Mendorong
UMKM go digital mestinya bukan semata mengarahkan mereka masuk ke platform
siber tanpa proteksi. Dunia digital penuh dengan ancaman siber yang bahkan bisa
mengancam kedaulatan dalam langkah jangka panjang dan luas.
Platform digital juga seumpama hutan belantara yang asing terutama bagi para
pelaku UMKM yang sebagian besar di antaranya sebelumnya gagap teknologi
(gaptek). Dan bagi pemula, digitalisasi merupakan sesuatu yang kompleks dan
rumit.
Oleh karena itu, pakar IT dan digital Profesor Marsudi Kisworo menjelaskan
dalam penggunaan aplikasi digital perlu ada proteksi diri untuk menghindarkan
pencurian data dan antisipasi aksi hacker. Sebab dunia digital itu bersifat
global dan tidak terbatas ruang, maka mesti ada upaya menjaga database yang
ketat.
Kode OTP, KTP, dan data pribadi lainnya kata dia, jangan mudah diberikan pada
pihak lain dengan sembarangan. Ia pun menyarankan agar pelaku UMKM memilih
marketplace terpercaya dan terbukti kredibilitasnya.
Marsudi mengajak UMKM agar banyak membaca dan belajar referensi dari pihak yang
terpercaya. Hal ini untuk menjaga UMKM bisa nyaman terjun ke dunia digital,
jangan sampai malah menjadi bencana usaha.
Marsudi memberikan contoh, misalnya saja untuk akun di marketplace atau sosial
media sebaiknya langsung dipegang pemilik UMKM dan jangan diserahkan pegawai
yang berisiko suatu saat berhenti atau bisa saja berbuat fraud di masa
mendatang.
Potensi digital memang sudah selayaknya dioptimalkan terlebih di masa pandemi
COVID-19. Sebagaimana Dirjen Aplikasi Informatika Kominfo, Semuel Abrijani
Pangerapan, menjelaskan, saat ini ekonomi digital Indonesia mencapai 70 miliar
dolar AS, dengan e-commerce sebagai pendorong utama.
Pada tahun 2025 angka itu diperkirakan akan mencapai 146 miliar dolar AS dan
ini menjadi momentum untuk bangkit dari keterpurukan akibat dampak pandemi
COVID-19.
Seperti diketahui, Kemkominfo sudah membuka pelatihan bagi pelaku UMKM, dengan
target pendampingan maupun fasilitasi terhadap 26 ribu pelaku UMKM yang kini
masuk tahapan active selling di platform digital.
Sebagai bentuk upaya perlindungan dan pembekalan kepada para pelaku UMKM,
Kemkominfo telah menyediakan basecamp atau pusat pelatihan di daerah-daerah
mendorong pelaku UMKM untuk memanfaatkan teknologi digital melalui pendampingan
dan fasilitasi.
Pelaku bisa langsung memantau penjualan di berbagai marketplace yang sekaligus
sebagai aplikasi transaksi atau Point of Sales.
Melalui program Fasilitasi UMKM Menuju Active Selling, Kemkominfo juga
menyiapkan pelaku UMKM secara aktif memanfaatkan teknologi dan platform
digital.
Program itu mencakup empat tahapan, yaitu On Boarding, Active Selling, Scale Up
Business, dan Go International Market-Export.
Maka tak heran jika ratusan pelaku UMKM yang memproduksi berbagai macam produk
bergabung dalam acara webinar yang diinisiasi Kementerian Kominfo terkait cara
memasarkan produk secara digital belum lama ini.
Direktur Ekonomi Digital Kementerian Kominfo, I Nyoman Adhiarna mengatakan saat
ini tantangan terbesar dalam mendorong digitalisasi adalah mengubah pola pikir
generasi tua untuk bisa menerima dan belajar pemasaran digital. Oleh karena itu
pihaknya terus-menerus tanpa lelah memberikan bimbingan, terutama program
active selling.
Selain itu juga, tidak semua daerah di Indonesia sudah terkoneksi internet, maka
ia mengimbau untuk daerah yang belum terkoneksi agar fokus pada produksi dan
mencari mitra pemasaran daerah yang sudah terkoneksi.
Seiring dengan saat ini pemerintah sedang terus menggenjot pembangunan
infrastruktur internet di pelosok Indonesia. Sumber
:
https://www.cloudcomputing.id/berita/perlindungan-keamanan-siber-faktor-penting-digitalisasi
|