5G sebagai sebuah teknologi paling mutakhir saat ini menjanjikan banyak keuntungan dibandingkan dengan teknologi generasi pendahulunya, beberapa diantaranya adalah potensi untuk lebih meningkatkan efisiensi dan produktivitas proses bisnis di berbagai aktivitas perekonomian, menjadi katalis lahirnya banyak inovasi digital, dan mendorong inklusivitas pemanfaatan teknologi dalam kehidupan sehari-hari. Merancang 5G untuk mampu mewujudkan segala potensinya tersebut secara optimal tidak hanya dikerjakan dari aspek infrastrukturnya, melainkan juga dari sisi ekosistem layanannya secara komprehensif karena keuntungan (value) dari hadirnya 5G justru diprediksi akan berada di dalam kuadran layanan tersebut, bukan di sisi infrastruktur atau perangkat keras. Berbicara ekosistem layanan yang komprehensif, jaringan & layanan 5G di Indonesia perlu diselaraskan kehadirannya dengan berbagai teknologi lain yang secara bersama saling mendukung sehingga potensi masing-masing teknologi tersebut dapat saling menguatkan untuk memberikan manfaat sebesar-besarnya kepada masyarakat dan bangsa Indonesia. Teknologi-teknologi yang diprediksi menjadi fundamental di era Indutri 4.0 di luar dari teknologi di sisi konektivitas seperti 5G antara lain Artificial Intelligence (AI), Internet of Things (IoT), Big Data Analytics, komputasi awan (Cloud Computing), wearables devices (misalnya: Augmented Reality/AR atau Virtual Reality/VR), advanced robotics, drone, dan 3D printing. Inovasi terbesar 5G jika dibandingkan dengan 4G adalah 5G mampu menyediakan layanan (services) terkustomisasi yang berbasis on-demand. Hal tersebut dimungkinkan karena adanya fitur network slicing dan edge computing sebagai bagian dari kemampuan terintegrasi jaringan 5G. Fitur network slicing memungkinkan pengalokasian resource jaringan yang disesuaikan dengan kebutuhan untuk setiap use case-nya. Sedangkan edge computing melalui topologi instalasi elemen jaringan yang semakin berbasis arsitektur lokal memungkinkan jumlah hop jaringan yang semakin sedikit sehingga mampu menghasilkan latency komunikasi yang sangat rendah. Dengan menggabungkan kemampuan kustomisasi beragam layanan di dalam satu jaringan fisik, 5G menjadikannya sangat efisien untuk mengimplementasikan secara bersama kombinasi dari teknologi ABC yaitu AI, Big Data Analytics, dan Cloud Computing. Efisiensi tersebut bukan hanya dari aspek penggelaran jaringannya, tetapi juga dari sisi proses bisnis dan investasi yang harus dikeluarkan. Penggabungan antara kemampuan jaringan 5G dengan implementasi teknologi ABC tersebut pada akhirnya dapat menghasilkan sebuah proses pengambilan keputusan yang cepat dan akurat karena sensor, prosesor, dan aktuator dijembatani oleh simpul-simpul jaringan 5G yang berkapasitas besar, berkecepatan tinggi, dan sangat responsif. Pengambilan keputusan yang cepat dan akurat juga menjadi salah satu elemen penting di dalam roda pemerintahan. Hal tersebut akan mendorong terwujudnya Visi Indonesia Emas 2045 yang secara keseluruhan diarahkan pada perwujudan Indonesia yang maju, adil, dan makmur dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Salah satu pilar yang akan menyokong perwujudan visi tersebut adalah pembangunan manusia serta penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek). Melalui kehadiran 5G di Indonesia, adopsi dan inovasi teknologi diharapkan akan semakin terakselerasi guna mendorong transformasi digital pada 4 sektor strategis yaitu infrastruktur digital, pemerintah digital, ekonomi digital, dan masyarakat digital. Hal ini sesuai dengan rencana Kementerian Kominfo yang saat ini sedang merumuskan Peta Jalan Indonesia Digital 2021-2024. Adopsi dan inovasi teknologi yang semakin terdorong karena hadirnya 5G disebabkan kapabilitas dari 5G itu sendiri yang tidak hanya meningkatkan user experience di sisi human-to-human communications, tetapi juga di sisi human-to-machine communications dan machine-to-machine communications.
Sumber : https://aimagz.com/175/5g-dorong-transformasi-digital-mendukung-indonesia-emas-2045.html |