CEO Tesla Elon Musk lebih memilih Neuralink
ketimbang teknologi dunia virtual metaverse. Orang terkaya di dunia ini pun
berencana menguji coba cip pada otak manusia tahun depan.
CEO SpaceX dan Tesla, Elon Musk, lebih memilih Neuralink sebagai teknologi jangka panjang ketimbang metaverse yang kini sering digaungkan. "Dalam jangka panjang, Neuralink yang canggih dapat menempatkan anda
sepenuhnya ke dalam realitas virtual. Saya pikir kita masih jauh dari
menghilang ke dalam metaverse, itu terdengar seperti kata kunci," ungkap
Musk sebagaimana dikutip dari Coin
Telegraph. Neuralink adalah perusahaan neuroteknologi yang
dimiliki Elon Musk. Perusahaan ini didirikan dengan tujuan menanamkan (implan)
chip ke otak manusia dan meningkatkan kemampuan fisik mereka dengan bantuan
komputer. "Produk
pertama @Neuralink akan memungkinkan seseorang yang lumpuh untuk menggunakan
smartphone dengan pikiran mereka lebih cepat ketimbang mereka yang menggunakan
jempolnya," tulis Musk dalam tweet yang diunggah pada April lalu. Musk menambahkan, teknologi selanjutnya dari Neuralink
akan dapat mengalihkan sinyal di otak ke motorik atau sensorik tubuh. Diharapkan
pengembangan ini bisa membuat orang yang sudah lumpuh untuk kembali berjalan
normal. Nantinya,
perangkat ini akan ditanam di tengkorak kepala dan dapat diisi daya secara
nirkabel. Sehingga orang yang menggunakan teknologi itu terlihat
normal seperti biasanya. April
lalu, Elon Musk memamerkan teknologi Neuralink yang berhasil membuat seekor
monyet makaka mampu bermain game Pong di komputer secara telepatis. Sebuah video berdurasi tiga menit 27 detik yang diunggah
di Youtube pada Kamis (8/4/2021), terlihat monyet bernama Pager itu bermain
game Pong di komputer langsung melalui otaknya, tanpa bantuan anggota tubuh
yang lainnya. Berkat chip Neuralink yang ditanam di otaknya, Pager bisa
mengendalikan permainan di komputer secara nirkabel. Game itu dikendalikan langsung oleh otak monyet tersebut.
Seperti telepati. "Monyet ini benar-benar bermain video game secara
telepatis menggunakan sebuah chip otak," tulis Musk di Twitter. Video
itu terdengar seorang narator menjelaskan bagaimana Pager bisa bermain game Pong
di komputer dengan otaknya. Ia mengatakan, ada dua perangkat Neuralink yang ditanam di
otak Pager sekitar enam pekan lalu. Monyet
berusia sembilan tahun itu awalnya diajari cara bermain game Pong, menggunakan
joystick untuk menggerakan kursor dalam komputer. Sebagai hadiah jika berhasil,
ia akan diberi jus pisang. Ia menjelaskan bahwa di otak Pager telah dipasangi
perangkat bernama Link. Perangkat itu, yang memiliki lebih dari 2000 kabel kecil
yang tersambung dengan korteks motorik otak, merekam aktivitas neuron otak
monyet tersebut saat ia bermain game. Data-data yang direkam ini kemudian dikirim ke sebuah
dekoder algoritma, yang kemudian memprediksi pergerakan tangan Pager secara
real time. Setelah dikalibrasi, Pager langsung mampu menggunakannya
untuk menggerakan kursor menggunakan otaknya. Sebelum
dipasang pada otak monyet, Neuralink sudah menguji teknologinya pada tiga ekor
babi pada Agustus 2020 lalu. Perusahaan itu berharap teknologinya akan bisa digunakan
pada manusia, untuk meningkatkan kecepatan arus informasi dari otak ke mesin.
Teknologi
Neuralink ini dinilai bisa membantu mereka yang lumpuh untuk mengoperasikan
komputer atau mesin menggunakan otak secara langsung. |