Masyarakat 5.0 adalah suatu konsep
masyarakat yang berpusat pada manusia (human-centered) dan berbasis teknologi
(technology based) yang dikembangkan oleh Jepang. Konsep ini lahir sebagai
pengembangan dari revolusi industri 4.0 yang dinilai berpotensi mendegradasi
peran manusia. Salah satu ciri utama masyarakat 5.0 adalah penggunaan
kecerdasan buatan. Kecerdasan buatan (artificial intelligence) akan
mentransformasi big data yang dikumpulkan melalui internet pada segala bidang
kehidupan (the Internet of Things) menjadi suatu kearifan baru, yang akan
didedikasikan untuk meningkatkan kemampuan manusia membuka peluang-peluang
baru. Artificial Intelligence atau
kecerdasan buatan merupakan proses memodelkan cara berpikir manusia dan
mendesain suatu mesin agar dapat berperilaku layaknya manusia atau istilah
lainnya disebut cognitive tasks, yaitu bagaimana mesin bisa belajar secara
otomatis dari data dan informasi yang sudah diprogramkan. Kecerdasaan buatan
dapat juga diartikan Kecerdasan buatan atau AI adalah salah satu bagian dari
ilmu komputer yang membuat agar mesin (komputer) dapat melakukan pekerjaan
seperti dan sebaik yang dilakukan oleh manusia. Penggunaan Kecerdasan Buatan sadar atau
tidak telah kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Banyak aplikasi yang
sudah menerapkan kecerdasan buatan sebagai kelebihan dari aplikasi tersebut.
Contoh aplikasi yang sering kita gunakan berbasis kecerdasan buatan seperti
streaming video/musik, mesin pencarian (search engine), fitur
selfie pada smartphone, Global Positioning System (GPS), Video Game, Media
Sosial. Sebagai contoh aplikasi streaming
video/musik, sadar atau tidak ketika kita mengakses streaming video/musik akan
menampilkan daftar/list dari video/musik yang akan kita lihat berikutnya.
Daftar tersebut menampilkan hal yang sering kita akses. Ketika kita sering
memutar finger style bang Alif, maka daftar yang diberikan situs tersebut akan
menampilkan daftar video/musik nya bang Alif. Demikian juga dengan search
engine. Dengan memasukkan kata kunci tersebut maka search engine akan
menampilkan web/situs yang sering diakses maka akan ditampilkan di daftar
teratas dari pencarian tersebut. Fitur selfie dapat menampilkan gambar lebih
bagus dan terkesan “wow” dengan fitur filter dibandingkan dengan gambar
aslinya. GPS dapat memberikan alternatif rute terpendek yang akan dilalui untuk
menuju tujuan. Sedangkan video game menerapkan kecerdasan buatan untuk memberikan
level kesulitan yang berbeda dalam game tersebut. Media sosial seperti FB, IG
atau lainnya seringkali menawarkan sesuatu yang sering kita akses atau kita
cari. Semua itu dilakukan dengan bantuan kecerdasan buatan. Peran IT juga sering digunakan dalam mendukung
pembelajaran, baik di sekolah atau untuk pembelajaran mandiri (self learning).
Ke depan kegiatan pembelajaran akan lebih banyak menerapkan kecerdasan buatan.
AI dapat digunakan untuk menyajikan materi pembelajaran, melakukan asesmen,
memberikan umpan balik pembelajaran. Berikut ini adalah beberapa contoh
penerapan kecerdasan buatan untuk mendukung pembelajaran. Intelligent Tutoring System
(ITS) Intelligent Tutoring System (ITS) atau
biasa dikenal dengan Intelligent Computer Aided Instruction adalah suatu sistem
untuk menyediakan pengajaran yang dapat menyesuaikan dengan kemampuan siswa.
