Revolusi Industri 4.0 merupakan fenomena yang mengkolaborasikan teknologi siber dan teknologi otomatisasi. Revolusi Industri 4.0 dikenal juga dengan istilah “cyber physical system”. Konsep penerapannya berpusat pada otomatisasi. Dibantu teknologi informasi dalam proses pengaplikasiannya, keterlibatan tenaga manusia dalam prosesnya dapat berkurang. Dengan demikian, efektivitas dan efisiensi pada suatu lingkungan kerja dengan sendirinya bertambah. Dalam dunia industri, hal ini berdampak signifikan pada kualitas kerja dan biaya produksi. Namun sesungguhnya, tidak hanya industri, seluruh lapisan masyarakat juga bisa mendapatkan manfaat umum dari sistem ini. Dalam Revolusi
Industri 4.0, setidaknya ada lima teknologi yang menjadi pilar utama dalam
mengembangkan sebuah industri siap digital, yaitu: Internet of Things, Big
Data, Artificial Intelligence, Cloud Computing dan Additive Manufacturing. 1. Internet of Things (IoT) IoT merupakan
sistem yang menggunakan perangkat komputasi, mekanis, dan mesin digital dalam satu
keterhubungan (interrelated connection) untuk menjalankan
fungsinya melalui komunikasi data pada jaringan internet tanpa memerlukan
interaksi antarmanusia atau interaksi manusia dan komputer. Sistem IoT
mengintegrasikan empat komponen, yaitu: perangkat sensor, konektivitas,
pemrosesan data, dan antarmuka pengguna. Contoh aplikasi
IoT di Indonesia: Gowes (IoT untuk bike sharing), eFishery (IoT pemberi pakan
ikan otomatis), Qlue (IoT untuk smart city), dan Hara (IoT untuk pangan
dan pertanian). Big Data adalah
istilah yang menggambarkan volume besar data, baik terstruktur maupun tidak
terstruktur. Namun bukan jumlah data yang penting, melainkan apa yang
dilakukan organisasi terhadap data. Big Data dapat dianalisis untuk pengambilan
keputusan maupun strategi bisnis yang lebih baik. Penyedia Layanan Big Data
Indonesia, antara lain: a. Sonar Platform; b. Paques
Platform; c. Warung Data; d. Dattabot. 3. Artificial
Intelligence (AI) AI merupakan
sebuah teknologi komputer atau mesin yang memiliki kecerdasan layaknya manusia
dan bisa diatur sesuai keinginan manusia. AI bekerja dengan mempelajari data
yang diterima secara berkesinambungan. Semakin banyak data yang diterima dan
dianalisis, semakin baik pula AI dalam membuat prediksi. Aplikasi chatbot dan
pengenalan wajah (face recognition) merupakan salah satu contoh penerapan AI. 4. Cloud Computing Komputasi awan
(cloud computing) adalah teknologi yang menjadikan internet sebagai pusat
pengelolaan data dan aplikasi, dimana pengguna komputer diberikan hak akses
(login) menggunakan cloud untuk dapat mengkonfigurasi peladen (server) melalui
internet. Contohnya, hosting situs web berbentuk peladen virtual. Ada tiga
jenis model layanan dari komputasi awan, yaitu: • Cloud Software
as a Service (SaaS), layanan untuk
menggunakan aplikasi yang telah disediakan oleh infrastruktur awan; • Cloud Platform
as a Service (PaaS), layanan untuk
menggunakan platform yang telah disediakan, sehingga pengembang hanya fokus
pada pengembangan aplikasi; • Infrastructure
as a Service (IaaS), layanan untuk
menggunakan infrastruktur yang telah disediakan, dimana konsumen dapat
memproses, menyimpanan, berjaringan, dan memakai sumber daya komputasi lain
yang diperlukan oleh aplikasi. Produk-produk cloud computing di Indonesia: a. K-Cloud; b. CloudKilat; c. Dewaweb; d. IDCloudHost; e. FreeCloud. 5. Addictive
Manufacturing Additive
manufacturing merupakan terobosan baru di industri manufaktur dengan
memanfaatkan mesin pencetak 3D atau sering dikenal dengan istilah 3D printing.
Gambar desain digital yang telah dibuat diwujudkan menjadi benda nyata dengan
ukuran dan bentuk yang sama dengan desain sebenarnya atau dengan skala
tertentu. Teknologi additive manufacturing mampu memproduksi lebih banyak
desain dan memproduksi barang yang tidak bisa dibuat dengan teknologi
manufaktur tradisional.
|