BERITA SUBANG - Zero
Day Attack merupakan serangan siber di hari yang sama saat kerentanan
berhasil ditemukan oleh peretas, atau hacker, pada sistem perangkat lunak
pengguna Internet. Peretas yang menemukan kerentanan ini akan cepat
mengeksploitasinya sebelum diperbaiki oleh pengembang perangkat lunak. Sebelumnya, Google telah
menginformasikan bahwa sistem dalam Google Chrome sedang
mengalami gangguan, di mana ada sistem di dalam Chrome yang
terancam serangan serangan siber. Hal ini berarti, sebanyak 2 miliar pengguna akun Google dapat
terancam Zero
Day Attack yang dapat memungkinkan hacker mengambil data
secara ilegal. Pengguna Google disarankan
untuk berhati-hati untuk menghadapi ancaman Zero
Day Attack. Dalam keterangan tertulisnya google menyarankan agar
pengguna Google Chrome segera
meng-update ke versi terbaru. Sebelum Google melakukan
perbaikan, jika Anda menggunakan Chrome yang
masih di bawah standar, alias versi lama, maka akan sangat terancam terhadap
peretasan data ilegal. Ekploitasi Zero
Day Attack Bagaimana hacker dapat meng-ekploitasi Zero Day?
Diketahui cara mengeksploitasinya adalah mereka mendahului pengguna baru dalam
suatu user pengguna seperti Google Chrome,
Mozilla Firefox dan Internet Explorer. Penyerang akan merasuki perangkat lunak yang
digunakan. Google sudah
mengumumkan potensi eksploitasi 'Zero Day' ke-11 di Chrome tahun
ini. Secara spesifik, kerentanan dengan kode CVE-2021-37973 dapat
mempengaruhi pengguna Windows, macOS hingga Linux. Pada klasifikasi 'zero day', ini berarti hacker dapat
mengeksploitasi celah ini sebelum Google merilis
perbaikannya. Hal ini tentunya menjadikan kerentanan (vulnerability)
ini jauh lebih berbahaya dari kerentanan terhadap ancaman siber lainnya. Kerentanan UAF Chrome Zero-day terbaru dapat mengeksploitasi kerentanan
'Use-After-Free' (UAF) lainnya. Forbes sempat melaporkan hal ini telah dimanfaatkan
oleh para hacker dalam beberapa bulan terakhir. Contohnya, di bulan September, terdapat 10 kerentanan
berperingkat tinggi UAF Chrome,
yang merupakan kerentanan yang dapat meng-eksploitasi memori. Program dapat gagal menghapus penunjuk ke memori
setelah dibebaskan. Cara
Mengantisipasi Zero
Day Attack Sebelum di atas terjadi dan berpotensi merugikan Anda,
cek dulu apakah Google Chrome kamu
sudah terlindungi dengan update terbaru. Masuk ke Settings » Help » About Google. Jika Anda melihat versi Chrome adalah
94.0.4606.61 atau lebih tinggi, artinya browser Anda aman. Namun, jika update belum tersedia, sejatinya pengguna
harus cek secara periodik. Jangan lupa, restart Chrome untuk
dapat menerapkan update yang telah di-install. Tak hanya Google,
Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Mabes Polri juga bahkan
mengimbau masyarakat untuk wasapada terhadap serangan Zero-day. Divisi Humas Polri sampai memposting hal ini lewat
akun instagram @divisihumaspolri; pada Minggu 17 November 2021 dengan judul
posting '2 Miliar Data Pengguna Google Chrome Terancam
Dirampok!'. Kepolisian mengimbau masyarakat untuk bersama-sama
mencegah pembobolan data yang dilakukan oleh hacker. Jika merasa telah terjadi ilegal akses dan pencurian
data, maka publik di Indonesia dapat mengirimkan laporan ke website
patrolisiber.id, atau bisa kirimkan juga melalui e-mail ke alamat
laporkan@patrolisiber.id.
"Jika Sobat Polri mengalami kejadian ilegal akses
dan pencurian data, segera kirim laporan ke website patrolisiber.id, atau bisa
kirimkan juga melalui e-mail ke alamat laporkan@patrolisiber.id,"
jelasnya. |