ITS merupakan salah satu pengembangan dari sistem pakar pada kecerdasan buatan
dalam bidang pembelajaran. Contoh: Intelligent Tutoring System (ITS) Berbasis
Augmented Reality (AR) Untuk Materi Geometri Dimensi, Intelligent Tutoring
System untuk pembelajaran hukum Nun Sukun atau Tanwin, Intelligent
Tutoring System (ITS) untuk pembelajaran lingkaran untuk kelas VIII SMP, dan
berbagai ITS lainnya. Mentor Virtual Kecerdasan buatan
saat ini sudah banyak diterapkan pada berbagai platform teknologi
pendidikan terutama yang berbasis daring, seperti mentor virtual. AI bisa
memberikan umpan balik dari aktivitas belajar dan latihan soal para siswa,
memberikan rekomendasi materi yang perlu dipelajari kembali layaknya seorang
guru atau tutor. Salah satu contoh
adalah Blackboard (https://www.blackboard.com/teaching-learning/learning-management/mobile-learning-solutions) yang
merupakan aplikasi yang banyak digunakan di perguruan tinggi di Eropa dan
Amerika. Aplikasi banyak digunakan para professor/dosen untuk mempublikasi
catatan, pekerjaan rumah, kuis, dan tes yang memungkinkan siswa dapat
mengajukan pertanyaan dan tugas. Aplikasi juga dapat digunakan untuk
penilaian/asesmen. aplikasi ini dapat mengidentifikasi alasan di balik
ketidakpahaman siswa dan bisa menawarkan solusi-solusi yang sudah dirilis oleh
dosen dan diprogramkan sebelumnya. Sistem AI ini akan terus belajar dan
memperbarui informasi secara mandiri sesuai dengan kebutuhan dan kendala yang
dihadapi murid. Voice Assistant Penerapan
kecerdasan buatan pada voice assistant memiliki kemiripan dengan mentor
virtual. Hanya saja Voice Assistant lebih
mengandalkan fungsi suara sebagai pusat interaksi dan komunikasi. Voice Assistant juga
merupakan salah satu teknologi AI yang paling banyak dikenal dan dimanfaatkan
diberbagai bidang, termasuk pembelajaran. Contoh voice asistent yang umum
dikenal seperti Google Assistant (Google), Siri
(Apple), Cortana i(https://support.microsoft.com/id-id/topic/apa-itu-cortana-953e648d-5668-e017-1341-7f26f7d0f825)
(Microsoft), dan lainnya. Voice
Assistant memungkinkan para murid bisa mencari materi,
referensi soal, artikel, sampai buku dengan hanya berbicara atau menyebutkan
kata kunci. Beberapa platform Edutech saat
ini juga sudah mengadopsi teknologi Voice
Assistant untuk membantu murid menemukan konten serta materi
dengan lebih cepat dan praktis. Smart Content Penerapan kecerdasan buatan pada smart
content berfungsi membagi dan menemukan konten materi dan buku digital yang
sudah dirpogram secara virtual dengan lebih mudah dan cepat. Contoh umum penerapan
teknologi ini terdapat di berbagai perpustakaan digital saat ini, baik di
sekolah, perguruan tinggi, maupun perpustakaan umum. Kecerdasan buatan
bisa menemukan dan mengkategorikan buku yang Anda cari secara cepat dan
terstruktur. Bahkan Anda akan diberikan rekomendasi buku dan konten lain yang
relevan dengan apa yang sedang Anda cari. Contoh teknologi smart content yang
sudah dipakai seperti Cram101 yang
memiliki fungsi memecah buku teks digital menjadi beberapa bagian spesifik.
Sehingga buku tersebut bisa terdiri dari ringkasan bab, tes, dan sebagainya.
Kegunaannya adalah agar pengguna bisa mencari informasi yang lebih spesifik
sesuai kebutuhannya.
Automatic Assessment Saat ini AI banyak
digunakan untuk keperluan asesmen dan koreksi soal otomatis secara online. Penggunaan
fitur seperti ini memudahkan guru dan tutor menyiapkan dan mengadakan kuis
maupun ulangan secara mudah dan praktis. Guru dan tutor tidak perlu lagi harus
membuat soal dan mengoreksi soal secara manual. Sistem AI akan bekerja sendiri sesuai
instruksi yang sudah diprogramkan dan bisa belajar sesuai dengan kebiasaan yang
dilakukan pengguna atau siswa. Bahkan AI akan memberikan rekomendasi materi
yang perlu dipelajari kembali dan lainnya berdasarkan hasil yang sudah Anda
peroleh. Salah satu contoh
penerapan Automatic Assessment adalah
seperti fitur pembuatan kuis dan koreksi otomatis yang disediakan platform kejarcita (https://kejarcita.id/) . Fitur ini memungkinkan guru
dapat membuat kuis dan ulangan dengan mudah dan praktis. Guru hanya perlu
memilih jenis mata pelajaran, jenjang, jumlah soal, tingkat kesulitan, dan
beberapa pilihan lainnya. Setelah itu guru hanya perlu membagikan link kuis
tersebut kepada para murid untuk langsung dikerjakan secara daring.
