Sebuah studi yang dilakukan oleh Cisco bertajuk “The Future of Secure Remote Work Report”
, menunjukkan bahwa perusahaan di Indonesia melihat adanya peningkatan
tantangan keamanan siber di tengah pergeseran massal menuju sistem kerja
jarak jauh ( remote ). Hasil
studi menunjukkan, bahwa 78% responden mengatakan pernah mengalami
peningkatan ancaman atau peringatan siber sebesar 25% atau lebih sejak
dimulainya Covid-19. “Lebih jauh, perusahaan perlu memahami betapa pentingnya menjadikan keamanan siber sebagai dasar strategi investasi TI mereka ” kata Marina, dalam keterangan resminya, Kamis (25/2). Studi tersebut juga mengungkapkan bahwa keamanan telah menjadi prioritas utama bagi banyak perusahaan di Indonesia, dengan 59% mengatakan bahwa keamanan siber sekarang menjadi sangat penting, dan 26% di antaranya mengatakan itu lebih penting daripada sebelum COVID-19. Dengan pengguna yang terhubung dari jarak jauh, sebagian besar perusahaan melihat bahwa tantangan keamanan siber di peringkat teratas adalah akses yang aman (70%), dan perlindungan data pribadi (70%), yang berimplikasi pada postur keamanan secara keseluruhan. Kekhawatiran lain yang dirasakan oleh perusahaan di Indonesia termasuk perlindungan terhadap malware (63%). Kendati demikian, lebih dari setengah (63%) perusahaan di Indonesia
percaya bahwa mereka akan meningkatkan investasi keamanan siber. Dan
dari total perusahaan yang percaya akan hal ini, 40% diantaranya percaya
bahwa investasi tersebut akan melebihi 30%. "Keamanan siber lebih dari sekadar kewajiban yang perlu dipenuhi. Saat perusahaan memberikan perubahan signifikan pada teknologi dan prioritas bisnis mereka, keamanan siber harus menjadi jembatan yang memungkinkan perusahaan berkolaborasi secara produktif dan memaksimalkan potensi mereka," tambah Cisco Director of Cybersecurity untuk ASEAN, Juan Huat Koo. sumber : https://tekno.sindonews.com/read/346658/207/selalu-waspada-ancamanan-keamanan-siber-meningkat-selama-pandemi-covid-19-1614243732 |