Cyber Security

Perkembangan teknologi, terutama internet, telah berhasil mempermudah pekerjaan dan meruntuhkan dinding pembatas komunikasi di seluruh dunia. Namun, teknologi juga membuka jalan untuk berbagai ancaman dunia maya yang dapat membahayakan banyak orang, termasuk pelaku bisnis. Di dunia bisnis, kejahatan dunia maya atau cyber crime dapat berupa penyusupan sistem, penyebaran informasi palsu, atau pencurian data pribadi. Untuk menghadapi cyber crime, pelaku bisnis harus meningkatkan cyber security.

 

Cyber Security 

Cyber security adalah perlindungan komputer, server, perangkat seluler, sistem elektronik, jaringan, dan data dari serangan berbahaya. Baik individu maupun perusahaan menggunakan perlindungan ini untuk menjaga agar tidak ada yang mengakses pusat data dan sistem terkomputerisasi tanpa izin.

Strategi cyber security yang baik dapat memberikan perlindungan terhadap serangan cyber yang ingin mengakses, mengubah, menghapus, merusak, atau mengambil secara paksa sistem atau data sensitif milik seseorang atau perusahaan. Cyber security juga penting untuk mengantisipasi ancaman yang ingin melumpuhkan atau mengacaukan kinerja sistem atau perangkat.

Jenis-jenis Cyber Crime

Sebelum mempelajari cyber security lebih dalam, Anda harus memahami berbagai jenis cyber crime yang dapat membahayakan bisnis Anda.

1. Advanced persistent threats (APT)

APT adalah serangan yang bertarget dan berkelanjutan untuk menginfiltrasi suatu jaringan dengan tujuan mencuri data tetapi tidak akan terdeteksi untuk waktu yang lama.

2. Cyberstalking

Kejahatan ini melibatkan pelecehan secara online, biasanya melalui media sosial, website, atau search engine untuk mengintimidasi pengguna dan menanamkan rasa takut. Akibatnya, pengguna menjadi cemas dan khawatir akan keselamatannya.

3. Denial-of-service (DoS) attack

Serangan DoS didesain untuk membuat mesin atau network resource menjadi tidak tersedia untuk penggunanya. Contohnya adalah membuat pengguna memasukkan password yang salah berkali-kali sampai akunnya terkunci atau membebani mesin/jaringan hingga melewati kapasitas maksimalnya dan memblok semua pengguna sekaligus.

Meskipun serangan cyber dari satu alamat IP bisa diblokir dengan menambahkan firewall baru, tetap ada kemungkinan terjadinya distributed denial-of-service (DDoS) attack, yaitu serangan yang muncul dari banyak sumber sehingga menghadapinya lebih sulit. Attack tersebut dapat berasal dari botnet yang dimiliki komputer zombi, serangan jarak jauh, atau teknik lainnya seperti serangan refleksi atau amplifikasi, yaitu sistem biasa yang ditipu untuk mengirim traffic ke korban. 

4. Direct-access attack

Pengguna unauthorized yang memiliki akses fisik ke komputer biasanya dapat menyalin data dari sana. Mereka juga bisa mengganggu keamanan dengan memodifikasi sistem operasi, meng-install software worms, keyloggers, perangkat untuk menguping, atau menggunakan mikrofon nirkabel.

5. Eavesdropping

Eavesdropping atau menguping adalah kegiatan mendengarkan “percakapan” (komunikasi) komputer pribadi secara diam-diam. Mesin yang beroperasi sebagai sistem tertutup atau tanpa kontak dengan dunia luar juga bisa terkena sadap melalui pemantauan transmisi elektromagnetik samar dari perangkat keras.

6. Malware

Malware atau malicious software adalah perangkat lunak berbahaya yang dapat merugikan pengguna komputer, seperti membocorkan informasi pribadi, mengalihkan kendali sistem kepada penyerang, dan menghapus data secara permanen. Beberapa jenis malware antara lain virus, worms, virus Trojan, spyware, adware, ransomware, dan fileless malware.

7. Privilege escalation

Privilege escalation adalah situasi ketika penyerang, yang sebenarnya memiliki akses terbatas, meningkatkan hak istimewa atau tingkat akses mereka tanpa izin. Contohnya, pengguna komputer biasa dapat mengeksploitasi kelemahan sistem untuk memperoleh akses ke data yang bersifat rahasia, bahkan menjadi “root” dan memiliki akses penuh ke sistem.

8. Side-channel attack

Semua sistem komputasional memiliki pengaruh ke lingkungan sekitar, seperti radiasi elektromagnetik, efek residual dari sel RAM, dan kesalahan implementasi perangkat keras yang berakibat pembukaan akses atau penebakan value lain yang seharusnya bersifat rahasia. Pada side-channel attackpenyerang akan mengumpulkan informasi tentang sistem atau jaringan untuk menebak keadaan internalnya, lalu mengaksesnya.

9. Social engineering

Social engineering adalah serangan yang mengandalkan interaksi manusia untuk mengelabui pengguna agar memberikan informasi sensitif, seperti password dan nomor kartu, atau akses fisik, misalnya dengan menyamar sebagai pegawai bank, kontraktor, atau pelanggan.

10. Spoofing

Spoofing adalah penyamaran sebagai entitas yang valid melalui pemalsuan data, seperti alamat IP atau username, untuk memperoleh akses ke informasi atau resources yang bersifat restricted. Beberapa jenis spoofing antara lain email spoofing, IP address spoofing, MAC spoofing, dan biometric spoofing.

