Artificial Intelligence adalah hal yang ditakutkan oleh manusia di satu sisi tapi juga memberikan banyak manfaat di sisi lain.

Dalam kehidupan sehari-hari dan dalam dunia bisnis terutama, artificial intelligence memberikan banyak keuntungan, seperti yang akan kita bahas nanti dalam artikel ini.

Manusia cenderung takut dengan apa yang ia tidak mengerti, oleh karena itu mari kita pelajari apa itu artificial intelligence. Kemudan kita akan melihat bagaimana penerapan artificial intelligence dalam dunia bisnis.

Pengertian Artificial Intelligence

Kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) adalah kemampuan komputer atau mesin untuk meniru kemampuan berpikir manusia. Suatu kecerdasan mirip manusia yang dilakukan oleh robot,komputer atau mesin.

Kemampuan belajar seperti apa yang dilakukan oleh AI? Beberapa contoh di atasnya adalah sebakai berikut.

  • Mengenali objek
  • Memahami bahasa
  • Belajar dari contoh atau pengalaman,
  • Memperkirakan trend
  • Memprediksi masa depan

AI sudah kita alami dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa contoh yaitu seperti saat kita melakukan pencarian menggunakan mesin pencari. Saat mengetik mesin pencari akan menampilkan kata-kata apa saja yang akan mungkin akan kita ketik selanjutnya. Contoh lain yaitu ketika peta merekomendasikan jalan yang sebaiknya kita tempuh.

 

Manfaat AI dalam Bisnis

Arificial Intelligence memberikan banyak manfaat dalam dunia bisnis. Perusahaan menaruh harapan pada kecerdasan buatan untuk memberikan lebih banyak penjualan, menentukan strategi pemasaran yang paling optimal, dan juga mengoptimalkan kinerja internal perusahaan.

Di bawah ini, Anda bisa mempelajari bagaimana beberapa perusahaan Anda dapat memanfaatkan AI untuk perkembangan bisnis mereka.

1. Personalisasi pengalaman belanja pelanggan

Ketika pelanggan mendapat iklan yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisinya saat itu, mereka akan lebih ingin membeli produk dari iklan tersebut.

Iklan yang dipersonalisasi akan meningkatkan engagement pelanggan terhadap brand, meningkatkan loyalitas dan pada akhirnya meningkatkan penjualan.

Memberikan penawaran yang akurat terhadap pelanggan adalah kemampuan kecerdasan buatan yang sangatdicari.

2. Otomatisasi interaksi pelanggan

Perusahaan berinteraksi dengan pelanggan melalui banyak saluran dan dengan AI semua saluran tersebut dapat diotomatisasi. Saluran e-mail, chat, media sosial, bahkan hingga panggilan telepon, saat ini membutuhkan keterlibatan manusia.

Namun dengan AI perusahaan bisa melakukan otomatisasi untuk jawaban atas pertanyaan yang sering ditanyakan oleh pelanggan. Pertama-tama perusahan perlu mengumpulkan pertanyaan-pertanyaan yang sering diterima dari calon pelanggan. Kemudian mengkategorikannya. Setelah itu perusahaan menyiapkan jawaban untuk semua pertanyaan tersebut.

Berdasarkan data tersebut teknologi AI akan memberikan jawaban yang sesuai atas setiap pertanyaan yang masuk dari calon pelanggan. Semakin banyak data yang diberikan kepada AI, semakin tepat jawaban yang akan ia berikan.

Sekarang ini sudah banyak AI Chatbots.  Kecerdasan buatan yangakan berinteraksi dengan pelanggan pada jam berapapun.

Kecerdasan buatan ini kemungkinan besar akan mengurangi pekerjaan call center, yang sering menerima pertanyaan yang sama berkali-kali.  Call center nantinya mungkin hanya akan menangani pertanyaan-pertanyaan yang solusinya membutuhkan banyak campur tangan manusia.

3. Pemberian bantuan secara real time dan otomatisasi

Di jaman online saat ini, orang-orang berinteraksi dengan bisnis selama 24/7 jam. Namun karyawan tidak bisa bekerja dengan jam kerja seperti itu. Meskipun ada sistem shift 24 jam, tentu biayanya akan cukup mahal.

Penerapan AI sangat berguna untuk bisnis. Pelanggan dapat terus berkomunikasi dengan perusahaan tanpa perusahaan harus menambah pegawai.

Aplikasi peta, aplikasi travel dan hotel menggunakan kecerdasan buatan untuk berkomunikasi secara real time dengan pelanggan. Berdasarkan data kondisi jalan saat ini, aplikasi akan menyarankan rute tercepat yang bisa diambil oleh pengguna untuk mencapai tujuan.

Berdasarkan data kunjungan dan pencarian tempat liburan, Artificial Intelligence akan memberikan rekomendasi hotel atau atraksi yang mungkin akan disukai oleh pelanggan.

