Menjawab pesatnya pertumbuhan dan
permintaan layanan data center pada pasar emerging Indonesia, Schneider
Electric Indonesia menawarkan solusi data center dalam dua pilihan arsitektur
yaitu hibrid dan edge untuk hub regional atau lokal. Diharapkan dengan kedua
pilihan tersebut, kebutuhan data center dapat dipenuhi secara paralel pada
skala kecil hingga besar, agar layanan data yang penting untuk entitas bisnis,
komersial, dan individu dapat dikelola dengan aman dan efisien. “Solusi data center
komprehensif yang ditawarkan Schneider Electric akan membantu entitas bisnis,
komersial, maupun individu untuk memenuhi naiknya permintaan volume dan layanan
beragam kebutuhan pengelolaan infrastruktur TI dan pemrosesan data dengan
efisien, adaptif, dan tangguh,” ujar Yana Haikal, Business Vice President,
Secure Power Division, Energy Management Business Schneider Electric. “Termasuk yang tak kalah
pentingnya adalah akses ke data dan aplikasi lainnya pada lingkungan komputasi
awan/cloud,” lanjutnya. Data center harus memiliki
kemampuan untuk memenuhi melonjaknya permintaan kebutuhan gaya hidup digital,
bangunan dan industri cerdas yang dapat dikendalikan dari jarak jauh berbasis
komputasi awan. Permintaan tersebut mendorong
arsitektur data center hibrid dari edge yang terpusat, regional, dan lokal yang
dikendalikan oleh perangkat lunak Data Center Infrastructure Management (DCIM)
atau manajemen infrastruktur data center. Data center hibrid adalah
kombinasi dari layanan lokal, cloud pribadi, dan cloud publik. Edge computing
mengacu pada praktik pemrosesan data di dekat sumber data, daripada
mengirimkannya ke lokasi pusat untuk diproses. Baik data center hibrid maupun
edge computing dapat memperoleh manfaat dari penggunaan perangkat lunak DCIM. Sementara itu, Hendra
Suryakusuma, Ketua Indonesia Data Center Provider Organization (IDPRO)
mengatakan, “Semakin meningkatnya kehadiran industri, perusahaan, dan start
up digital, migrasi ke komputasi awan, ekspansi e-commerce, dan teknologi
berbasis data lainnya, data center telah menjadi infrastruktur yang sangat
penting untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.” “IDPRO melihat bahwa yang
lebih penting dari itu semua adalah bagaimana keberlanjutan usaha dapat dicapai
melalui manajemen energi berbasis inovasi, standar tertinggi, dan kolaborasi
yang erat dengan pemangku kepentingan terkait agar data center yang ada
berfungsi dengan efisien dan maksimal.” Schneider Electric menawarkan
solusi Data Center Infrastructure Management (DCIM) komprehensif yang disebut
EcoStruxure IT. Perangkat lunak ini mendefinisikan ulang manajemen
infrastruktur TI hibrid dan membawa perangkat lunak DCIM lebih efisien,
adaptif, dan tangguh dalam mencapai keberlanjutan. EcoStruxure IT menjawab
tantangan DCIM 3.0 dengan memodernisasi portofolio perangkat lunak untuk
pemantauan dan pengelolaan infrastruktur TI hibrid yang luas dan menjadi
semakin kompleks dalam beberapa tahun terakhir. Selain itu, EcoStruxure IT
menawarkan solusi analisis cerdas dengan rekomendasi yang dapat
ditindaklanjuti. Dengan keamanan siber bawaan, penilaian, dan kemampuan
prediktif, perangkat lunak memantau dan mengantisipasi risiko sambil
mengoptimalkan infrastruktur, kinerja, dan penghematan di seluruh siklus hidup
perangkat TI.
https://www.cloudcomputing.id/berita/schneider-electric-tawarkan-solusi-data-center |