Internet of Things (IoT) merupakan sebuah konsep di mana suatu objek yang memiliki kemampuan untuk mentransfer data melalui jaringan tanpa memerlukan interaksi manusia ke manusia atau manusia ke komputer. Hal itu dijelaskan oleh Chief Marketing Officer (CMO) BroilerX, Galuh Adi Insani dalam Diskusi Online bertajuk ‘Inovasi dan Teknologi dalam Peternakan dan Pertanian’ yang diselenggarakan oleh Indonesia Livestock Alliance (ILA) dan Yayasan CBC Indonesia (YCI) berkolaborasi dengan Pisagro melalui aplikasi daring, (16/6). Masih menurutnya, IoT telah berkembang dari konvergensi teknologi nirkabel, micro-electromechanical systems (MEMS), dan internet. Secara umum IoT adalah sebuah alat yang dapat saling berkomunikasi satu sama lain dengan media internet, sehingga antar satu alat dengan alat yang lain dapat melakukan tugasnya tanpa adanya campur tangan manusia untuk melakukan proses tersebut. Galuh mengatakan, unggas yang penuh dengan teknologi tinggi sejak dari pembentukan gen ayam tidak ada di negara tropis, sehingga pemeliharaannya di wilayah tropis seperti di Indonesia pun harus mengikuti panduan dan syarat yang telah ditetapkan. “Dengan jumlah ayam yang mencapai ribuan, maka pengaturan alat di sebuah kandang closed house harus dilakukan secara manual mengikuti acuan pada manual pemeliharaan ayam,” jelasnya. Aplikasi teknologi yang dikembangkan BroilerX yang menerapkan prinsip internet untuk segala (IoT), memungkinkan untuk meningkatkan performa budi daya unggas, mitigasi perunggasan, serta kemudahan dalam manajemen dan monitoring dalam industri budi daya unggas. Galuh yang juga pengajar pada Fakultas Peternakan UGM Yogyakarta tersebut menandaskan, penerapan internet untuk segala seperti yang dilakukan BroilerX akan sangat bermanfaat, terutama bagi pengelola peternakan yang berada di area dan wilayah berbeda, yang memungkinkan adanya kontrol terhadap kandang tersebut dapat dijalankan hanya menggunakan satu ponsel pintar. Program tersebut juga dapat dikembangkan lebih lanjut dalam industri perunggasan seperti pemantauan jumlah ayam, atau kondisi kesehatan ayam dengan citra CCTV. “Jika hal itu bisa diterapkan, maka industri unggas di Indonesia akan dapat berjalan lebih efektif, efisien serta terukur dan tersimpan serta tersaji secara realtime dengan sistem yang ada,” Sukses dalam mengembangkan produksi unggas XL Business Solutions kembali menjadi mitra Sierad (PT Sierad Produce Tbk) untuk pengembangan smart poultry dengan solusi internet of thing (IoT). Solusi IoT dipilih karena mampu memberikan visibilitas real-time, mengotomatiskan proses manual, dan juga memberikan nilai tambah kepada peternakan unggas melalui analisa big data. "Kami memberikan solusi end-to-end dan sensor yang menggunakan platform FlexIOT andalan kami untuk mendigitalisasi berbagai rangkaian proses dalam beternak ayam. Dengan harapan membuat bisnis semakin bertumbuh tidak hanya cepat melainkan juga lebih produktif dan efisien,” katanya usai penandatanganan bekerjasama, Kamis (9/5/2019). Sementara, Direktur Utama PT Sierad Produce Tbk, Tommy Wattimena mengutarakan konsep smart poultry adalah wujud nyata dari evolusi Industri 4.0 pada sektor peternakan. Menurutnya, solusi IoT sangat cocok untuk diterapkan di industri peternakan. Digitalisasi dalam hal produksi perlu dilakukan oleh industri peternakan untuk meminimalisir jumlah kematian unggas serta meningkatkan kualitas dari unggas tersebut yang pada akhirnya akan meningkatkan produktivitas dari sebuah peternakan. "Selama ini, metode yang digunakan peternak masih serba manual sehingga memerlukan banyak tenaga kerja dan memakan waktu. Dengan memanfaatkan fitur-fitur dan sensor IoT dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam serangkaian proses mulai dari memantau lingkungan, otomasi pemberian makan, hingga memastikan kondisi ternak," imbuhnya melalui keterangan yang diterima Tribunjogja.com. XL Axiata, melalui XL Business Solutions, menyediakan platform digital berbasis cloud, layanan integrasi IoT, termasuk integrasi antara sensor dan otomasi peralatan-peralatan di kandang ayam. Saat ini solusi Smart Poultry tersebut telah selesai diimplementasikan dan dan dalam masa uji coba. Ada lima fitur utama dalam solusi smart poultry. Pertama, fitur real-time monitoring untuk mengetahui ketersediaan makanan, air minum, berat ayam, juga kondisi lingkungan menyangkut suhu, kelembaban, NH3,air velocity, dan intensitas cahaya. Kedua yaitu controlling, yaitu kemampuan mengendalikan beragam peralatan dari jarak jauh secara terintegrasi. Fitur selanjutnya adalah alerting / notification, yaitu kapabilitas memberikan notifikasi secara otomatis kepada pengelola bilamana terjadi suatu situasi tertentu. Kemudian ada juga fitur otomatis untuk menjaga stabilitas suhu dalam ruang. Lalu ada pula fitur Analytics untuk mengetahui hasil analisa atas produktifitas ternak.
Pengembangan proyek Smart Poultry ini telah dimulai sejak tahun lalu dan
diharapkan uji coba tersebut akan selesai di periode Q2 2019 untuk selanjutnya
siap diterapkan dalam skala komersial yang lebih besar. (Gaya Lufityanti) |