Jakarta -Hyundai Motor Group (HMG) disebut sudah menetapkan visinya usai mengembangkan mobil listrik. Kini, HMG fokus menetapkan energi hidrogen dan masyarakat hidrogen global atau global hydrogen society.

Menurut Hydrogen Council pada tahun 2025, energi hidrogen akan menyumbang 18 persen dari permintaan energi global dengan ukuran pasar sebesar USD 2,5 triliun. Popularisasi energi hidrogen juga akan membantu mengurangi emisi CO2 hingga lebih dari enam miliar ton per tahun, sekaligus menciptakan lebih dari 30 juta lapangan kerja baru.

Berangkat dari hal itu, HMG punya visi pada tahun 2040 energi hidrogen akan digunakan tidak hanya untuk transportasi, tetapi juga akan diterapkan ke area industri dan sektor yang lebih luas. HMG pun mempresentasikannya pada forum online global Hydrogen Wave yang diadakan beberapa waktu lalu

Dalam forum tersebut, HMG mempresentasikan rencananya untuk mempopulerkan energi hidrogen pada tahun 2040 melalui pengenalan teknologi baru dan solusi mobilitas di sektor transportasi dan industri lainnya. Chairman HMG, Euisun Chung mengatakan visi HMG adalah menerapkan energi hidrogen di semua aspek kehidupan dan industri seperti rumah, tempat kerja, dan pabrik.

"Tujuannya adalah menjadikan hidrogen siap digunakan untuk semua orang (everyone), untuk apa saja (everything), dan di mana saja (everywhere)," kata Chung dikutip dari website resmi Hyundai Motor Group, Selasa (23/11/2021).

Saat ini, HMG mempromosikan energi hidrogen agar dapat memiliki peran penting dalam pembangunan masa depan dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. HMG juga akan memperluas teknologi sel bahan bakarnya dan menambahkan fungsi atau pengaplikasian pada kendaraannya sebagai solusi mobilitas.


Di Hydrogen Wave, HMG mempresentasikan visinya untuk mobilitas hidrogen masa depan di beberapa aplikasi kendaraan, mulai dari bantuan darurat dan penyelamatan, hingga transportasi kontainer otonom dan mobil sport performa tinggi, apa saja pengaplikasiannya?

Trailer Drone

Konsep Trailer Drone adalah sistem transportasi kontainer bertenaga hidrogen yang mampu beroperasi sepenuhnya secara mandiri. Dengan jumlah tangki hidrogen yang dikemas secara cerdas, kontainer ini bisa menempuh lebih dari 1.000 km dengan sekali pengisian daya.

Walau begitu, kemampuan otonom dari Trailer Drone tidak dicapai hanya dengan menggunakan teknologi yang dikembangkan untuk kendaraan penumpang. Ada beberapa pengoperasion yang harus dikalibrasi ulang seperti cara kontainer bermanuver. Sebagai hasilnya, HMG berhasil membangun 'Fuel Cell e-Bogie'.


Fuel Cell e-Bogie

Istilah 'bogie' berasal dari industri kereta api yaitu rail bogies yang merupakan subframe roda yang berada di bawah setiap gerbong kereta. Fuel Cell e-Bogie berada di bawah seperti rail bogie dan merupakan sistem yang sepenuhnya tertutup dengan propulsi sel bahan bakar dan kemudi empat roda yang sepenuhnya independen.

Konsep Trailer Drone membutuhkan dua e-Bogie sel bahan bakar yang memungkinkan kemampuan bermanuver yang luar biasa melalui gerakan menyamping. Trailer Drone dapat bergerak secara mandiri melalui operasi di pinggiran pelabuhan dan lingkungan perkotaan yang padat.

Selain itu, tingkat efisiensi juga dapat ditingkatkan melalui 'Cluster Mode' yang memungkinkan beberapa Drone Trailer untuk bepergian bersama dalam konfigurasi yang hampir seperti kereta api.

Sel Bahan Bakar e-Bogie tidak dirancang secara eksklusif untuk Trailer Drone, melainkan menawarkan platform multiguna yang mampu melakukan berbagai tujuan-dan beroperasi tanpa suara, tanpa emisi, dan otonom.


Dalam kegiatan ini HMG juga telah memulai memproduksi sebuah truk bermuatan besar yaitu XCIENT Fuel Cell dengan versi yang telah disempurnakan, sehingga menjadikannya sebagai truk bermuatan besar dengan sel bahan bakar pertama yang diproduksi secara massal di dunia.

HMG juga mengembangkan XCIENT Fuel Cell berbasis traktor yang akan dirilis pada 2023. Selain itu, HMG akan sepenuhnya menghidupkan kembali pasar kendaraan komersial global termasuk Eropa yang saat ini terdiri dari 400.000 unit baru per tahun, melalui teknologi sel bahan bakar canggih generasi selanjutnya.

Sistem sel bahan bakar tersebut tidak hanya digunakan secara komersial untuk kendaraan seperti SUV NEXO, Electric City Bus dan truk XCIENT Fuel Cell, tetapi juga berpotensi diterapkan untuk kebutuhan lainnya pada tahun 2040, termasuk kendaraan berperforma tinggi, mobilitas udara perkotaan, robot, pesawat, dan kapal berukuran besar.

Karena itu, HMG akan memperluas cakupan sistem dan teknologi sel bahan bakar ke semua bidang di sektor energi. Untuk mencapai hal ini, HMG berencana memperkenalkan sistem sel bahan bakar generasi baru pada tahun 2023.

Sistem sel bahan bakar generasi selanjutnya tersebut dibuat HMG agar dapat mengurangi biaya sistem sel bahan bakar untuk pengaplikasian massal. HMG pun memaparkan rangkaian sistem sel bahan bakar baru termasuk prototipe baru dari dan merupakan penerus sistem NEXO yang bertenaga lebih tinggi dan dikemas secara efisien.

Sementara itu, misi global Hyundai itu juga diturunkan oleh Hyundai Motors Indonesia yang sedang mengampanyekan 'Driving Meaningful Innovation' sebagai bentuk komitmen Hyundai di Indonesia. Melalui kampanye ini, Hyundai menegaskan komitmennya untuk memberikan produk dan inovasi terbarunya bagi masyarakat Indonesia dalam menciptakan kehidupan yang lebih baik dan bermakna.

Untuk informasi lainnya mengenai Hyundai di hyundai.com. Bisa juga ikuti akun media sosialnya di Instagram, Facebook, Twitter, dan YouTube untuk berita terbarunya.

 Copyright stekom.ac.id 2018 All Right Reserved