Pertemuan antara Operational
Technology (OT) dan Information Technology (IT) memiliki dampak yang cukup
signifikan terhadap cybersecurity manufaktur. Secara khusus, Industrial Control
Systems (ICS) dan supervisory control and data acquisition (SCADA) system
secara historis memiliki celah yang terhubung ke sistem IT. Saat celah dihapus
atau dihilangkan, sistem tersebut dihadapkan pada ancaman yang semakin canggih
sehingga bisa menjadi target bagi peretas yang terlibat dalam jaringan
terorisme, warfare dan spionase. Sistem OT di seluruh
dunia diserang dengan dua ancaman baik berbasis IT dan eksploitasi OT yang
dibuat dengan tujuan khusus. Satu survey menemukan bahwa 74% professional OT
pernah melakukan pelanggaran dalam 12 bulan terakhir. Serangan terhadap
infrastruktur penting pada sektor manufaktur dapat mengakibatkan kerugian
finansial, risiko pada reputasi brand, dan bahkan hilangnya nyawa atau ancaman
terhadap cybersecurity nasional. Sejak tahun 2005,
Fortinet telah banyak melindungi OT environments di sektor infrastruktur yang
krusial seperti energy, pertahanan, manufaktur, pangan dan transportasi. Dengan
merancang cybersecurity ke dalam infrastruktur yang kompleks melalui Fortinet
Security Fabric, organisasi dapat mengintegrasikan perlindungan
cybersecurity pada OT environment dan IT. Mulai dari manufacturing floor, data
center hingga multiple clouds. Tantangan utama
cybersecurity pada manufaktur Fasilitas manufaktur yang
terdiri dari mesin dapat menyebabkan cedera fisik hingga kematian jika tidak
berfungsi atau tidak dioperasikan dengan benar. Jika melihat tipe ancaman saat
ini, para pelaku yang memiliki tujuan untuk merusak sistem operasi dengan serangan
cyber-physical dapat menciptakan risiko keselamatan bagi karyawan yang berada
di lokasi maupun di sekitarnya. Tidak bisa dipungkiri
sistem silo untuk IT, OT dan physical security tidak membantu. Di banyak
organisasi, cukup sulit untuk mengintegrasikan IT security architecture antara
data center, multiple clouds dan the edge. Tapi bagi beberapa organisasi
melihat bahwa mengintegrasikan semua safety dan cybersecurity systems adalah
satu-satunya cara yang tepat untuk melindungi keselamatan karyawan. Productivity and
Uptime Setiap keadaan atau
gangguan yang tidak direncanakan dalam proses operasi dapat menimbulkan pengeluaran
biaya yang signifikan bagi organisasi. Saat yang lain berusaha untuk bergerak
secara lateral dalam jaringan, serangan tersebut masih dapat mengakibatkan
gangguan operasi. Karena secara historis
organisasi memiliki celah dan pembaruan sistem yang jarang dilakukan, sistem OT
sering kali memiliki perlindungan cybersecurity yang kurang canggih
dibandingkan dengan sistem IT. Akibatnya mereka sering jadi sasaran para cyber
criminals karena relative mudah untuk menyusup. Bahkan, celah pada sistem OT dapat
disusupi dengan menginfeksi pembaruan perangkat lunak sebelum melakukan
install. Operational Efficiency Kurangnya integrasi di
berbagai elemen keamanan siber dan fragmentasi arsitektur dapat meningkatkan
infesiensi operasional. Tanpa integrasi, pekerjaan manual seperti menghubungkan
log reports dari sistem yang berbeda dan menyusun laporan kepatuhan akan
menghabiskan waktu para professional cybersecurity. Sehingga mengalihkan mereka
dari pekerjaan yang lebih strategis. Customer Experience Baik produk yang dibuat
untuk konsumen atau bisnis, saat ini produsen secara rutin terlibat dengan
customers melalui cara yang sangat tertarget, menggunakan media social dan alat
engagement lainnya di luar company website. Namun, inovasi ini juga dapat menjadi
ladang cybercriminals untuk memanipulasi social media dalam mendapatkan
keuntungan. Satu studi menemukan bahwa lebih dari setengah akun social media
adalah penipuan. Mengamankan asset
organisasi seperti website dan interaksi di social media sangat penting bagi
produsen, karena kehilangan data dari calon customers di tahap awal proses
pembelian dapat merusak reputas perusahaan. Product Integrity Kualitas barang
manufaktur adalah yang terpenting untuk reputasi brand dan ketepatan proses
produksi untuk mencapai tujuan ini. Misalnya, jika cyber attacks dapat
memengaruhi food processo’s OT system sehingga suhu sedikit mengalami perubahan
atau durasi mengolah atau memasak sedikit berubah dan akan berdampak pada
penurunan kualitas produk. Compliance Produsen cenderung
mengikuti berbagai peraturan dan standar, tergantung pada barang apa yang
mereka buat. Sanksi terhadap ketidakpatuhan terkadang cukup membuat produsen
jera, sehingga adanya biaya tinggi yang dikeluarkan sering kali berasal dari
reputasi brand yang menurun jika mengalami pelanggaran. Organisasi harus dapat
menunjukkan kepatuhan terhadap berbagai peraturan dan standar tanpa
me-redeploying staff dari strategic initiatives ke proses persiapan laporan
audit. Integrasi Fleksibel,
Termasuk OT-spesific solutions Fortinet Security
Fabric menyediakan arsitektur cyber security yang terintegrasi dari
single-vendor dan end-to-end di seluruh IT dan OT, mulai dari perlindungan,
deteksi hingga respon. Hal ini memungkinkan efisiensi operasional dan biaya
serta meningkatkan perlindungan terhadap ancaman yang bergerak kian cepat.
Selain Fortinet tools, Security Fabric memungkinkan integrasi dengan solusi OT
melalui ekosistem terbesar Fortinet Fabric Partners untuk menyederhanakan data
menjadi satu tampilan untuk pengambilan keputusan yang tepat. Sumber
:
https://www.berca.co.id/2020/12/01/bagaimana-fortinet-security-fabric-melindungi-sumber-daya-ot-dan-it-dari-serangan-cybercriminal/ |