sejak lahirnya teknologi yang mampu menunjang pekerjaan, laju penemuan terus semakin tinggi. inovasi dan teknologi baru menghasilkan hidup kita lebih praktis, namun yang menarik adalah bahwa teknologi acapkali kali menunjuk di ide dan penemuan inovatif berikutnya, membuatnya lebih praktis untuk merancang serta membentuk bahkan teknologi yang lebih baru. siklus penemuan yg semakin cepat ini terus menghasilkan kembali serta mendesain ulang dunia tempat kita hayati, dan itulah alasan mengapa Anda dapat menikmati gaya lama serta menonton Seinfeld ketika Anda dikemas dalam tabung logam yang meluncur pada langit 30.000 kaki di atas Atlantik.

Kisah teknologi motor listrik tidak bisa dikecualikan, mengikuti tren penemuan selama 200 tahun terakhir. Melihat pulang penemuan motor listrik pertama di tahun 1832, sulit membayangkan akibat yang telah didesain motor listrik terhadap kehidupan kita dan teknologi lainnya, dan bahkan lebih sulit lagi membayangkan penemuan 200 tahun ke depan. dengan menceritakan pulang sejarah motor listrik, kita akan menyaksikan daur percepatan inovasi pada aksi pribadi dan lebih tahu apa yg ada di masa depan. inovasi Motor Listrik

Hans Christian rsted sedang bereksperimen menggunakan listrik di tahun 1820, saat dia mengamati bahwa kompas dibelokkan waktu beliau memegang batang listrik pada sebelahnya. beliau baru saja menemukan elektromagnetisme serta meskipun tak diragukan lagi beliau tidak tahu akibat penemuannya, namun beliau hanya menggerakkan bola buat penemuan teknologi motor listrik. tidak usang kemudian para ilmuwan pada seluruh global mencari aplikasi pembangkit listrik asal elektromagnetisme. William Sturgeon, seseorang fisikawan Inggris, dikreditkan menggunakan menemukan motor listrik DC pertama pada tahun 1832. Desainnya artinya motor listrik pertama yang mampu menggerakkan mesin, tetapi masih sangat dibatasi sang output daya yang rendah.

Beberapa tahun kemudian di Amerika serikat, Thomas Davenport dan istrinya Emily Davenport diberikan paten motor listrik DC pertama di tahun 1837. Desain mereka merupakan adaptasi parsial asal motor pertama Sturgeon. Sayangnya, meskipun bertahun-tahun bereksperimen, desain motor Davenport masih diganggu sang problem kekuatan serta efisiensi yang sama yg dihadapi oleh desain orisinil Sturgeon. namun, desain motor awal yg paling mengesankan dibangun sang seseorang Rusia bernama Moritz Von Jacobi yg motor listriknya memecahkan rekor dunia buat hasil energi mekanik pada tahun 1834, termasuk motor Davenport. Jacobi pula tidak membuang saat untuk melakukan pemugaran, dan hanya setahun kemudian, pada tahun 1835, ia mendemonstrasikan peningkatan daya desain barunya menggunakan mengangkut 14 orang melintasi sungai memakai perahu yang digerakkan sang motornya. Motor DC simpel Pertama sesudah demonstrasi awal kemampuan motor listrik, minat terhadap teknologi motor listrik meledak, menginspirasi ratusan inovasi serta penemuan baru. namun, generasi pertama motor listrik dimuliakan menjadi pemberat kertas. Mereka sangat tidak mudah, memiliki kehilangan tegangan pada belitan, arus suplai yang tidak stabil, dan percikan yang umum . Selama 50 tahun berikutnya, para insinyur dan fisikawan bekerja untuk memecahkan dilema ini dengan mengoptimalkan dan mendesain ulang komponen dasar motor listrik. Sejumlah perbaikan dilakukan di desain rotor serta armature antara tahun 1835-1886 dalam upaya menyebarkan motor ‘mudah’ pertama, dengan donasi krusial yg didesain sang fisikawan Italia, Antonio Pacinotti dan insinyur listrik Belgia, Zénobe Gramme. tetapi, hanya penemu Amerika Frank Julian Sprague yang dikreditkan menggunakan membangun motor ‘simpel’ pertama, pada tahun 1886. Motor listrik Sprague menghilangkan percikan, kehilangan tegangan di belitan, dan dapat menghasilkan daya di kecepatan konstan – menjadikannya yg ‘simpel’ pertama Motor listrik DC, memungkinkan aplikasi motor listrik yg lebih luas. Desain motor Sprague praktis dapat dipercaya serta relatif bertenaga, namun efisiensi desain ini masih poly yang diinginkan. Sprague akan memakai motornya untuk pengembangan sistem troli listrik pertama pada tahun berikutnya di Richmond, Virginia di tahun 1887. 

