Pada tanggal 20 Juli 2021 China meluncurkan kereta maglev (magnetic levitation) yang digadang merupakan kereta tercepat di dunia. Dilansir dari CNN International, kereta maglev tersebut memulai debutnya di Qingdao, China dan dapat meluncur dengan kecepatan 600 kilometer per jam. Dengan kecepatan yang sangat tinggi, tak heran jika kereta buatan China Railway Rolling Stock Corporation tersebut dianggap sebagai kendaraan darat tercepat di dunia. Namun tahukah kamu bahwa kereta maglev mengambang? Menggunakan magnet Siapa sangka bahwa kereta tercepat ini ternyata tidak menyentuh rel, namun melayang dan meluncur di atas rel. Hal tersebut karena maglev menggunaan gaya magnet untuk mengambang dan juga melaju dengan cepat. Kereta meglev menggunakan gaya magent yang dihasilkan dari superkonduktor di bagian bawah kereta. Superkonduktor memiliki medan magnet sekitar 10 kali lebih kuat dibanding konduktor biasa. Bagian bawah kereta memiliki magnet dengan kutub yang sama dengan magnet pada rel kereta. Seperti yang kita ketahui bahwa magnet dengan kutub (polaritas) berbeda, akan saling tolak-menolak. Gaya magnet yang saling tolak-menolak ini membuat kereta tidak mau menempel pada permukaan rel dan menghasilkan gaya levitasi yang membuat kereta mengapung. Namun saat kamu mencoba mendekatkan dua kutub magnet yang berbeda. Gaya tolak-menolak tersebut akan menjauhkan magnet dan melemparnya. Kenapa kereta maglev tidak terlempar ke luar jalur ketika magnet bagian bawahnya tolak-menolak dengan magnet permukaan rel? Jawabannya ada di kontruksi rel maglev. Kereta maglev memiliki rel yang sedikit berbeda dengan kereta biasa. Kereta magle memiliki dinding beton di sebelah kedua relnya Disadur dari U.S. Departement of Energy, dinding tersebut adalah jalur pemandu maglev yang berisikan kumparan (loop) bahan konduktif yang dialiri arus listrik sehingga menghasilkan medan magnet lain. Medan magnet di kanan dan kiri kereta inilah yang menjaga kestabilian kereta maglev. sumber : seputar.teknologi.id |