahan penularan. “Pengumpulan dan pengolahan data
kesehatan masyarakat sangat penting bagi penguatan sistem kesehatan. Pada
akhirnya teknologi AI pun berguna bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat,
hal ini selayaknya selaras dengan visi dunia kesehatan yang seharusnya
menawarkan strategi proaktif,” tutur Caroline. Caroline pun menilai bahwa
kemungkinan untuk membangun basis data kesehatan yang solid terbuka di
Indonesia, di mana semua pihak harus berkolaborasi untuk membangunnya. Hal ini
sangat penting untuk kebijakan yang proaktif.
Sumber
:
https://www.cloudcomputing.id/berita/kemenkes-nilai-ai-mudahkan-akses-kesehatan |