Bersamaan dengan terus digaungkannya sejumlah upaya menanggulangi permasalahan iklim akibat emisi karbon pada kendaraan berbahan bakar fosil, deretan inovasi terus dilakukan oleh berbagai pihak yang berlomba-lomba untuk menghadirkan solusi terbaik dalam mewujudkan sarana transportasi ramah lingkungan, salah satunya motor listrik. Tidak hanya dilakukan oleh para pemain besar di industri otomotif, nyatanya inovasi tak kalah memukau juga dihadirkan berbagai kalangan yang berasal dari kelompok kecil layaknya komunitas, pelaku usaha otomotif berbasis custom, hingga kelompok mahasiswa. Bicara soal inovasi kendaraan listrik yang dihadirkan oleh mahasiswa, baru-baru ini kelompok mahasiswa asal Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, diketahui berhasil menggarap sebuah prototipe motor listrik berbasis skuter yang diperuntukkan bagi mobilitas jarak dekat, dengan nama Kans Electric Motorcycle. Walau bukan kali pertama, sebelumnya diketahui juga ada sejumlah garapan motor listrik karya mahasiswa yang berasal dari berbagai instansi, salah satunya BL-SEV01 garapan Universitas Budi Luhur. Namun inovasi kali ini juga memiliki sejumlah keunggulan yang ditawarkan dibanding kendaraan motor konvensional.

Mengandalkan IoT dan efisiensi memuaskan

Bicara soal kemampuan operasionalnya, kendaraan yang memiliki tampilan desain retro minimalis tersebut mampu meluncur dengan kecepatan maksimal mencapai 40 kilometer per jam, dengan bekal baterai listrik berkapasitas 48 volt 24 Amp hour, yang membutuhkan waktu pengisian daya selama kurang lebih empat jam. Sementara itu mengenai konsumsi tenaga, Rizal menjelaskan secara detail bahwa kendaraan yang mereka garap dapat memberikan efisiensi mencapai 68 persen dibanding kendaraan konvensional yang menggunakan bahan bakar fosil pada jarak tempuh yang sama. Sebagai perhitungan kasar, Rizal dan timnya membandingkan penggunaan satu liter pertalite sebagai BBM paling murah yang saat ini banyak digunakan motor konvensional dan dibanderol dengan harga Rp7.650 per liter, dengan listrik di SPLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik) dengan harga sekitar Rp1.650 kWh.

“Untuk motor listrik konvensional, kami menghitung satu kilometernya itu bisa memakan BBM sekitar 0,0169 liter dengan harga sekitar Rp129, sedangkan menggunakan motor listrik kami ini satu kilometer sekitar 0,025 kWh dengan harga sekitar Rp41,” jelas Rizal lewat Narasi Newsroom.Di samping itu, walau tampilannya terbilang kecil ternyata kendaraan tersebut memiliki bagasi yang cukup luas dengan kapasitas mencapai 16 liter dan diklaim mampu mengangkut beban hingga 100 kilogram. Keunggulan yang ditawarkan tentu tidak cukup sampai di situ, kendaraan satu ini telah menanamkan teknologi IoT (Internet of Things) yang diperuntukkan dalam menunjang berbagai kebutuhan guna memantau kondisi kendaraan, mulai dari pantauan baterai termasuk status battery health, kemampuan memonitor lokasi dan status kendaraan secara real-time, hingga kemampuan untuk mematikan mesin motor listrik dari jarak jauh yang sangat berguna apabila terjadi pencurian.

“Kami juga membuat aplikasi yang bisa terkoneksi langsung oleh kendaraan motor yang kami buat ini,” ujar Rizal. “Ada fitur keamanan di mana melalui aplikasi ini sang pemilik bisa mematikan kendaraan apabila terjadi pencurian, karena sudah terkoneksi dengan internet selagi ada sinyal itu bisa kita gunakan fitur ini.” tambahnya.

Proses pembuatan


Untuk pembuatan, dibutuhkan waktu tiga bulan dalam proses produksi. Lebih jauh, dijelaskan bahwa dalam pembuatannya difokuskan ke dalam tiga poin yang terdiri dari electrical, sasis, dan IoT.

Terkait sasis, untuk mencari spare part yang digunakan dalam perakitan motor tersebut kabarnya tidak terlalu sulit, karena pada dasarnya menggunakan spare part yang digunakan pada berbagai motor konvensional. Selain itu, diketahui bahwa saat ini nyatanya sudah banyak sejumlah toko penyedia kebutuhan motor listrik yang tersebar di beberapa wilayah Indonesia. Dalam proses pembuatannya, sudah pasti terdapat sejumlah kesulitan dan tantangan yang dihadapi, mulai dari segi dimensi kendaraan hingga penyematan teknologi IoT yang diharapkan dapat berfungsi secara maksimal. Fakta lainnya, motor listrik ini merupakan salah satu inovasi yang berhasil masuk dalam peringkat tiga besar kompetisi perancangan prototipe motor listrik PLN ICE (Innovation & Competition in Electricity) 2021, dan membuat kelompok mahasiswa tersebut akan mendapat pendanaan untuk melakukan pengembangan lebih jauh dari kendaraan listrik yang sudah digarap.

“Saya yakin inovasi ini akan menginspirasi mahasiswa dan rekan-rekan lain yang ada di Indonesia untuk mengembangkan idenya di dalam bidang pembuatan kendaraan motor listrik,” ujar Sisdarmanto Adinandra selaku Wakil Dekan FTI UII Yogyakarta.

sumber :

https://www.goodnewsfromindonesia.id/2021/11/11/mengintip-inovasi-motor-listrik-berbekal-iot-garapan-mahasiswa-uii-yogyakarta

https://mesin.uma.ac.id/2022/08/18/perkembangan-motor-listrik/

 Copyright stekom.ac.id 2018 All Right Reserved