Kini Google Translate didukung
dengan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence)
yang diklaim semakin canggih. Peningkatan kemampuan terjemahan hadir dalam
sejumlah fitur adaptif baru. Kabar tersebut disampaikan langsung oleh Manajer
Produk Google Translate, Xinxing Gu, pada sebuah artikel di blog resmi Google. Dia menyatakan bahwa AI
telah memperkuat beberapa kemajuan dalam penerjemahan selama bertahun-tahun
sejak peluncuran Google Translate. "Hari ini, kami memperkenalkan lebih
banyak fitur yang berorientasi pada AI, untuk meningkatkan kesadaran yang
bermanfaat dan kontekstual ketika memakai penerjemah di smartphone dan web,”
tulis Xinxing Gu yang dikutip Tempo. Google Translate terbaru
akan menawarkan lebih banyak opsi alih bahasa kontekstual. Sehingga pengguna
bisa menentukan maksud atau tujuan tertentu. Pasalnya, satu kata bisa memiliki
arti yang berbeda-beda tergantung konteks. Fitur yang dijanjikan tersedia dalam
beberapa minggu mendatang itu mendukung bahasa Inggris, Spanyol, Jerman,
Perancis, dan Jepang. Misalnya saja ketika
pengguna mencari arti kata ‘novel’ dalam bahasa Perancis. Maka berkat bantuan
AI, pada Google Translate akan menampilkan tiga hasil terjemahan. Pertama,
‘novel’ merupakan bagian dari ‘roman’. Serta juga berhubungan dengan ‘nouveau’
yang bermakna baru maupun belum pernah ada daripada sebelumnya. Terakhir juga
mengarah ke ‘original’ yang mempunyai arti mutu yang unik. Terjemahan kontekstual
diperlukan lantaran tidak setiap pengguna menginginkan jawaban yang kaku
seperti halnya ketika membuka kamus. Pengguna dapat menyesuaikan keinginan
terhadap konteks kata. Google Translate secara akurat menunjukkan jawaban
kontekstual diikuti dengan alternatif pergantian frasa maupun idiom lokal. Xinxing Gu juga
mengungkapkan bahwa Google Translate didesain ulang dengan visualisasi lebih
mengesankan. Sisi layar untuk memuat teks nampak lebih besar dan mampu diisi
lebih banyak tulisan. Serta memudahkan pengguna mengakses terjemahan
percakapan, suara, dan Google Lens. Untuk saat ini, desain baru tersedia pada
perangkat Android dan direncanakan disusul oleh iOS. Google Translate
menambahkan gestur baru untuk mempercepat akses terjemahan. Termasuk pula untuk
memilih bahasa hanya dengan sekali ketukan. Menahan tombol pilihan bahasa untuk
menentukan bahasa yang diinginkan. Menggulir layar ke bagian bawah supaya
memunculkan hasil terjemahan teks dengan cepat. Menyematkan font dinamis
secara otomatis untuk menimbulkan kesan membaca yang lebih menyenangkan. Fitur
Google Translate terbaru juga menambahkan 33 bahasa. Diantaranya Hawaii,
Basque, Kurdi, Korsika, Luksemburg, Latin, Yiddish, dan Zulu. Pengguna Google
Translate di Indonesia juga patut berbangga karena satu lagi bahasa daerah yang
ikut ditambahkan, yakni Sunda. Meski mengunggulkan
terjemahan teks, Google Translate tak mau puas dan berupaya mengikuti kemajuan
AI untuk mengembangkan kemampuan menerjemahkan gambar via Google Lens. Hal itu
memungkinkan pengguna untuk mencari maksud tertentu hanya bermodalkan kamera
gawai (gadget). Tak hanya sebatas
menampilkan arti yang tertera pada sebuah gambar. Berkat pengembangan Google
Lens dengan machine learning, Google Translate akan
memadukan teks terjemahan rumit dalam gambar. Sehingga lebih natural dan konten
gambar nampak seperti aslinya terlepas dari bagaimana cara pengguna
menelusurinya. Terjemahan gambar (image
translation) tersedia di aplikasi Google Translate pada ponsel
bersistem operasi Android dengan RAM minimal 6 GB. Kehadiran AI pada Google
Translate semakin menambah panjang daftar inovasi Google. Seperti halnya pada
mesin pencari (search engine), Google Maps, dan chatbot saingan
ChatGPT OpenAI, yaitu Apprentice Bard yang
ditenagai teknologi LaMDA.
Sumber
:
https://www.cloudcomputing.id/berita/google-translate-gunakan-ai-terjemahkan-kata |