CEO Tesla Elon Musk mengungkapkan, kecerdasan buatan (AI) akan membuat beberapa pekerjaan 'usang'. Namun, robot juga dapat membuat program sendiri. Jadi, profesi apa yang dibutuhkan ke depan?


CEO Tesla Elon Musk menyampaikan, kecerdasan buatan alias artificial intelligence di balik robot, akan memengaruhi sejumlah pekerjaan. Beberapa di antaranya bakal hilang karena tak lagi dibutuhkan, tetapi ada juga profesi yang paling aman. "Kecerdasan buatan (AI) akan membuat pekerjaan sedikit sia-sia," kata Musk dalam acara World Conference on Artificial Intelligence, dikutip dari The Entrepreneur, pekan lalu (13/12). Dalam acara tersebut, beberapa peserta bertanya apakah perlu khawatir dengan perkembangan AI. Namun menurut Musk, pertanyaan utama yang harus dijawab yakni bagaimana beradaptasi. 


Meskipun mesin dapat melakukan pekerjaan yang dulunya hanya dimiliki oleh satu orang, perangkat tetap membutuhkan seseorang untuk mengoperasikan. Advertisement Menurut Musk, profesi yang dibutuhkan saat ini yaitu yang tahu bagaimana mengembangkan perangkat lunak (software) atau mesin program AI. Oleh karena itu, pendiri SpaceX tersebut menyarankan para generasi muda untuk mengambil jalur karier tertentu yang sesuai dalam menghadapi kemunculan AI dalam kehidupan sehari-hari. 


Namun, akan ada titik ketika AI dapat menulis perangkat lunaknya sendiri. “Jadi pekerjaan apa yang aman?” kata dia. Ia menyampaikan bahwa produksi dan distribusi semua sektor mungkin ada di tangan teknologi. Namun, yang dibutuhkan dalam masyarakat futuristik yakni interaksi manusia. "Jika Anda mengerjakan sesuatu yang melibatkan orang atau teknik, itu mungkin fokus yang baik untuk masa depan Anda," kata Musk. BACA JUGA Mantan Menristek Ungkap 5 Pekerjaan Bidang Digital Paling Dicari di RI Sebelumnya, mantan Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang Brodjonegoro menyebutkan, ada lima pekerjaan yang paling dicari di bidang digital di Indonesia. 


Kelimanya yakni: 

  • Ilmuan data (data scientist) 
  • Back-end developer 
  • Front-end developer 
  • Android developer 
  • Full stack developer 


"Pekerjaan ini (data scientist) populer karena kondisi industri sekarang banyak bicara maha data (big data)," kata Bambang dalam webinar Katadata dengan University of Technology Sidney (UTS) bertajuk The Future of the Digital Economy in Indonesia, akhir bulan lalu (23/11).


Ilmuan data dibutuhkan perusahaan untuk mengelola data lewat teknologi kecerdasan buatan (AI). Apalagi menurutnya, ekonomi global akan bergantung pada big data. "Jadi ketersediaan talenta digital ini sebagai input agar Indonesia bisa bersaing dengan negara lain, terutama di Asia Tenggara," kata Bambang. 


Data terkait 10 jenis pekerjaan yang paling dicari itu tertuang dalam laporan World Economic Forum Tahun 2021 bertajuk The Future of Job. Profesi itu di antaranya: 

  • Data analyst and scientist 
  • Big data specialist 
  • Artificial intelligence dan machine learning specialist 
  • Digital marketing and strategy specialist 
  • Renewable energy engineer 
  • Process automation specialist 
  • Internet of things (IoT) specialist 
  • Digital transformation specialist 
  • Business services and administration manager 
  • Business development professional

Berdasarkan data marketplace pencarian kerja, Ekrut pada 2020, ada kenaikan permintaan SDM di bidang teknologi informasi. 

Rinciannya sebagai berikut:

  • Kebutuhan data analyst dan scientists naik 76,59% 
  • Kebutuhan tenaga pemasaran merek 66% 
  • Kebutuhan perencana strategi 62,78% 
  • Kebutuhan full stack engineer 50,85% 
  • Kebutuhan tenaga keamanan siber 23,91%


 Copyright stekom.ac.id 2018 All Right Reserved