Perusahaan teknologi Palo Alto Networks menganjurkan para pelaku
industri untuk mempertimbangkan pengalihan sistem cybersecurity ke
Zero Trust Network Access (ZTNA) 2.0, yang merupakan sebuah pondasi utama baru
untuk sistem akses jaringan yang aman. “Ini adalah waktu yang kritis bagi keamanan siber. Kita berada di tengah
era serangan siber yang tidak dapat diduga sebelumnya, bahkan keadaan selama
dua tahun terakhir ini telah mengubah persepsi cara kerja kita secara drastis,”
kata Founder & CTO Palo Alto Networks Nir Zuk dalam keterangan resminya,
melansir dari AntaraNews.com. ZTNA sendiri terus berkembang dan menjadi pengganti dari Virtual Private
Network (VPN) yang dinilai sulit mengikuti kapasitas sesuai permintaan, serta
terlalu banyak memberikan izin akses kepada pengguna. Sebelumnya, ZTNA 1.0 atau
generasi pertama ZTNA dianggap terlalu mudah memberikan akses kepercayaan,
memudahkan pengguna terpapar ancaman siber. ZTNA 1.0 pun memiliki beberapa keterbatasan bagi organisasi masa kini
yang telah menggunakan model kerja hybrid, serta aplikasi yang
terdistribusi sebagai hal yang normal. Sistem ZTNA 1.0 terlalu terbuka dalam
memberikan akses terhadap aplikasi-aplikasi, karena keterbatasan dalam
mengontrol akses ke sub-aplikasi atau fungsi tertentu. Selain itu, pada ZTNA 1.0 tidak terdapat pemantauan khusus untuk
perilaku pengguna, aplikasi, maupun perangkat. Sistem generasi pertama ini
kemudian juga tidak dapat mendeteksi ataupun mencegah pergerakan malware dari
segala sisi di seluruh jaringan koneksi, serta tidak dapat memberikan
perlindungan terhadap seluruh data perusahaan. Sementar ZTNA 2.0 sendiri ssudah dapat memecahkan masalah ini, dengan
menghilangkan perizinan yang implisit guna membantu memastikan sistem cybersecurity yang
lebih mumpuni bagi para pengguna. Produk-produk yang disertai dengan kemampuan ZTNA 2.0 seperti Palo Alto
Prisma Access, kemudian membantu perusahaan untuk dapat memenuhi tantangan
keamanan, ancaman, dan sistem kerja hybrid pada aplikasi masa
kini. “ZTNA 2.0 memberikan solusi yang lebih baik dari versi pendahulunya,
atas kekhawatiran pelaku industri terhadap risiko ini demi meningkatkan kinerja
jaringan mereka, di mana pun dan kapan pun,” pungkas Country Manager Palo Alto
Networks Indonesia, Adi Rusli.
Sumber
:
https://www.cloudcomputing.id/berita/palo-alto-networks-sarankan-ztna-2 |