Perusahaan-perusahaan rintisan (startup) terus bermunculan. Namun, hanya sedikit saja yang mampu bertahan lebih dari lima tahun. Sebagian besar sisanya rontok sebelum mencapai usia lima tahun. Ini bukan mengada-ngada, melainkan berdasar pengamatan empirik para pakar dan praktisi bisnis.

Lantas, bagaimana agar startup yang telah dengan susah payah kita dirikan mampu bertahan dalam jangka panjang dan sekaligus menggapai kesuksesan yang signifikan?

Menurut Nikhil Bansal (2019), sekadar meraih profit saja masih belum cukup untuk mempertahankan eksistensi sebuah startup sehingga mampu bertahan dalam jangka panjang. Bansal, yang adalah pendiri Apptunix, sebuah perusahaan aplikasi seluler, menyatakan bahwa strategi pengembangan diperlukan jika kita ingin startup yang kita dirikan bertahan dalam jangka panjang dan berkelanjutan.

Pentingnya strategi pengembangan ini juga ditekankan oleh Clate Mask (2016), CEO dan co-founder Infusionsoft. Berdasarkan pengalamannya membangun dan mengembangkan Infusionsoft selama dua dekade, Mask menyodorkan 7 resep pengembangan startup. Apa saja resepnya?

Pertama, setia pada tujuan utama. Setiap pendirian perusahaan selalu dibarengi dengan tujuan utama. Maka, jangan sekali-kali berpaling dari tujuan utama. Setialah pada tujuan utama tersebut. Dan pastikan semua orang yang terlibat dalam perusahaan Anda juga melakukan hal serupa. 

Kedua, kembangkan misi baru. Meskipun Anda berpegang teguh pada tujuan utama, Anda harus pula memetakan arah yang sangat jelas untuk masa depan. Petakan sejumlah misi dan tetapkan garis waktu, sehingga Anda tahu persis apa yang perlu Anda capai setelah satu kuartal, satu tahun, dan seterusnya. Setiap karyawan perlu mengetahui misi-misi ini dan bagaimana mencapainya.Usahakan misi-misi ini dapat diukur. Dengan demikian, Anda mengetahui mana yang memberi hasil sesuai dengan yang diinginkan dan mana yang tidak.

Ketiga, jangan terjebak pada peluang baru. Seiring berjalannya waktu, bisa jadi banyak peluang terbuka di hadapan mata. Berhati-hatilah. Sebagian besar peluang-peluang itu tidak lebih berharga daripada pelanggan. Jadi, sebaiknya tetap fokus pada pelanggan. Peluang-peluang baru bisa saja mengalihkan perhatian Anda dan kemudian Anda mengabaikan kebutuhan pelanggan. Konsekwensinya, pelanggan bisa kabur. Tanpa pelanggan, perusahaan pada akhirnya akan gulung tikar.

Keempat, fokus pada pendapatan berkelanjutan. Tatkala perusahaan tumbuh, berkembang dan mulai meraup profit, berinvestasilah dalam strategi penjualan dan pemasaran yang akan terus membuahkan profit finansial seiring berjalannya waktu. Carilah kemitraan dan sistem kerjasama berkelanjutan yang akan menghasilkan profit selama bertahun-tahun, bukan cuma kemitraan dan kesepakatan kerjasama satu kali demi uang cepat dan sesaat.

Kelima, mendapatkan gambaran keseluruhan. Para pendiri dan CEO startup mesti mampu mendapatkan gambaran keseluruhan pertumbuhan dan perkembangan perusahaan sejak kondisi awal hingga kondisi termutakhir. Bagaimanapun, segalanya dapat berubah dengan cepat. Sangat penting untuk mengevaluasi apakah cara Anda menghabiskan waktu dan sumber daya selaras dengan tujuan akhir pendirian perusahaan. Apakah misi-misi yang semula Anda targetkan bermanfaat bagi perusahaan, dan apakah Anda dan tim Anda menghabiskan waktu dan sumber daya untuk hal-hal yang memang memungkinkan pencapaian tujuan?

Keenam, berbagi visi perusahaan. Upayakan agar staf, mitra, dan pelanggan untuk dapat saling berbagi visi yang Anda miliki. Undanglah mereka. Selenggarakan, misalnya, konferensi bisnis kecil sebagai wahana untuk menyatukan pelanggan dan mitra bisnis lainnya dan sekaligus berbagi kisah sukses bisnis. Tentu akan ada banyak orang berkeinginan pula untuk menjadi bagian dari kesuksesan perusahaan Anda.

Ketujuh, jangan ragu memecat. Setiap orang yang Anda pekerjakan memiliki dua kemungkinan: memperkuat perusahaan atau sebaliknya justru memperlemah perusahaan. Maka, pertimbangkan setiap pelamar dalam hal kepribadian dan kecocokan kompetensi mereka. Latihlah mereka melalui pengalaman orientasi lapangan yang mencerminkan budaya perusahaan Anda. Di sisi lain, Anda tidak perlu takut untuk memecat orang sepanjang ada pelanggaran nilai-nilai perusahaan ataupun memperlihatkan kinerja yang buruk. 

Membangun dan mengembangkan startup memang menghadirkan banyak tantangan. Namun, dengan memiliki strategi pengembangan, menurut Clate Mask, kita akan lebih siap menghadapi tantangan-tantangan yang ada. Adapun Nikhil Bansal berpendapat bahwa dengan adanya strategi pengembangan, bukan saja akan ikut memberi dorongan yang dibutuhkan dalam menghadapi dinamika pasar, tetapi juga sangat membantu dalam menghadapi para kompetitor.

 

Sumber :

https://digitalbisa.id/artikel/pentingnya-strategi-pengembangan-startup-CcsAm

 Copyright stekom.ac.id 2018 All Right Reserved