Teknologi Internet Boadband telah
merubah tatanan kehidupan manusia dalam bekerja atau beraktivitas. Kemajuan
teknologi Wireless Broadband Access telah menyebabkan
komunikasi antar sesama manusia dan manusia dengan mesin serta antar sesama
mesin dapat berjalan secara cepat (semi real-time). Hal ini
terwujud berkat pengembangan Wireless Communication Network yang
berbasis frekuensi berlisensi seperti 3G, 4G dan 5G. Disisi lain,
penggunaan Wireless Communication Network menggunakan
frekuensi tanpa berlisensi juga berkembang, diantaranya adalah teknologi dan
layanan WiFi, LoRA, RFID, Bluetooth dan NFC. Seluruh teknologi tersebut diatas
akan hidup berdampingan untuk mendukung komunikasi digital antara manusia
dengan mesin atau sesama mesin. Komunikasi antara manusia dengan
mesin dan antar sesama mesin dapat terjadi berkat adanya DNA (Device,
Network, Applications) dan dukungan Business platform yang
berfungsi mengumpulkan dan mengolah data dari berbagai peralatan untuk diubah
menjadi informasi. Business Platform merupakan computing
unit yang bekerja sesuai dengan software aplikasi yang di-install di
dalam Data Server. Device atau Tools merupakan
peralatan yang berfungsi sebagai alat kerja atau alat produksi yang
diperlengkapi dengan sensor, untuk menghasilkan data atas kejadian fisik di
lapangan. Sensor pada peralatan akan mengirimkan data melalui jaringan (Network) ke Business
Platform untuk diolah dan disimpan. Business Platform dapat
berada di lokasi kerja, misalnya di pabrik, atau di tempat yang jauh di Cloud
Data Centre. Data-data tersebut dikumpulkan dan diolah oleh software
aplikasi di Business Platform berdasarkan algortima yang
sesuai dengan proses bisnis. Setiap Device diperlengkapi
dengan sarana IoT (Internet of Things) yang mengubah data
analog menjadi digital atau sebaliknya serta memiliki kecerdasan untuk
mengumpulkan serta mengolah data. Network merupakan
jaringan internet yang menyalurkan data dari Device ke Business
Platform dan sebaliknya memerintahkan Device menjalankan
tindakan yang perlu dilaksanakan. Ada berbagai jenis Wireless Network yang
dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan layanan. Pemilihan Network IoT dilakukan
berdasarkan bandwidth data yang dibutuhkan dan jarak dari
sensor ke Business Platform. Untuk peralatan yang jaraknya dekat
dan bandwidth-nya kecil cukup menggunakan komunikasi RFID atau Bluetooth seperti
pada smartphone atau TV. Untuk komunikasi jarak dekat
dengan bandwidth yang tinggi dapat menggunakan jaringan WiFi.
Namun untuk komunikasi jarak jauh dengan bandwidth yang kecil
dapat menggunakan Jaringan IoT LPWAN (Low Power Wide Area Network) yang
disediakan Operator LoRa atau Zigfox, atau
layanan Narrow band (NB-IoT) dari Operator Selular. Semakin
tinggi bandwidth yang dibutuhkan dan semakin luas daerah yang
dijangkau, maka dibutuhkan layanan Network ZegBee atau layanan
3G/4G/5G dari Operator Telekomunikasi Selular. LoRa merupakan sistem komunikasi
digital untuk jangkauan yang luas dengan bandwidth yang rendah. LoRa memiliki
kapasitas bandwidth hingga 300 kbps per user. Layanan ini ditujukan untuk
aplikasi yang tidak terlalu berat data-nya, namun menjangkau banyak Device.
LoRa memiliki daya pancar yang rendah sehingga batere Device-nya mampu bertahan
hingga 10 tahun. Keuntungan dari penggunaan LoRa adalah biaya pemasangan
infrastruktur yang murah, konsumsi daya yang rendah dan daya jangkau yang luas.
Namun, LoRa memiliki kelemahan, yakni kurang terstandarisasi dan kendala interoperability.
LoRa memiliki kesempatan untuk digunakan pada aplikasi massive IoT.
Teknologi LoRa bersaing dengan teknologi Narrow Band IoT (NB-IoT) yang
dioperasikan oleh Operator Telekomunikasi Selular. NB-IoT menggunakan spektrum
frekuensi berlisensi dan memiliki kekuatan dalam hal global
infrastructure, mature ecosystem dan high data
rate. Namun NB-IoT memiliki kelemahan dalam hal biaya operasi dan
pemeliharaan yang lebih mahal serta konsumsi daya yang lebih besar dari LoRa.
NB-IoT melayani kecepatan data antara 200 kbps hingga 1 Mbps, cocok digunakan
untuk aplikasi konsumer IoT. Teknologi 5G dikembangkan untuk
menjawab kebutuhan komunikasi digital masa depan. Terdapat 3 jenis layanan 5G,
yakni eMBB (Enhanced Mobile Broadband), URLLC (Ultra Reliable Low
Latency Communication) atau Critical Communication dan mTC
(massive MTC) atau massive IoT. eMBB dan Fixed
Wireless Access (FWA) merupakan solusi layanan data di rumah atau
bergerak dengan kapasitas data rate tertinggi, misalnya untuk
layanan smart home, Augmented/Virtual Reality, Mobile UHD dan Work/Play
Cloud. Mission critical communications merupakan solusi layanan
data ultra high mobile reliability, substantial security dan ultra
low latency. Layanan ini dibutuhkan oleh Autonomous Vehicles,
Industry Automation, Digital Health dan Robot & Drone. Massive
IoT merupakan solusi layanan data untuk jangkauan luas dan padat,
mampu melayani batere Device selama 10 tahun dan low data rate
optimization. Layanan ini diperuntukkan untuk Smart Agriculture,
Transport& Logistics, Smart City dan Smart Building. Berbagai sarana komunikasi digital untuk jarak pendek antara lain
adalah WiFi, RFID, Bluetooth dan NFC. Hal ini mencakup penggunaan di dalam
ruangan, pabrik hingga di tempat umum. Teknologi WiFi berkembang sebagai
komplemen jaringan selular, khususnya untuk kebutuhan bandwidth yang besar.
Saat ini sudah beroperasi teknologi WiFI 6 yang kompatibel dengan teknologi 5G. Pengembangan Industry 4.0
membutuhkan Network System yang handal, kapasitas bandwidth yang besar, low
latency dan dapat diakses di banyak tempat. Saat ini pabrikan di
seluruh dunia mulai mengembangkan pabrik berbasis Industry 4.0. Pabrikan dapat
menerapkan sistem komunikasi privat di lingkungan perusahaan atau lokasi pabrik
secara mandiri atau dilayani oleh Operator Telekomunikasi Selular melalui
layanan Network Function Virtualization (NFV). Berbagai kerjasama
sedang dikembangkan oleh para pabrikan dengan Network Vendor dan Operator
Telekomunikasi, untuk mewujudkan pabrik yang berbasis Industry 4.0 secara
efektif dan efisien. Kedepan, pabrik-pabrik besar memungkinkan untuk memiliki
frekuensi sendiri, yang akan mengaplikasikan teknologi 5G dalam sistem Industry
4.0. Operator Telekomunikasi dan pabrikan di Indonesia sudah saatnya
mempersiapkan pembuatan pabrik berbasis Industry 4.0, dengan bekerja sama
dengan Network Vendor dan penyedia aplikasi digital manufacturing. Sumber
:
https://e2consulting.co.id/2021/04/08/strategi-perusahaan-bertumbuh-di-era-pandemi-covid-19-3/ |