Pandemi Covid-19 telah mengubah banyak sekali cara menjalani hidup termasuk bekerja. Banyak pekerjaan yang sebelumnya mengharuskan karyawan ke kantor untuk bekerja, kini cukup dengan menatap layar laptop seharian di rumah. Jadwal bertatap muka yang biasanya juga sering dilakukan sekarang cukup secara virtual melalui panggilan video seperti Zoom. Banyaknya jadwal dan waktu yang dihabiskan untuk virtual meeting nyatanya membuat banyak orang mengalami kelelahan. Kondisi ini kini dikenal sebagai Zoom Fatigue. Mengenal Zoom Fatigue Zoom Fatigue
menggambarkan kelelahan, kekhawatiran, dan kejenuhan yang dirasakan akibat
penggunaan platform komunikasi virtual yang berlebihan. Istilah ini mulai
dikenal sejak Pandemi Covid-19 melanda. Walaupun terbilang baru, Zoom Fatigue
kini lazim terjadi dan intens. Kondisi ini memiliki gejala yang sangat mirip
dengan gejala burnout hanya saja lebih penyebab dan efeknya spesifik. Di bawah
ini adalah gejala zoom fatigue.
Alasan Virtual Meeting Sangat Melelahkan Virtual meeting meningkatkan beban kognitif karena aktivitas ini menuntut untuk melakukan hal yang kompleks dalam satu waktu. Berikut ini adalah alasan-alasan yang menyebabkan virtual meeting sangat melelahkan
Berada dalam panggilan video membutuhkan fokus dan konsentrasi lebih tinggi daripada komunikasi secara tatap muka. Hal ini disebabkan karena Anda harus menaruh perhatian lebih besar agar dapat menyerap informasi dengan baik. Selain itu, isyarat-isyarat nonverbal yang biasanya secara tidak sadar langsung diproses oleh otak, ketika virtual meeting membutuhkan usaha yang lebih besar untuk memprosesnya. Semua hal ini pada akhirnya mengonsumsi energi yang lebih banyak sehingga menyebabkan zoom fatigue.
Saat secara fisik berada di depan kamera, ada perasaan seperti sedang diawasi sehingga Anda merasa harus menjaga penampilan dengan baik. Selain itu, melihat diri sendiri di layar dan menjadi performatif adalah hal yang menegangkan dan membuat stres.
Ada kalanya sedikit
kehidupan rumah tangga Anda sewaktu-waktu muncul dan menjadi background selama virtual
meeting. Bisa saja tiba-tiba ada suara anjing menggonggong, anak sedang
menangis, atau anggota keluarga yang sedang berdebat sambil berteriak. Ini
dapat terasa sedikit memalukan atau membebani. Apalagi dengan adanya ekspektasi
untuk tampil baik seperti penjelasan sebelumnya. Hasilnya, Anda bisa merasa
cemas setiap kali akan memulai virtual meeting. Cara Mengatasi Zoom Fatigue Beberapa cara berikut dapat membantu apabila Anda mengalami zoom fatigue.
Ketika Anda merasa sangat lelah mengejar berbagai virtual meeting, pastikan untuk mengambil jeda beristirahat. Apabila sudah tidak sanggup lagi, atur ulang jadwal virtual meeting Anda sehingga dapat memulihkan energi sementara waktu. Selain itu, lakukan aktivitas fisik ringan seperti peregangan, jalan ke ruangan lain, atau minum air putih di antara jadwal virtual meeting.
Pertimbangkan kembali urgensi untuk melakukan virtual meeting sehingga Anda dapat menyortir dan mengatur ulang jadwal Anda. Selain itu, utamakan untuk melakukan pekerjaan dengan metode lain seperti saling berbagi dokumen dan mengomentari dengan rinci. Apabila pekerjaan dapat terselesaikan dengan baik maka hal ini dapat mengurangi jadwal Anda.
Apabila tidak diwajibkan, mematikan kamera menjadi pilihan yang tepat. Hal ini dapat meningkatkan konsentrasi karena dapat memusatkan perhatian ke substansi virtual meeting saja sehingga terhindar dari zoom fatigue. |