Pemanfaatan
teknologi kecerdasan buatan atau artificial
intelligence (AI) perlu didukung dengan sistem arsitektur teknologi
informasi (TI) yang aman dan dapat memproses data dengan cepat dan tanpa
latensi. Hal ini untuk mendukung peningkatan ketahanan serta keandalan
operasional. Maka dalam hal ini, edge
computing kemudian
memungkinkan manajer TI dan operasional untuk mengelola serta mengolah data
lebih dekat dengan sumbernya, serta mempersingkat proses transmisi data. Hal
ini kemudian membuat proses analisis data secara real time dapat dilakukan secara lebih akurat tanpa
adanya kendala jaringan. AI sendiri sejak sebelum pandemi
telah terbukti mampu menghadirkan berbagai inovasi baru, dengan manfaat luar
biasa yang sebelumnya tidak pernah terpikirkan oleh berbagai industri dan
bisnis. Kemajuan AI kemudian membawa beragam manfaat di berbagai aspek
kehidupan. Selain itu, era new normal juga telah mendorong adopsi AI dan machine
learning (ML) untuk dapat
memberikan wawasan yang memungkinkan perusahaan untuk dapat mengenali pola
penggunaan, mempelajari kemampuan operasional, meningkatkan kualitas prakiraan
penjualan, dan masih banyak lagi. “Kehadiran AI telah mengubah fungsi
komputer menjadi jauh lebih pintar dan mampu memenuhi kebutuhan hidup yang
selalu berubah, dan karena kemajuan ini, industri akan dapat memanfaatkan ML
untuk mempercepat proses dan mengurangi efek bias manusia,” kata Business Vice
President Secure Power Schneider Electric Indonesia & Timor Leste, Yana
Achmad Haikal dalam keterangan resminya, melansir dari Marketing.co.id. Namun kemudian untuk dapat
mengoptimalkan fungsi AI, transmisi dan komputasi data harus sangat
diperhatikan. Selain itu, Chief Information Officer (CIO) juga perlu memastikan
bahwa kompleksitas data dan silo data
juga dapat dikurangi, juga memastikan platform yang
tepat telah tersedia sebelum menerapkan AI. IBM dalam Global AI Adoption Index
2021 mengungkapkan, bahwa hampir 90% dari profesional di bidang TI menyatakan
bahwa kemampuan pemrosesan data di mana data tersebut berada merupakan kunci
dari adopsi AI. Maka di sinilah edge
computing berperan, di
mana AI membutuhkan edge data center yang tangguh untuk dapat berfungsi secara
maksimal, dengan berfokus pada penyimpanan data di lokasi untuk pemrosesan yang
lebih cepat, keamanan yang lebih baik, serta kinerja yang lebih efisien. Edge
computing kemudian
menawarkan berbagai keuntungan bagi perusahaan-perusahaan yang ingin menerapkan
AI ataupun ingin meningkatkan kinerja AI yang sudah digunakan. Keuntungan ini
termasuk diantaranya adalah kecepatan, kemungkinan pengambilan keputusan secara real time, dan keamanan yang lebih baik secara fisik dan
digital. “Penggabungan antara AI dan edge
computing akan
menghasilkan manfaat yang luar biasa bagi pelaku industri, dengan komputasi
yang lebih cepat dalam menghasilkan wawasan, keamanan data yang lebih baik,
serta kontrol operasional yang lebih efisien, tentu akan mendatangkan
keuntungan kompetitif di era serba digital seperti saat ini. Selain itu,
kehadiran jaringan 5G akan semakin menunjang pengalaman operasional yang bebas
hambatan,” tutup Yana.
Sumber
:
https://www.cloudcomputing.id/berita/edge-computing-tingkatkan-kinerja-ai |