Personalized Learning Penerapan
teknologi ini sudah cukup umum ditemui. Personalized
Learning sebenarnya memiliki kemiripan dengan contoh teknologi
AI lainnya. Pada intinya teknologi AI ini memungkinkan para siswa atau pengguna
mendapatkan layanan layaknya asisten pribadi. AI akan
mengumpulkan data dari aktivitas belajar yang sudah dilakukan oleh pengguna,
dan kemudian akan memberikan alternatif solusi pembelajaran yang sesuai dengan
kebutuhan pengguna. AI juga akan memberikan rekomendasi konten, memberitahu
jadwal belajar pengguna, dan berbagai fungsi penting lainnya. AI akan belajar
untuk mengoptimalkan cara belajar pengguna agar proses belajar bisa lebih baik
dan efektif. Contoh penerapan Perzonalized
Learning, adalah seperti yang sudah diterapkan oleh Khan Academy (https://www.khanacademy.org/) , Duolingo (https://www.duolingo.com/) , Ruanguru (https://www.ruangguru.com/) , dan
lainnya.
Game Edukasi Marc Prensky (2012), Game edukasi adalah
game yang didesain untuk belajar, tapi tetap bisa menawarkan bermain dan
bersenang- senang. Game edukasi adalah semua bentuk permainan yang dibuat,
untuk memberikan pengalaman pendidikan atau pengalaman belajar kepada para
pemain-pemain permainan tersebut. yang diberi muatan pendidikan. Duolingo Aplikasi game edukasi anak ini
tidak hanya mengajarkan bahasa Inggris, namun juga ada 30 bahasa asing lainnya
yang bisa dipelajari anak, antara lain bahasa Mandarin, Perancis, Italia,
Spanyol, Korea, Jepang, dan lainnya. Khan Academy Kids Game edukasi anak
selanjutnya adalah Khan Academy Kids. Khan Academy Kids mencakup ribuan
kegiatan interaktif untuk balita, anak-anak prasekolah, dan taman
kanak-kanak.Dalam permainan game edukasi anak lengkap satu ini, anak-anak bisa
belajar membaca, bahasa, menulis, matematika, perkembangan sosial-emosional,
keterampilan pemecahan masalah, dan pengembangan motorik. Quick Brain Game edukasi anak berikutnya
adalah Quick Brain. Seperti namanya, game anak-anak terbaru ini mengasah
kecepatan otak dalam memproses suatu perhitungan Puzzle Kids – Animals Shapes and Jigsaw
Puzzle Terdapat 4 kategori mini game yang terdiri dari mencocokkan bentuk,
menyusun objek, tebak gambar, serta teka-teki jigsaw. Setiap mini-game
menantang anak Anda untuk menemukan dan memanipulasi bentuk, memecahkan
teka-teki gambar, dan mengenali bagaimana bentuk sesuai dengan gambar yang lebih
besar, semuanya dengan tampilan yang berwarna dan mudah digunakan yang sempurna
untuk tangan mungil Game edukasi anak ini bukan sekedar
permainan mencocokkan gambar saja, akan tetapi banyak trik yang mengasah daya
ingat anak, Moms. Game ini cocok untuk melatih ingatan, konsentrasi, akurasi,
atensi, kecepatan berpikir dan keterampilan logika. Demikian tadi
uraian penggunaan kecerdasan buatan untuk mendukung pembelajaran. Harus
disadari bahwa penggunaan kecerdasan buatan dalam pembelajaran hanya sebagai
pendukung. Pemeran utama dalam pembelajaran tetap guru. Guru tetap memegang
peranan penting dalam pembelajaran. Sumber : https://komnasdikkediri.or.id/artificial-intelligence-ai-untuk-mendukung-pembelajaran/ |