Virtual Reality dan Augmented Reality
AR atau augmented reality adalah teknologi yang mampu menyisipkan objek atau informasi ke dalam dunia maya dan bisa terlihat dari dunia nyata dengan bantuan kamera, smartphone, atau kacamata khusus. Sedangkan virtual reality sebagaimana yang telah dibahas sebelumnya yakni merupakan teknologi yang mampu menghadirkan suasana 3 dimensi dan membuat seseorang seolah berada dalam dunia tersebut. Adapun contoh penerapan augmented reality antara lain game Pokemon Go dan filter yang tersedia di platform media sosial. So, sudah cukup jelas ya perbedaan antara virtual reality dan augmented reality?
Contoh Virtual Reality
Saat ini perangkat teknologi VR terus berkembang dan kita pun mengenal beberapa contoh perangkat virtual reality seperti:
1. VR box
VR box adalah perangkat VR standar berbentuk kotak yang menggunakan smartphone sebagai sumber gambar. Perangkat ini dominan digunakan untuk bermain game atau sekedar menonton video.
2. Oculus rift
Oculus rift adalah perangkat yang sepintas terlihat sama dengan VR box tetapi memiliki teknologi yang lebih canggih. Perangkat ini memiliki dedicated monitor sehingga tidak lagi harus menggunakan smartphone sebagai sumber gambar. Selain itu, oculus rift juga memiliki sensor gyroscope dan accelerometer yang membuat penggunanya merasakan suasana yang lebih real.
3. Cardboard
Cardboard merupakan perangkat VR yang dikembangkan oleh Google. Untuk menggunakannya kamu harus membuat platform Google Cardboard terlebih dahulu menggunakan bahan karton atau kamu juga bisa membelinya di toko-toko online dengan harga yang sangat terjangkau.
Perkembangan teknologi VR hingga saat ini ternyata memberi dampak positif juga pada beberapa bidang lainnya. Banyak pihak yang merasa terbantu dengan hadirnya teknologi tersebut.
Fungsi Teknologi Virtual Reality
Beberapa fungsi virtual reality yang banyak penggunaannya saat ini antara lain:
1. Simulasi pengobatan dan bedah dalam bidang medis
Hadirnya teknologi VR memungkinkan seorang dokter untuk melakukan pendekatan diagnosis yang lebih terukur kepada pasien sebelum melakukan tindakan. Dengan begitu dokter dapat memperhitungkan segala kemungkinan yang bisa terjadi selama proses pengobatan atau tindakan operasi.
Dalam melakukan simulasi tersebut, tentunya peralatan VR yang digunakan lebih kompleks dari sekedar perangkat untuk menonton film atau bermain game.
2. Simulasi membuat desain dalam bidang fashion dan teknik
Penggunaan teknologi VR dalam dunia desain mempermudah pada desainer dalam membuat berbagai bentuk desain. Selain itu tentunya kesalahan-kesalahan dalam membuat desain juga bisa lebih terminimalisir karena desainer bisa langsung melihat prototype desainnya dalam bentuk 3D.
3. Sebagai media pembelajaran terkini
Jika selama ini pelajar hanya bisa mengimajinasikan setiap contoh model yang tertulis dalam buku atau di papan tulis, maka dengan adanya teknologi VR pelajar bisa menyaksikan langsung model-model tersebut dalam bentuk yang lebih nyata. Hal ini tentunya dapat meningkatkan minat belajar siswa dan memudahkan siswa dalam memahami setiap pelajaran.
4. Simulasi latihan militer
Selain pemanfaatan di bidang pendidikan, kesehatan, dan desain, teknologi VR juga ternyata bisa bermanfaatkan dalam simulasi latihan militer. Prinsip latihannya hampir sama dengan latihan pada umumnya, hanya saja tempat latihannya dialihkan ke dunia virtual. Dengan begitu pelatih bisa mempersiapkan berbagai medan latihan dan tantangan yang berbeda-beda tergantung tujuan latihan yang ingin dicapai. Nah, dari penjelasan di atas kamu bisa mengetahui bahwasanya pemanfaatan teknologi VR sangatlah luas, bukan sebatas game. Teknologi VR akan semakin variatif penggunaannya ke depannya. Sangat memungkinkan penggunaan teknologi VR membuat orang yang ingin saling mengunjungi tidak harus meninggalkan rumah masing-masing. Selain itu, untuk menikmati film 3D akan semakin terasa realistis. Wah, seru banget ya! Dengan demikian, tentunya peluang karier di bidang yang berhubungan dengan pengimplementasian teknologi VR semakin terbuka lebar. Beberapa contoh karier spesifik di bidang VR yaitu virtual reality developer, technical 3D artist, XR gameplay and tools, technology integration specialist, game engine programming, dan lain-lain.

