Society 5.0 berasal dari jepang yang
merupakan suatu konsep Society yang berpusat pada manusia (human-centered) dan
berbasis teknologi (technology based). Konsep Society 5.0
lahir sebagai pengembangan dari revolusi industri 4.0 yang dinilai berpotensi
menghilangkan peran manusia. Di Society 5.0, manusia, benda dan
system semua terhubung di dunia maya dan memperoleh hasil optimal yang
diperoleh oleh Artificial Intelligence (AI). Society 4.0
menggunakan otomasi, robot, internet, rantai pasokan secara global dan juga big
data yang terbentuk dari informasi internet, akan tetapi di Society 5.0, Big
data berkembang secara signifikan, Big data terbentuk dari sensor kemudian
terhubung melalui Internet of Things (IoT) dan dianalisis
menggunakan artificial intelligence untuk dimanfaatkan dan
mensejahterakan masyarakat. Society 5.0 dalam berbagai bidang:
Pemanfaatan Big Data yang mengikuti
perkembangan Society 5.0 bisa dalam berbagai bidang. Salah satunya dalam bidang
pemanfaatan teknologi wearable. Teknologi wearable biasanya
digunakan untuk membantu aktivitas sehari-hari seperti komunikasi dan navigasi.
Tapi di tangan Daniel Oscar Baskoro (peneliti dari Universitas Gajah Mada),
teknologi wearable telah menjelma sebagai teknologi pengumpul informasi Big
Data. Oscar menjelaskan tentang teknologi wearable dan menampilkan sejumlah
aplikasi yang ia kembangkan untuk Google Glass dan smartphone, yaitu Quick
Disaster, Weaver, Realive, dan Stress Rate. Society 5.0 mengubah cara pandang manusia terhadap valuasi suatu bisnis. Analisis bisnis di era digital sudah berubah. Aset tak lagi tangible, ada aset intangible yang tak bisa diukur dan dicatat pada balance sheet akuntansi. Sumber :
https://bigbox.co.id/blog/peran-big-data-dalam-society-5-0/ |