Sudah desain web mahal-mahal tapi performanya macet? Bisa jadi, sumber masalahnya adalah desain web kurang tepat. Penting diingat, desain yang baik atau asal keren saja belum tentu desain yang sesuai, lho. Tanpa web desain yang tepat, fungsi website jadi tidak menjawab kebutuhan pengunjung. Apalagi kalau sampai membuat mereka kebingungan menjelajahi situs. Memangnya, apa saja sih kesalahan dalam mendesain web yang dapat menghancurkan website? Nah sebelum membahas ke sana, sebaiknya Anda memahami dulu mengapa design web penting dan apa saja manfaatnya. Daftar isi tutup Mengapa Desain Web Penting?Pernah mendengar istilah jatuh cinta berawal dari mata turun ke hati? Ternyata, hal itu juga berlaku bagi website, loh. Faktanya, 94% kesan pertama visitor terbentuk dari design web. Itu artinya, desain web menjadi penentu apakah pengunjung mau lanjut mengakses situs atau justru kabur. Kenapa begitu? Berikut beberapa alasan pentingnya web design bagi pengunjung ataupun pemilik situs.
Setelah mengetahui mengapa design web itu penting, sekarang Anda perlu memahami kesalahan dalam mendesain website yang dapat menghancurkan situs. Mari melompat ke bagian selanjutnya. 10 Kesalahan Terbesar Desain Web yang Menghancurkan WebsiteBerikut adalah 10 dosa desain web yang bisa menghancurkan website Anda. 1. Tidak Punya Target Pasar dan NicheIbarat rumah tanpa pondasi, mendesain web tanpa tahu target pasar dan niche memungkinkan seluruh design gagal dari awal. Sebab, seluruh komponen dibuat tanpa tujuan dan pertimbangan yang jelas.
Biasanya, web tanpa target pasar dan niche membuat desain seperti tidak punya arah. Produk yang dijual juga kesannya campur aduk. Sehingga, makin susah mengundang pelanggan potensial. Misal, Anda membangun website layanan desain interior. Gara-gara tidak punya target pasar dan niche, Anda mendekorasi situs dengan tema random alias tidak ada hubungannya dengan bisnis. Efeknya, branding website pun gagal. Karena itu, agar tak salah target, sebaiknya lakukanlah hal berikut:
Mengetahui tujuan web dari awal akan membantu Anda memahami keberhasilan situs. Anda pun lebih mudah merancang strategi lanjutan untuk mendongkrak performa web. 2. Salah Pilih TipografiTipografi adalah seni memilih dan menata font pada suatu ruang sehingga menciptakan kesan tertentu. Masih berhubungan dengan poin sebelumnya, target pasar menentukan karakter tipografi.
Sekarang, bayangkan Anda punya situs berita. Ingin terlihat indah, Anda pun menyajikan artikel dengan font latin atau kaligrafi, seperti Pacifico atau Flower Child. Besoknya, orang-orang mengakses website berita Anda. Namun, mereka justru kesulitan membaca artikel. Sayang sekali bukan? Nah untuk membantu Anda memilih tipografi yang efektif, perhatikan beberapa kunci sukses tipografi ini.
Dengan memilih tipografi yang tepat, pengunjung lebih mudah menangkap info inti pada website. Konten Anda pun bisa bekerja secara maksimal. 3. Asal Memakai WarnaSalah memilih warna adalah akibat lagi yang terjadi gara-gara tidak punya target pasar. Anda jadi memoles website dengan warna yang tanpa arti. Misal, Anda membuat website agen travel. Karena tidak paham kebutuhan target pasar, Anda pun memoles situs dengan warna-warna favorit Anda. Biru, ungu, hitam… Alhasil, tiap warna malah saling bertabrakan. Karena itu, mendesain web harus paham target pasar dan memadukannya dengan Psikologi Warna. Bangun nuansa situs dengan pilihan warna berikut:
Meski begitu, tidak salah kok mengombinasikan berbagai warna di atas. Namun, tetap pastikan apakah warna efektif bagi desain website. 4. Media Visual SembaranganMedia visual (gambar, video, foto, dll) menjadi hal yang wajib ada di website. Sebab, media visual mudah memikat perhatian pengunjung situs. Bahkan, otak manusia memproses visual 60.000 kali lebih cepat dibandingkan teks, loh. Namun, ada kalanya saat mendesain web mungkin Anda lebih fokus pada keindahan gambar dan melupakan akibatnya bagi performa website. Yap, menggunakan media visual yang tidak tepat bisa menjadi senjata makan tuan, lho. Terlalu banyak gambar, ukuran file kebesaran… Kecepatan web pun jadi korbannya. Belum lagi kalau gambar malah gagal loading. Nah supaya media visual tidak mengganggu performa website, lakukan antisipasi berikut.
Setelah melakukan tips di atas, media visual website pun tampil ciamik tanpa merusak performa website, deh. Seru, bukan? Bounce rate tinggi? Bisa jadi, masalahnya adalah karena navigasi yang rumit. Faktanya, 61,5% pengunjung meninggalkan web yang punya navigasi buruk, lho.
