Interaksi masyarakat di dunia digital yang makin meningkat menuntut
layanan internet mumpuni, lingkungan kondusif dan aman. Hal ini terkait dengan keamanan data pribadi yang sifatnya rahasia dan
tidak boleh jatuh ke tangan yang salah. "Keamanan data pribadi di era internet menjadi kebutuhan penting di
tengah maraknya serangan siber," kata Purjono Agus Suhendro, pengamat
bisnis teknologi dari Techno Business Indonesia. Purjono menjambahkan, data pribadi merupakan segala informasi mengenai
identitas individu, mencakup nama lengkap, alamat email, nomor kartu identitas,
data lokalisasi, alamat IP, riwayat kesehatan, dan sebagainya. Jadi, sangat penting dilindungi, karena berkaitan langsung dengan hak
asasi manusia. Mulai dari rights to objection, rights related to automated
decision, serta hak untuk mengakses, menghapus, membatasi, mengoleksi,
mengoreksi, dan mentransfer data pribadi. "Pandemi telah mendorong percepatan transformasi digital dan
meningkatkan interaksi masyarakat di dunia maya karenanya keamanan data sangat
penting," tutur Purjono. Dia menambahkan, keberadaan data pribadi termasuk data konsumen nilainya
amat berharga bagi sebuah perusahaan. Dengan data tersebut, bisa dipetakan
sejauh mana kinerja dan seperti apa karakter pasarnya. Oleh karena itu, data
perusahaan, termasuk data terkait konsumen, menjadi sangat berguna dan mahal. “Di era digital seperti sekarang ini, pemanfaatan big data bukan lagi
pilihan, melainkan kebutuhan bagi semua perusahaan," ungkap Purjono. Melansir dari msn.com, big data merupakan jantungnya perusahaan dalam
menggarap pasar. Tanpa big data, ujarnya, pemetaan karakteristik konsumen
menjadi tidak akurat dan pada akhirnya perusahaan akan kalah dalam persaingan. "Selain sangat berharga dan mahal, data perusahaan bersifat sangat
rahasia. Di satu sisi data konsumen sangat berguna bagi perusahaan, sedangkan
di sisi lain perusahaan juga harus melindungi data konsumen yang
dikelolanya," jelas Purjono. Apalagi, kata dia, para penjahat siber makin canggih untuk terus mencari
celah agar bisa melakukan pencurian data perusahaan, termasuk data konsumen
yang ada. "Persoalan keamanan data ini membenarkan ungkapan bahwa
pelaku itu selalu lebih pintar daripada korbannya,” kata Purjono. Sementara itu, pengamat kebijakan publik Universitas Indonesia (UI)
Riant Nugroho menyatakan, industri telekomunikasi telekomunikasi memperkuat
kualitas layanan internet untuk mendukung potensi ekonomi digital yang besar di
Tanah Air. "Kualitas layanan merupakan hal yang tidak terhindarkan saat ini dan
menjadi kebutuhan," kata Riant.
Sumber
:
https://www.cloudcomputing.id/berita/perusahaan-lindungi-keamanan-dengan-big-data |