11. Phishing

Upaya untuk memperoleh informasi sensitif, seperti username, password, dan detail kartu kredit langsung dari penggunanya dengan cara menipu disebut phishing. Kejahatan ini biasanya dalam bentuk email spoofing atau pesan instan yang mengarahkan pengguna untuk mengisi detail di website palsu yang sangat mirip dengan website asli. Website palsu menanyakan informasi pribadi, seperti detail login dan password, lalu informasi tersebut digunakan untuk mengakses akun asli korban di website yang sesungguhnya.

Penerapan Cyber Security

Implementasi cyber security dapat dibagi menjadi beberapa kategori, yaitu:

1. Network security (keamanan jaringan)

Network security adalah perlindungan infrastruktur jaringan dari akses tanpa izin, penyalahgunaan, dan pencurian. Keamanan jaringan mengkombinasikan beberapa lapisan pertahanan di tepi dan di dalam jaringan. Setiap lapisan tersebut menerapkan kebijakan dan kontrol. Pengguna yang berwenang dapat mengakses network resources, sedangkan penjahat tidak bisa melakukan eksploitasi dan ancaman.

2. Application security (keamanan aplikasi)

Application security adalah tindakan keamanan yang mencegah pencurian dan modifikasi data atau kode dalam aplikasi. Tipe keamanan ini tidak hanya mencakup keamanan selama pengembangan dan desain saja, tetapi setelah peluncuran juga. Tipe-tipe application security yaitu autentikasi, otorisasi, enkripsi, logging, dan application security testing.

3. Cloud security (keamanan cloud)

Cloud security adalah sekumpulan teknologi, protokol, dan praktek sebagai perlindungan di seluruh infrastruktur, aplikasi, dan platform berbasis online. Keamanan cloud berfungsi untuk pemulihan data ketika terjadi kehilangan, melindungi penyimpanan dan jaringan dari pencurian data, menurunkan human error atau kelalaian yang dapat menyebabkan kebocoran data, serta mengurangi dampak dari gangguan data atau sistem.

Manfaat Cyber Security

Keuntungan utama dari penerapan cyber security adalah bisnis menjadi terlindungi dari berbagai macam serangan cyber. Selain itu, cyber security mencegah akses pengguna tanpa izin, mengawasi data dan jaringan agar tetap aman, melindungi pengguna dan perangkat yang digunakan, menaati peraturan yang berlaku, mendukung keberlangsungan bisnis, serta menjaga reputasi perusahaan dan kepercayaan klien.

Cara Meningkatkan Cyber Security

Anda telah tahu pentingnya cyber security, lalu bagaimana pengaplikasiannya di kehidupan sehari? Berikut adalah langkah-langkah mudah yang dapat Anda lakukan untuk meningkatkan cyber security, baik untuk pribadi maupun perusahaan.

1. Sadari bahwa semua orang bisa menjadi korban cyber crime

Jangan pernah berpikir bahwa Anda sudah aman tanpa cyber security karena pada kenyataannya, cyber crime adalah sesuatu yang lekat dengan kehidupan sehari-hari. Setiap orang yang menggunakan perangkat lunak maupun keras berisiko untuk diserang oleh penjahat cyber. Hal ini dapat membahayakan keamanan pribadi dan perusahaan.

2. Jaga software agar tetap up to date

Meng-install pembaruan perangkat lunak untuk program dan sistem operasi secara rutin merupakan hal yang penting. Anda dapat mengaktifkan pembaruan otomatis pada sistem operasi, aplikasi, serta web browser dan plug-in-nya. Dengan melakukan pembaruan secara rutin, Anda akan mendapatkan sistem keamanan yang mutakhir.

3. Gunakan antivirus sebagai pertahanan dalam cyber security

Antivirus berfungsi untuk mendeteksi dan menghilangkan ancaman. Saat ini, banyak perangkat lunak antivirus yang memiliki fitur dan keunggulan yang berbeda-beda. Anda dapat memilih software yang sesuai dengan kebutuhan.

4. Gunakan password yang unik untuk memperkuat cyber security

Pastikan password yang Anda gunakan tidak mudah ditebak oleh orang lain. Anda bisa menggunakan kombinasi huruf besar, huruf kecil, angka, serta tanda baca.

5. Hati-hati dengan email asing

Selain nomor telepon, email adalah identitas yang biasanya tersebar luas. Akibatnya, penjahat siber mudah untuk mengirim malware ke email Anda. Maka dari itu, jangan membuka link atau attachment dalam email tidak jelas dari pengirim yang tidak diketahui.

6. Minimalisir penggunaan WiFi umum untuk meningkatkan cyber security

Jaringan umum biasanya gratis dan tidak diproteksi password, tetapi tidak aman dan dapat membuat perangkat Anda menjadi rentan serangan siber. Oleh karena itu, lebih baik gunakan WiFi dari sumber yang terpercaya atau mobile data.

7. Jangan tinggalkan perangkat elektronik sembarangan

Selain keamanan secara teknis, Anda juga harus menjaga keamanan secara fisik. Ketika Anda harus meninggalkan perangkat elektronik di suatu tempat, lebih baik Anda mengunci atau mematikannya. Ketika Anda menyimpan data di flash drive atau hard drive eksternal, pastikan sudah dienkripsi dan dikunci.

8. Adakan training tentang cyber security untuk karyawan

Cyber security merupakan tanggung jawab semua orang. Seluruh karyawan dalam suatu perusahaan harus paham tentang cyber security demi keamanan data dan sistem bersama. Oleh karena itu, edukasi untuk seluruh karyawan adalah hal yang krusial.

 

Sumber :

https://www.hashmicro.com/id/blog/cyber-security/

 Copyright stekom.ac.id 2018 All Right Reserved