Coal power
plant atau pembangkit listrik tenaga uap yang mengandalkan batu bara
merupakan pembangkit listrik dengan emisi cukup tinggi. Keberadaan coal power
plant perlu mendapat perhatian khusus agar beriringan dengan target nett zero
emission. Head of Strategy and Business Development PT Siemens Indonesia, Bernard
Ade Permatista mengatakan, saat ini, solusi yang paling pas bagi coal power
plant di Indonesia adalah solusi dalam optimalisasi pengelolaan sumber energi
yang ada. "Peralihan pada sumber energi alternatif yang lebih ramah lingkungan
tentu perlu waktu yang tidak sebentar karena banyak aspek teknis yang perlu
dipersiapkan. Nah, sambil mempersiapkan peralihan tersebut, pelaku industri
energi juga bisa berperan dalam dekarbonisasi lewat penerapan teknologi dalam
pembangkit yang saat ini telah beroperasi," kata Bernard dalam Siemens
Smart-Infra ConneX 2022 di Jakarta melansir dari
Republika, Kamis. Langkah ini pun telah dilakukan oleh pembangkit listrik di Paiton, Jawa
Timur. Menurutnya, coal power plant tersebut
telah melakukan kerja sama dengan Siemens untuk melakukan digitalisasi dalam
proses produksi listrik. Dalam sistem digitalisasi yang disediakan oleh Siemens, salah satu
teknologi kunci yang memilik peran signifikan adalah teknologi artificial intelligence atau AI. "Ini merupakan teknologi baru bagi industri pembangkit listrik di
Indonesia. Hingga saat ini, baru Paiton saja yang telah menerapkan
digitalisasi," ujarnya. Digitalisasi dalam industri pembangkit listrik ini pun diklaim mampu
berperan dalam menekan emisi dan biaya operasional secara signifikan. Sehingga,
hal ini bisa sejalan dengan target nett
zero emission sekaligus membuat operasional jadi lebih efisien. AI atau kecerdasan buatan sendiri dihadirkan untuk menunjang
operasional yang telah menerapkan otomasi. Lewat AI, maka beragam proses
produksi bisa melakukan penyesuaian parameter dengan akurat sesuai dengan
kondisi yang ada. Ia mengatakan, penerapan AI bisa mengurangi ketergantungan pada operator.
Terutama pada kondisi-kondisi tertentu saat terdapat persoalan kepegawaian yang
membuat pembangkit tersebut sedang tidak dikawal oleh operator yang memadai. "Seluruh kepandaian para operator andal akan diserap oleh AI.
Kemudian, kemahiran operator tersebut didigitalisasi sehingga bisa digunakan
untuk melakukan beragam tindakan krusial kapan pun seiring dengan dinamika yang
ada," ucapnya. Sumber :
https://www.cloudcomputing.id/berita/pltu-manfaatkan-kecerdasan-buatan-tekan-emisi |