Riset SEA eConomy yang dilakukan Google, Temasek, dan Bain menyatakan bahwa nilai ekonomi digital Indonesia secara keseluruhan memiliki gross merchandise value (GMV) sebesar $70 miliar atau setara Rp. 998 triliun per tahun 2021. Masih dari riset yang sama, sektor e-commerce masih menjadi mesin pendorong utama bagi ekonomi digital Indonesia dengan pertumbuhan 52% YoY.

GMV e-commerce Indonesia sendiri tumbuh dari $35 miliar pada 2020 menjadi $53 miliar pada tahun 2021. Sedangkan untuk Compound Annual Growth Rate (CAGR), diproyeksikan akan naik 18% menjadi $104 miliar hingga tahun 2025. Randy Jusuf selaku Managing Director Google Indonesia juga menjelaskan bahwa pada tahun 2021 terjadi penambahan konsumen digital sebesar 21 juta dengan 72% diantaranya berasal dari wilayah yang bukan kota besar di Indonesia. Lebih lanjut Jusuf mengatakan dengan volume penelusuran Google yang naik 18x lipat sejak 2017 tidak mengherankan jika Indonesia menjadi posisi puncak di antara negara Asia Tenggara lainnya.

Perlu diketahui bahwa laporan tentang SEA eConomy sendiri dilakukan dengan menggunakan data Google Trends, Insight Temasek dan analisis dari Bain & Company yang menyoroti perekonomian 6 negara yakni Indonesia, Vietnam, Malaysia, Thailand, Singapura, dan Filipina.

Sumber: Kumparan

 Copyright stekom.ac.id 2018 All Right Reserved