Jika kita berbicara mengenai VR Developer, mungkin profesi yang satu ini masih jarang diketahui oleh kebanyakan orang. Tapi tahukah Anda, bahwa profesi VR Developer ini akan menjadi profesi yang banyak dibutuhkan perusahaan mengingat penggunaan teknologi Virtual Reality yang semakin meningkat. Oleh karena itu, menjadi VR Developer bisa menjadi profesi yang menjanjikan dimasa depan. Jika Anda tertarik untuk menjadi VR Developer/penyedia jasa pembuatan vr , Anda wajib menguasai bahasa pemrograman VR Developer dibawah ini.

C#
Buat Anda yang masih pemula, belajar membuat game di engine Unity adalah pilihan terbaik. Saat ini Unity adalah salah satu game engine yang populer di dunia. Untuk Unity, bahasa pemrograman C# lebih populer digunakan dalam pembuatan aplikasi. bahasa pemrograman C# bekerja dengan baik baik di PC maupun MAC begitupula pada aplikasi VR.

C++
Unreal Engine merupakan engine game yang jauh lebih kuat dan stabil dibanding Unity. Versi Unreal Engine pada saat ini jauh lebih matang dari engine sebelumnya dan lebih sulit untuk dipelajari. Bahasa pemrograman yang digunakan oleh mesin ini adalah C++. Bila Anda hanya ingin membuat games yang sederhana, cukup menggunakan bahasa C# saja. Namun untuk games yang lebih rumit, Anda harus menggunakan Unreal Engine dan bahasa C++.

Java
Bahasa Java yang dikembangkan oleh SUN bekerja dengan baik untuk mengembangkan aplikasi VR namun bukan dalam pembuatan games. Seperti C#, pemrograman yang menggunakan object-oriented ini dapat berfungsi dengan baik di PC dan MAC. Jika Anda merupakan lulusan jurusan sistem informatika, pasti pernah mempelajari bahasa Java. Bahasa Java juga memungkin aplikasi VR menghasilkan gambar 3D di VR dan membaca pergerakan badan. 

JavaScript
Bahasa yang satu ini lebih mudah dipahami dan banyak digunakan. Bahasa JavaScript juga memiliki syntax yang hampir sama dengan bahasa C. Bahasanya juga dipahami oleh hampir semua browser termasuk WebVR. Jika Anda ingin membuat aplikasi VR untuk web, Anda bisa menggunakan JavaScript.

Pyhton
Bahasa Pyhton juga termasuk bagus untuk pengembangan aplikasi khusus pemula. Bahasa ini juga sangat mudah untuk dipelajari karena bahasanya sangat “to the point”. Dia juga memungkin pengguna untuk mengembangkan aplikasi dengan beberapa baris saja. Orang yang mempelajari Python juga lebih gampang transisi ke C#. Jadi programmer juga tidak butuh penyesuaian terlalu banyak dalam menggunakan bahasa C.
Itulah beberapa bahasa pemrograman VR Developer yang bisa Anda pelajari jika ingin menjadi VR Developer. Semoga sukses..

sumber: https://toghr.com/bahasa-pemrograman-vr-developer/
 

 Copyright stekom.ac.id 2018 All Right Reserved