Tanpa navigasi yang oke, user akan kesulitan menjelajahi website. Misalnya, pilihan menu terlalu banyak, tidak tertata, teks terlalu panjang, dan banyak lagi. Karena itu, desain lah navigasi yang simple dan berguna. Kalau bingung, coba ikuti tips ini.
Dengan memiliki navigasi yang baik, petualangan user di website akan mudah dan menyenangkan. Bahkan, Anda bisa mengontrol perjalanan mereka untuk mengarah ke action yang Anda harapkan. Baca Juga: Apa itu Sidebar WordPress? Ini 13 Tipe Sidebar untuk Inspirasimu 6. Call-to Action Button Tidak Menarik dan Salah PosisiCall-to-Action atau CTA punya fungsi yang berbeda dari tombol navigasi. Meskipun sama-sama bisa diklik, CTA punya pengaruh langsung ke konversi. Sedangkan navigasi sebatas membantu user membuka halaman-halaman website.
Sekarang, bayangkan Anda mampir ke website jual-beli kendaraan. Saat mau membeli, tombol CTA entah berada di mana atau malah tidak terlihat seperti tombol yang bisa diklik. Alhasil, malah tidak jadi belanja, kan? Artinya, jika CTA pada posisi yang kurang strategis atau desain kurang oke, kemungkinan goal Anda jadi tidak tercapai. Baik itu mendapatkan klien, menghasilkan revenue, dan action lainnya. Lalu, gimana sih cara membuat CTA Button yang efektif? Silakan pelajari trik di bawah.
Memasang CTA dengan tepat tentunya mampu mendongkrak website ataupun bisnis Anda. Faktanya, CTA sanggup meroketkan konversi hingga 121%, lho. Menarik, bukan? 7. Website Layout BerantakanTahukah Anda bahwa hanya butuh 0.05 detik bagi visitor untuk memutuskan akan pergi atau bertahan pada website? Jika tidak percaya, coba lihat contoh berikut. Apa yang melintas Anda pikirkan saat berkunjung ke website yang seperti ini? Kemungkinan besar, Anda akan pusing. Setiap konten seakan menempel, dengan tulisan yang seperti dijejalkan begitu saja. Tidak ingin ribet, Anda pun pergi dari website dan mencari situs lain. Nah, itulah salah satu contoh akibat dari website layout berantakan.
Tanpa layout yang baik, user akan kesulitan menjelajahi website. Mereka juga susah menangkap info yang ingin Anda sampaikan. Supaya tidak jatuh dalam kesalahan dalam mendesain web ini, Anda bisa mengupayakan hal berikut.
Dengan memiliki website layout yang baik, tampilan web jadi lebih tertata dan mudah user gunakan. Keuntungan lanjutannya, User Experience akan positif dan website mampu meraih goal-nya. Baik itu konversi, meningkatkan awareness, memperkuat engagement, dll. 8. Kurang Memahami HTML/CSSSaat mendesain web, ada kalanya Anda tidak sendiri. Terkadang, butuh berkolaborasi dengan web developer. Lah, memang apa bedanya web designer dengan web developer sih? Begini, web designer bertugas membuat tampilan website dengan pendekatan UX. Layout, visual, grafis, dan sebagainya. Sedangkan web developer bertanggungjawab terhadap semua hal di belakang layar. Termasuk performa situs, serta logika dan bagaimana tiap komponen web bekerja. Sayangnya, dalam membangun tampilan website terkadang desain dirancang suka-suka tanpa memikirkan apakah mungkin dieksekusikan. Alhasil, web yang rilis beda jauh dari desain.
Nah untuk memudahkan kolaborasi dengan web developer, web designer perlu memahami basic coding front-end. Seperti HTML/CSS. HTML dan CSS adalah bahasa markup untuk membuat tampilan yang bisa diakses melalui browser. Lalu, gimana sih caranya belajar HTML dan CSS? Berikut kami berikan tipsnya.
Memiliki bekal pengetahuan HTML dan CSS, Anda pun bisa mendesain web sekaligus berkolaborasi dengan web developer. Keuntungan lainnya, Anda juga mampu mengembangkan halaman web tanpa bergantung pada plugin atau template. Baca Juga: Panduan Lengkap Cara Desain Web dengan Mudah 9. Web Tidak ResponsiveTahukah Anda 73,1% pengunjung meninggalkan web dengan desain non-responsif? Nah sebelum mengetahui alasannya, sebaiknya Anda memahami dulu apa itu website responsive.
Tanpa desain responsive, website akan tampil dalam versi yang tidak seharusnya. Misal, saat pengunjung mengakses situs lewat smartphone, eh yang muncul malah website versi desktop. Alhasil, seluruh komponen terlihat kecil sehingga pengunjung kesulitan menggunakan fitur dan pergi mencari website lain. Jadi sebelum kehilangan pengunjung, pastikan buat web design yang responsive. Caranya:
Meski cukup banyak upaya yang perlu Anda lakukan, website responsive juga mendatangkan cukup banyak keuntungan kok. Baik dari segi User Experience hingga konversi. Nyatanya, 80% user tertarik melakukan pembelian dari perusahaan dengan situs web responsive, lho. Hehe.. Baca Juga: 20 Template Web Gratis dan Responsive untuk Anda 10. Cuek dengan SEO WebSEO (Search Engine Optimization) adalah upaya optimasi yang memungkinkan website mendapat ranking teratas di hasil pencarian. Salah satu yang bisa dioptimasi yaitu desain web itu sendiri.
