Hybrid merupakan gabungan dari computing, storage
dan services environment yang terdiri dari on-premises infrastructure , private
cloud services dan public cloud seperti AWS dengan simetri berbagai platform. Termasuk juga dalam menyewa ruang untuk data
center, mengubah beberapa aplikasi menjadi Software as a Services (SaaS) atau
disaster recovery (DR) menjadi Infrastructure as a Services (IaaS) dengan terus
memperbaharui dan memvirtualisasikan data center infrastructure dan
mengembangkan private cloud. Menurut 451 Research analyst,
organisasi atau perusahaan berharap 46% beban kerja perusahaan berada pada
lingkungan IT dan sisanya akan dialihkan pada off-premises. Berikut ada beberapa informasi mengenai
manfaat bagaimana hybrid data centers dapat membantu
mengoptimalkan infastruktur perusahaan Anda. Namun sebelum itu, mari kita lihat
beberapa masalah signifikan yang sering kali dihadapi perusahaan saat
menggunakan traditional data centers. Beberapa masalah besar yang dialami pada
traditional data centers Skalabilitas dan efisiensi adalah beberapa
masalah signifikan yang terkait dengan traditional data centers. Jika membahas
angka, rata-rata perusahaan menggunakan lebih dari 1.400 layanan cloud yang
berbeda, mencakup lebih dari 75 file sharing applications. Perusahaan masih
berusaha untuk menemukan cara terbaik untuk menyimpan dan mengoptimalkan
infrastruktur terkait asset data. Memindahkan lebih banyak data dan beban kerja
ke cloud dapat meringkangkan beban pada ruang fisik, cara ini dirasa menjadi
solusi terbaik. Tapi dibalik itu semua, IT staff tidak boleh mengabaikan risiko
yang akan dihadapi. Saat ini memindahkan banyak data dari
on-premise storages ke cloud lebih terjangkau bagi banyak perusahaan, tetapi
mereka juga harus menghadapi kemungkinan risiko keamanan dan transmisi yang
lebih lambat dan berujung pada degradasi layanan. Bagaimana cara merencanakan hybrid
infrastruktur? Hybrid data centers hanya dapat mengoptimalkan
seluruh infrastruktur perusahaan Anda jika Anda tahu cara merencanakan dengan
cara yang tepat. Anda harus memiliki daftar penting yang perlu dimasukkan atau
yang perlu dihindari ke dalam infrastruktur. Perusahaan saat ini sedang mencoba pendekatan
yang agile terhadap bisnisnya, termasuk pada on-premises data center dan
fasilitas hosted IT seperti Data Center Service Provider (DCSP). Hal ini memungkinkan IT staff untuk memiliki
lokasi yang optimal dalam menjalankan aplikasi, di mana umumnya dilakukan pada
on-premises untuk sistem catatan dan keterlibatan fasilitas data centers. Jika perusahaan Anda menerapkan strategi
hybrid data centers, sangat penting untuk mencapai kualitas terbaik dari
physical data centers infrastructure baik on-premises maupun the hosted
facility. Saat perusahaan melakukan colocation journey,
biasanya akan fokus pada server virtual, sistem aplikasi bahkan hingga
mengabaikan infrastruktur lainnya, termasuk pada rak, pemasangan kabel
jaringan, manajemen risiko termal dll. Perusahaan harus tahu bahwa semua aspek
physical infrastructure juga sama pentingnya saat mereka mengangani on-premise
data centers. Beberapa cara Hybrid Data Centers dapat
membantu mengoptimalkan infrastruktur 1. Skalabilitas Hybrid data center dapat disesuaikan dengan
tuntutan kapasitas ruang memori dan kecepatan yang dibutuhkan oleh perusahaan.
Perusahaan juga dapat memindahkan sebanyak mungkin untuk asset-non kritis ke
public cloud dan dapat memanfaatkan skalabilitas sekaligus mengurangi private
cloud demand. 2. Fleksibilitas Hybrid data center memiliki keunggulan public
cloud dan private cloud di dalam jangkaunnya. Hal ini memungkinkan perusahaan
untuk memutuskan layanan mana yang cocok untuk setiap kebutuhan. 3. Peningkatan Konektivitas Saat memindahkan komponen bisnis ke cloud,
network performance dapat menjadi issue utama yang bisa berdapak pada critical
applications. Dengan traditional data centers, khususnya pada waktu-waktu padat
cukup sulit untuk dimaintain. Tapi, dengan kelebihan hybrid data centers dapat
memisahkan komponen prioritas dan meningkatkan kinerja dengan mengurangi
disctance-bades latency. 4. Penghematan biaya Solusi yang ditawarkan dari hybrid cloud adalah
dapat membantu perusahaan menghemat biaya di berbagai department perusahaan. Di
satu sisi, public cloud hadir dengan fleksibilitas dengan biaya yang cukup
rendah saat dioperasikan. Namun, di sisi lain membangun cloud di perusahaan
swasta bisa jadi membutuhkan biaya yang cukup tinggi. Selain itu, penggunaan public cloud yang
cukup tinggi dapat menghabiskan anggaran biaya IT perusahaan Anda. Jadi,
penting untuk mempertimbangkan semua faktor ini. 5. Keamanan Hybrid solution memungkinkan Anda untuk
menyimpan data penting di private cloud. Dengan cara ini, Anda dapat memastikan
bahwa mereka terlindungi dengan baik dan disimpan sesuai dengan parameter yang
ditetapkan oleh peraturan perlindungan data. 6. Lebih banyak peluang untuk inovasi Hybrid data center membuka peluang inovasi
baru. Inovasi biasanya membutuhkan pengeluaran yang cukup besar dalam hal
infrastruktur, seperti tenaga kerja, waktu penelitian, instalasi dan
maintenance. Pada akhirnya akan memberikan pressure bagi capacity management. Namun, saat ini hambatan terhadap inovasi
berkurang di lingkungan cloud, pada solusi cloud hybrid, konsep dapat
diverifikasi dan diuji tanpa biaya. Bahkan mereka dapat diuji coba pada
lingkungan cloud diikuti dengan rapid deployment dan kesuksesan pengukuran.
Dengan begitu, dapat menciptakan lebih banyak peluang untuk inovasi. Hybrid data center memiliki banyak keunggulan
dan dapat membantu mengoptimalkan infrastruktur dalam berbagai cara. Namun,
keandalan layanan tergantung pada kemampuan teknologi dan financial capability
dari cloud service provider. Misalkan, Anda ingin menyimpan informasi yang
sensitive pada private cloud dan menjalankan aplikasi perusahaan lainnya di
public cloud. Sumber :
https://www.berca.co.id/2021/05/11/bagaimana-hybrid-data-center-dapat-membantu-optimalkan-it-infrastructure-anda/ |