Cyber security atau cybersecurity kini makin
penting. Makin banyaknya penggunaan komputer seperti desktop, laptop, smartphone, server, dan perangkat IoT
(internet of things) serta
penggunaan jaringan komputer seperti internet dalam kehidupan umat manusia
sehari-hari; membuat tindakan untuk melindunginya, termasuk informasi di
dalamnya, dari aneka serangan makin penting. Apalagi, seperti yang InfoKomputer
sebutkan di sini, terdapat jumlah cyber attack yang banyak, begitu pula dengan kerugian besar
yang diakibatkannya. Menurut
BPS (Badan Pusat Statistik) misalnya, porsi pengguna internet di Indonesia
adalah sekitar 47,69% populasi berumur lima tahun ke atas pada tahun 2019.
Porsi tersebut meningkat pesat dibandingkan tahun 2017 yang hanya sekitar
32,34%. Sementara, BSSN (Badan Siber dan Sandi Negara) menyatakan sepanjang
bulan Januari sampai Agustus tahun lalu, terdapat hampir 190 juta upaya cyber attack di Indonesia.
Jumlah tersebut naik lebih dari empat kali lipat dibandingkan periode yang sama
pada tahun 2019 yang sekitar 39 juta. Microsoft, berdasarkan studi Frost &
Sullivan yang dilakukan pada tahun 2018, sendiri menyebutkan potensi kerugian
ekonomi di Indonesia yang diakibatkan oleh cyber attack yang berhasil bisa mencapai US$34,2 miliar. Seperti
pada banyak bidang lain, AI (artificial
intelligence) juga menawarkan manfaat terhadap cyber security. Berbagai upaya cyber attack terhadap suatu
sistem misalnya, bisa lebih cepat dianalisis dan ditangkal dengan bantuan AI.
Sejumlah pihak pun mengemukakan aneka manfaat yang ditawarkan oleh AI
pada cyber security suatu
perusahaan. Bukan berarti AI menggantikan manusia sepenuhnya dalam cyber security, melainkan membantu
manusia dalam cyber security tersebut.
Manusia pun jadi bisa berfokus pada tugas-tugas cyber security tertentu. Berikut lima manfaat AI pada cyber security perusahaan dari
aneka manfaat yang dikemukakan oleh beberapa pihak tadi. 1. Memeriksa Secara Lebih Menyeluruh Seperti
telah disebutkan, penggunaan komputer dan jaringannya makin merasuki kehidupan
umat manusia. Alhasil, jumlah data yang dihasilkan juga makin besar; makin
banyak data yang berseliweran pada jaringan perusahaan. Untuk memastikan bahwa
data yang berseliweran tersebut aman alias bukan merupakan ancaman
terhadap cyber security perusahaan,
data tersebut haruslah diperiksa. Namun,
bila pemeriksaan itu sepenuhnya dilakukan oleh manusia, sewajarnya dibutuhkan
jumlah personel yang tidak sedikit. Bila jumlah personel terbatas, pemeriksaan
yang dilakukan sehubungan cyber
security perusahaan pun menjadi terbatas, misalnya hanya data
tertentu atau parameter tertentu yang diperiksa. AI memungkinkan pemrosesan
data dalam jumlah lebih besar dibandingkan manusia. Oleh karena itu,
menggunakan AI untuk mengautomasi pemeriksaan bersangkutan, memungkinkan
pemeriksaan yang lebih menyeluruh. 2. Mengurangi Waktu Deteksi dan Respons Sejalan
dengan pemeriksaan yang lebih menyeluruh, kemampuan AI untuk memproses data
dalam jumlah lebih besar dibandingkan manusia, membuat AI bisa melakukan
pemeriksaan yang sama dalam waktu lebih singkat. Dengan kata lain, menggunakan
AI untuk mengautomasi pemeriksaan data yang lalu lalang pada jaringan perusahan
bisa mengurangi waktu deteksi ancaman terhadap cyber security. Tak
sekadar mengurangi waktu deteksi ancaman terhadap cyber security perusahaan, AI pun kemudian bisa memberikan
respons dalam waktu yang lebih singkat. Bukan hanya karena mendeteksi ancaman
yang dimaksud lebih cepat dari manusia, melainkan juga karena AI bisa lebih gegas
memilih dan mengaplikasikan respons yang tepat. 3. Tidak Bosan dan Tidak Letih Bekerja
dalam waktu lama tak jarang membuat manusia menjadi letih. Begitu pula dengan
pekerjaan yang monoton alias itu-itu saja yang bisa membuat manusia menjadi
bosan. Meski terdapat ancaman baru maupun strategi baru yang digunakan
penyerang, menurut Cyber Management Alliance dasar-dasar best practice cyber security adalah
sama setiap harinya. Dengan kata lain, personel perusahaan yang ditugaskan mengurusi
hal itu bisa menjadi bosan. AI
tentunya tidak akan bosan meski melakukan hal yang serupa dalam waktu yang
lama. AI pun tidak akan letih meski bekerja terus-menerus. Kebosanan dan
keletihan bisa menurunkan kinerja manusia. Namun, berhubung AI tidak bosan dan
tidak letih, sewajarnya kinerja AI tidak akan menurun meski mengerjakan hal
yang serupa secara terus-menerus. AI juga tidak butuh istirahat sehingga bisa
melakukan fungsinya sehubungan cyber
security perusahaan secara 24/7. 4. Belajar Seiring Waktu Mirip
manusia, AI juga bisa belajar seiring waktu sehingga bisa dibilang makin
cerdas. Alhasil, AI makin mampu menemukan ancaman terhadap cyber security perusahaan. AI
juga bisa mengenali operasi yang normal dari jaringan perusahaan sehingga
apabila ada yang abnormal bisa langsung mendeteksinya. Selain itu, AI juga bisa
dilatih memanfaatkan cyber attack populer
meski belum pernah menimpa perusahaan bersangkutan. Berbeda
dengan manusia, AI yang digunakan perusahaan untuk cyber security sewajarnya tidak akan mengundurkan diri dan
pindah ke perusahaan lain. Oleh karena itu, “ilmu” yang telah diperolehnya
tidak akan hilang atau berkurang. Hal seperti ini tentu lebih sulit dipastikan
apabila ada personel yang mengundurkan diri dari tim TI perusahaan yang mengurusi cyber security. 5. Melawan AI yang Digunakan Penyerang Penggunaan
AI tidak hanya sebatas untuk tindakan yang baik. Penyerang dalam
melakukan cyber attack juga
bisa menggunakan AI. Menawarkan kelincahan yang lebih tinggi, cyber attack yang menggunakan AI
sewajarnya akan lebih sulit diatasi oleh manusia tanpa bantuan AI. Memanfaatkan
AI untuk cyber security membantu
perusahaan dalam melawan AI yang digunakan oleh penyerang tersebut. Tak heran
apabila sejumlah pihak menyebutkan bahwa perang AI antara penyerang dan yang
menjalankan cyber security di
perusahaan setidaknya menjelang. Studi Forrester pada tahun 2019 pun menemukan
bahwa 88% pembuat keputusan sehubungan cyber security memperkirakan cyber attack yang menggunakan AI akan menjadi mainstream.
Sumber
:
https://infokomputer.grid.id/read/122865154/lima-manfaat-penggunaan-artificial-intelligence-pada-cyber-security?page=all |