Tanpa menerapkan SEO Web, situs akan sulit ditemukan. Apalagi, hanya 0.78% orang yang mau melihat hasil pencarian pada halaman kedua Google dan seterusnya. Lalu, bagaimana sih cara membangun SEO website design? Coba lakukan beberapa trik ini.
Melakukan upaya SEO Web Design di atas, situs Anda pun kemungkinan besar lebih mudah meraih ranking pertama pada mesin pencari. Dan jika sudah melakukannya, jangan lupa untuk terus melakukan maintenance supaya tidak kesalip kompetitor, ya! Baca Juga: Panduan Lengkap Cara Membuat Struktur Website yang SEO Friendly Mari Melihat Contoh Desain Website Terbaik yang Bisa Anda CobaSekarang, kami akan mengulas salah satu rancangan desain website bisnis dari layanan membuat website milik Niagahoster. Manjakan Pengunjung dengan Visual MenarikSitus bisnis online rancangan Niagahoster menerapkan 8-Second Rule. Ini adalah trik untuk memikat perhatian user hanya dalam waktu 8 detik. Tidak percaya? Buktinya, saat memasuki website, user akan disambut dengan header berisi gambar berukuran besar (hero image). Ini adalah kesempatan bagi pemilik bisnis memamerkan foto terbaik dari layanan mereka. Selain itu, website juga memanjakan mata user. Secara konsisten, halaman website memadukan warna dominan putih dengan biru, oranye, dan hijau sebagai pelengkap. Tipografinya, jangan sampai kelewatan. Seperti yang Anda lihat, format antara judul dengan isi berbeda. Sehingga, user mudah mengidentifikasi mana poin yang paling penting untuk dibaca duluan. Text colour-nya pun menyesuaikan bidang yang diisi. Pada tombol Daftar, misalnya. Dengan latar belakang oranye, tulisan dicat putih agar tetap terlihat jelas. Seluruh Konten Tertata RapiSekarang, kita akan beralih ke layout website. Desain ini mengusung konsep grid of cards layout. Grid of cards adalah layout yang menampilkan konten layaknya barisan kartu berjajaran di atas meja. Layout seperti ini cocok bagi bisnis yang menawarkan produk variatif. Sebab, konten tampil maksimal dan rapi. Sehingga, user bisa langsung menemukan banyak produk tanpa keseringan scroll. Kerennya lagi, tampilan situs terlihat lebih luas karena memakai hamburger menu. Hamburger menu adalah daftar menu yang dimasukkan dalam icon bergambar tiga garis bertumpuk. Keseluruhan menu baru muncul ketika user mengklik. Menyajikan User Experience yang NyamanVisual dan konten sudah oke, lalu bagaimana dengan User Experience-nya? Apakah menjawab kebutuhan user? Mari kita lihat. Pada situs belanja online ini, user bisa login ataupun melihat-lihat produk dulu. Tentunya, ada kalanya user hanya ingin memunculkan produk tertentu, kan? Nah, itulah fungsi menu kategori dan search box pada website. User jadi lebih mudah menavigasi situs menuju ke halaman yang mereka inginkan. Lanjut ke proses berbelanja, website akan menampilkan informasi detail terkait produk. Jika user sudah memilih, mereka bisa langsung mengklik tombol Add to Cart yang tampil mencolok. Jika Anda perhatikan, setiap halaman website bisnis online ini membawa header yang sama. Yang artinya, Anda bisa login, menavigasi, kembali ke home page website kapanpun dengan mudah. Praktis, bukan? Tampil Responsive di Berbagai Jenis DeviceContoh-contoh sebelumnya hanya menunjukkan tampilan website versi desktop. Lalu, gimana ya kalau diakses lewat smartphone? Seperti yang Anda lihat di bawah, ciri website responsive adalah secara otomatis mampu mengubah layout-nya sesuai device yang user pakai. Dengan begitu, website akan melayani user dari berbagai device dengan pengalaman terbaik yang sama. Belanja pun nyaman dilakukan kapanpun, di manapun, dan lewat apapun jenis device-nya. Butuh Situs dengan Desain Website Siap Pakai? Niagahoster Punya Solusinya!Sampai sini, Anda sudah paham mengapa desain web yang tidak tepat dapat menghancurkan website. Melakukan kesalahan dalam mendesain web memungkinkan performa situs macet dan jauh dari harapan. Baik page load lamban, bounce rate tinggi, hingga miskin konversi. Nah sekarang, mungkin Anda dilema: Mau mendesain web yang keren, tapi kok rempong gitu yah? Tenang, Niagahoster punya solusi anti ribet, kok. Sekarang, Anda bisa lho membuat website instan untuk segala kebutuhan online Anda. Mulai dari e-commerce, e-learning, rumah sakit, dan banyak lagi. |