MENGAJAR GENERASI Z

Dr. Abi Sujak, M.Sc. mengemukakan dalam bukunya "MENGAJAR GENERASI  Z "
Perkembangan teknologi, khususnya sinergi antara teknologi internet, teknologi digital, kecerdasan buatan, dan sains data akan menjadi dasar variasi teknologi baru dengan varian yang makin beragam. Produk-produk kreasi akan terus bermunculan. Ketika teknologi-teknologi tersebut bertemu dengan berbagai disiplin ilmu dan penerapan praktisnya di berbagai sektor aktivitas kehidupan maka aneka ragam Internet of Things akan semakin kaya dengan jenis, fungsi, dan kegunaan. Demikian pula di bidang pendidikan telah muncul gerakan sosial
internasional seperti Creative Commons, Open Education Resources, dan Massive Open Online Courses yang menawarkan potensi kemajuan dan keterbukaan pengetahuan bagi masyarakat internasional. Kehadiran teknologi Blockchain dalam pendidikan akan membuat informasi kompetensi masyarakat menjadi terbuka sehingga akan membuka sistem informasi keahlian masyarakat internasional di masa yang akan datang.
Menyadari akan adanya ledakan teknologi yang beraneka ragam di masa yang akan datang, rasanya generasi tunas bangsa yang sedang ada di bangku sekolah harus disiapkan sistem nilainya, pengetahuannya, dan keterampilannya sehingga diharapkan akan tumbuh daya inovasinya. Daya inovasi ini amat sangat penting dalam mengantarkan keunggulan generasi penerus dalam mengisi lembaran hidupnya mengingat daya inovasi tak terbatas kapasitasnya. Di sisi lain, dunia pendidik dan anak didik menghadapi potensi kesenjangan perspektif.
Pendidik umumnya merupakan generasi baby boomers dan sebagian generasi milenial. Sedangkan anak didik yang dididik merupakan generasi milenial dan berangsur-angsur semakin banyak generasi postmillennial atau generasi Z yang memiliki lingkungan hidup sebagai digital native dengan karakteristik yang berbeda dengan generasi baby boomers.
Penelitian ini bermaksud menawarkan solusi untuk mempersempit kesenjangan tersebut dari sektor pedagogik. Hasil penelitian di bidang saraf otak telah membuka tabir kecerdasan manusia. Hingga akhir hayat manusia rata-rata hanya memanfaatkan 6-10% dari saraf otak. Fenomena saraf otak yang “dormant” atau tidak saling berkoneksi ini menjadi tantangan bagi para pendidik untuk membangkitkan inter- koneksinya atau peristiwa synapsis sehingga daya berpikir aras tinggi (high order thinking) pada anak didik akan dapat ditingkatkan.  
Selain bagi pendidik di sekolah informal, buku ini ditujukan bagi para orang tua. Sebagaimana karakteristik pada era knowledge society, pengetahuan justru banyak tumbuh dan berkembang dalam suasana lingkungan yang bersifat informal. Munculnya berbagai komunitas praktisi, komunitas seprofesi, klub profesi menandai era masyarakat berpengetahuan.  


sumber buku e book

Penulis : Dr. Abi Sujak, M.Sc.

Penerbit : Yogyakarta: Pustaka Insan Madani, 2020.

 Copyright stekom.ac.id 2018 All Right Reserved