Universitas Dian Nuswantoro atau Udinus menerima hibah superkomputer dari Kemendikbud Ristek melalui program Kadeiraka. Superkomputer yang diklaim sebagai salah satu yang tercanggih di dunia itu ditaksir senilai Rp 8 miliar.ADVERTISEMENTDirektur Center of Excellence Udinus, Prof. Zainal A Hasibuan, P.hD mengatakan, server superkomputer DGX A100 NVIDIA akan fokus digunakan untuk meneliti penyakit tuberkulosis atau TBC."Lewat teknologi tercanggih saat ini, kami akan mendalami penyakit tuberkulosis. Karena penularannya sangat cepat dan kasusnya tinggi. Maka, kita akan coba menangkap data data ini karena selain dari individunya penyakit ini bisa muncul karena faktor lingkungan," ujar Zainal di kampus perguruan tinggi swasta di Semarang itu, Rabu (3/11).Dia menjelaskan, superkomputer ini akan merekam data-data di satu populasi. Berbekal sistem kecerdasan buatan atau IA, komputer juga akan melakukan intervensi agar masyarakat dapat terhindar dari penyakit yang menyerang paru-paru ini."Ke depan kalau ada gejala tuberkulosis kita sudah bisa mengintervensi dan melakukan pencegahan terhadap itu. Tujuan besarnya melalui superkomputer ini kita bisa mengurangi kasus TBC dan membuat lingkungan ini ramah," jelas Zainal.Menurut dia, kehadiran superkomputer ini akan memberikan wawasan baru seputar pengolahan big data serta pengenalan pola-pola data yang semuanya berguna untuk berbagai macam usaha dalam dunia industri."Superkomputer ini akan menjadi “stepping stone” percepatan transformasi digital mulai dari AI, Data Science, Robotik, di Udinus dan di Indonesia dan mengabdikannya di Indonesia," tutur Zainal. |