Jakarta -Cara kerja ransomware adalah dengan mengenkripsi file dari sistem korbannya agar tak bisa diakses. Nah sekencang apa ransomware bisa mengenkripsi file berukuran besar?

Dalam tes yang dilakukan oleh Splunk, perusahaan analisis big data, ditemukan bahwa ransomware yang paling kencang bisa mengenkripsi data sebesar 53 GB dalam waktu empat menit sembilan detik.

Splunk menguji lima varian ransomware berbeda, yang masing-masing diinfeksikan ke empat jenis korban yang berbeda. Dari 400 tes yang dijalankan, terungkap kalau ransomware LockBit yang dijalankan di komputer berbasis Windows Server 2019 adalah varian ransomware terkencang.

Data sebesar 53GB tersebut terdiri dari 98 ribu file, yang bentuknya beragam, dari mulai PDF, Excel, sampai Word. Selain LockBit, ada juga nama-nama ransomware populer lain seperti REvil, Darkside, Babuk, Maze, dan beberapa lainnya.

Sementara di peringkat ke-2 ada Babuk, meski tercatat ada salah satu sampelnya yang butuh 3,5 jam untuk menyelesaikan enkripsinya, demikian dikutip detikINET dari Techspot, Selasa (29/3/2022).

Splunk membeberkan hasil temuannya ini secara komprehensif, agar perusahaan-perusahaan bisa membuat strategi jika nanti mereka terkena serangan ransomware.

Misalnya, dengan menerapkan multi factor authentication, segmentasi jaringan, log tersentralisasi, dan terus menambal celah keamanan di sistemnya.

Selain itu, data dari Splunk ini juga penting untuk tim keamanan siber di perusahaan untuk menentukan strategi dalam menyelamatkan data sebelum sepenuhnya terenkripsi. Namun, data sebesar 53GB saja bisa dienkripsi dalam waktu 4 menit, mungkin tak banyak data yang bisa diselamatkan saat terkena serangan ransomware.

Sumber : https://inet.detik.com/security/d-6006461/ngeri-ransomware-ini-enkripsi-puluhan-gb-dalam-4-menit?_ga=2.212420701.850857006.1648606171-1439329312.1607651696



 Copyright stekom.ac.id 2018 All Right Reserved