Tanpa sadar, ternyata pengguna smartphone atau laptop ‘dimata-matai’ Google selama 24 jam sehari. Dilansir dari CNBC Indonesia karena teknologi pencarian Google rupanya memiliki kemungkinan ‘menguping’ aktivitas keseharian manusia. Bahkan, pelacakan dapat terjadi saat riwayat lokasi dimatikan di dalam akun Google itu sendiri.

Maka tidak heran banyak orang pernah mengalami fenomena dimana muncul iklan produk yang belum lama dibicarakan. Produk tersebut muncul meskipun orang yang bersangkutan belum pernah mencari tahu produk-produk tersebut melalui mesin pencarian Google.

Namun jangan sedih, ada cara untuk menghentikan pelacakan terus-menerus yang dilakukan Google. Berikut caranya:

– Pengguna perlu membuka laman Google.com dari browser desktop atau mobile dan kemudian masuk ke akun Google miliknya.

– Pengguna harus memilih ‘Manage your Google Account’. Dalam pilihan ‘Privacy & Personalization’, pilih ‘Manage your data & personalization’.

– Temukan ‘Activity Controls’ dengan scrolling layar ke bawah. Pilih ‘Manage your Activity Controls’.

– Lalu akan terlihat kotak pilihan dengan nama ‘Web & App Activity’. Geser toggle untuk mematikannya.

– Setelahnya akan terlihat pemberitahuan memastikan pengguna mengerti apa yang dilakukan dengan menonaktifkan pengaturan. Pilih ‘Pause’.

Namun dengan menonaktifkan fungsi pelacakan, pengguna akan melihat iklan yang kurang relevan. Selain itu rekomendasi penelusuran juga kurang bermanfaat dan hilangnya pengalaman personal saat menggunakan Google.

Tetapi untuk pengguna yang memprioritaskan privasi, mematikan opsi ini sepadan dengan kehilangan pengalaman tadi.

Saat mematikan pelacakan, CNet menuliskan pengguna tidak akan kehilangan data yang tersimpan. Google tidak akan menyimpan informasi seperti lampiran lokasi di masa depan, namun data yang sudah disimpan tidak akan terhapus. (CNBC)

 

 

Sumber:


Manadopost

27 November 2021

https://www.babe.news 

 Copyright stekom.ac.id 2018 All Right Reserved