Teknologi artificial intelligence (AI) atau
kecerdasan buatan saat ini merupakan hal yang sudah banyak dibutuhkan di
berbagai bidang industri untuk mendukung operasional mereka. Selain itu, AI
juga didorong penggunaannya untuk menghasilkan berbagai inovasi baru yang
mendukung kebutuhan masyarakat. Salah satu pemanfaatan teknologi AI
adalah untuk mendukung pengembangan transportasi, terutama transportasi darat.
Teknologi AI bisa mendukung transportasi darat untuk beroperasi secara otomatis
dengan bantuan minimal dari manusia, mengurangi biaya yang dibutuhkan untuk
pengembangan moda transportasi. Implementasi teknologi AI pada
transportasi sendiri memiliki beberapa tingkatan atau grade of
automation (GoA) yang
menunjukkan seberapa terlibatnya manusia dalam mendukung operasional
transportasi. GoA pada level 4 merupakan tingkatan di mana transportasi tidak
lagi memerlukan bantuan tenaga manusia, tetapi dapat beroperasi secara mandiri. “Salah satu implementasi AI untuk use case di bidang transportasi adalah untuk moda
transportasi kereta api. Sistem persinyalan kereta api perlu ditingkatkan untuk
mencapai GoA yang lebih tinggi, menggantikan fungsi pengemudi dan attendant di dalam kereta api. AI dapat meningkatkan reliability dan keamanan dari kereta api yang
beroperasi secara otomatis,” kata Tazar Morta Kurniawan, Direktur Teknologi PT
LEN Industri dalam paparannya di acara KORIKA Focus Group Action: AI Ecosystem
and Use Cases. Tazar menuturkan bahwa penerapan AI
untuk kereta api yang beroperasi secara otomatis sepenuhnya dapat digunakan
untuk membantu mendeteksi hambatan yang dihadapi sepanjang jalur kereta api,
seperti benda atau manusia yang menghalangi. Hal ini pun harus dioperasikan
dengan sinyal yang baik untuk mencegah perlunya operator kereta melakukan
intervensi. Tazar juga menyebutkan bahwa AI bisa
dimanfaatkan pula untuk mendukung manajemen kendaraan di terminal, di mana
pergerakan moda transportasi dikendalikan sesuai dengan rute atau jalan yang
dilalui oleh kendaraan. Ai untuk transportasi di Indonesia
sendiri sudah mulai diterapkan untuk kendaraan yang beroperasi secara otonom.
Salah satunya melalui penelitian yang dilaksanakan oleh Institut Teknologi
Sepuluh Nopember (ITS) yang melakukan percobaan pengoperasian mobil tanpa
pengemudi di area kampus ITS. Pada kesempatan yang sama, Peneliti
dari Kelompok Keahlian Instrumentasi dan Kontrol Fakultas Teknologi Industri,
Institut Teknologi Bandung (ITV) Augie Widyotriatmo mengungkapkan bahwa
penerapan AI untuk kendaraan otonom memiliki tantangan yang harus dihadapi. “Tantangan AI dalam pengembangan
kendaraan otonom, kita melihat bahwa sistem kendaraan otonom ini merupakan
sebuah sistem yang kritis dan sensor-sensornya harus memiliki keakuratan, serta
integritas dalam pengenalan lingkungan dan navigasinya untuk dapat mencapai
keamanan yang diharapkan,” tutur Augie. Akselerasi industri kendaraan otonom
yang berbasis AI kemudian memerlukan komitmen dan kolaborasi dari semua pihak,
baik dari para pelaku industri maupun pemerintah. Teknologi AI kemudian dapat
dimanfaatkan secara maksimal untuk mendukung moda transportasi di Indonesia.
Sumber :
https://www.cloudcomputing.id/berita/ekosistem-ai-dukung-pengembangan-transportasi-indonesia |