4. Pengolahan data yang lebih maksimal

Dengan kecerdasan buatan perusahaan akan lebih mungkin mendapat penemuan penting untuk bisnisnya. Trend pasar, behaviour pelanggan, kecenderungan belanja pelanggan dan masih banyak lagi. Informasi ini akan membantu perusahaan memutuskan strategi yang paling menguntungkan.

5. Memprediksi trend

Keunggulan lain dari AI adalah mampu memprediksi hal-hal yang akan menjadi trend di masa yang akan datang. Dengan social listening, perilaku pelanggan, tren masa lalu kecerdasan buatan bisa memperkirakan tren produk yang mungkin laris di masa depan.

Teknologi AI juga bisa memprediksi jumlah produk yang akan terjual dalam periode tertentu. Diperkirakan, dalam 10 tahun yang akan datang, kecerdasan buatan bisa menghitung jumlah stok yang harus dijual dalam periode tertentu.

Kemampuan memprediksi ini tidak hanya berguna di industri retail. Teknologi kecerdasan buatan juga digunakan di banyak industri lain.

Sebagai contoh di industri perbankan Artificial Intelligence dapat memprediksi fluktuasi mata uang dan harga saham. Di industri kesehatan AI dapat memprediksi wabah infeksi dengan menganalisis postingan masyarakat di sosial media.

7. Meningkatkan proses rekrutmen

Dalam industri HR teknologi AI dapat membantu perusahaan mengotomatiskan perekrutan pegawai baru. Dengan aplikasi rekrutmen yang memiliki kecerdasan buatan, perusahaan bisa membuat sistem rekrutmen cerdas. Kecerdasan buatan akan secara otomatis menyaring aplikasi berdasarkan spesifikasi yang diatur oleh perusahaan.

Sistem ini bermanfaat untuk menghemat waktu, menghemat biaya rekrutmen dan juga membantu orang. Ia dapat dengan cepat menyaring aplikasi, secara otomatis menolak aplikasi yang tidak memenuhi spesifikasi perusahaan.

Contoh Penerapan Artificial Intelligence Dalam Bisnis

Sekarang ini banyak brand menawarkan rekmendasi yang disesuaikan dengan kesukaan/karakteristik pelanggan. Secara sederhananya penawaran yang dipersonalisasi.

Mengapa mereka melakukannya?

Menurut penelitian yang dilakukan oleh salesforce pada Maret – Juni 2017, pelanggan yang mendapat penawaran yang dipersonalisasi menyumbang 26% penjualan toko-toko online.

Contoh perusahaan menggunakan kecerdasan buatan untuk bisnisnya.

Starbuck

Brand Starbuck menggunakan loyalty card dan mobile app untuk mengumpulkan data dan menganalisa data tersebut.

Starbuck memprediksi penawaran yang mungkin disukai oleh pelanggan. Pesan tersebut nanti akan otomatis terkirim ke pelanggan ketika pelanggan berada dekat dengan lokasi toko Starbuck.

Rekomendasi ini nantinya akan meningkatkan nilai Rp rata-rata penjualan.

Alibaba

Perusahaan Alibaba membuka toko fashion dengan kecerdasan buatan di Hong Kong. Tujuan yang ingin dicapai oleh toko ini adalah menciptakan pengalaman berbelanja fashion menggunakan teknologi Artificial Intelligence.

Perusahaan memasang tag kain cerdas yang bisa mendeteksi kapan suatu barang disentuh oleh pelanggan. Lalu ada juga cermin pintar yang bisa menyarankan pakaian yang cocok untuk pakaian yang sedang dicoba oleh pelanggan.

Strategi yang ketiga yaitu mengintegrasikan toko fisik dengan lemari virtual jadi konsumen bisa melihat lagi outfit yang pernah mereka coba di toko sebelumnya.

Sephora

Sephora, sebuah brand kecantikan yang menjual kosmetik menggunakan teknologi kecerdasan buatan dalam  bentuk chatbot.

Chatbot tersebut mampu memberikan saran, mempermudah pelanggan dalam memilih produk yang sesuai untuk mereka. Fitur ini sangat penting terutama karena pelanggan memiliki banyak sekali pilihan produk kecantikan.

Dari data chatbot tersebut Sephora mendapatkan data tentang pelanggan, yang kemudian menggunakan data tersebut untuk memberikan rekomendasi yang sesuai.

 

Penerapan Artificial Intelligence Dalam Dunia HR

Kebanyakan yang dibahas saat ini adalah kecerdasan buatan untuk pemasaran. Namun dalam perkembangannya kecerdasan buatan digunakan juga untuk mempermudah operasional bisnis perusahaan, seperti misalnya di departemen SDM.

Bagaimana perusahaan menggunakan kecerdasan buatan untuk departemen HR?

1. Fasilitas Mentoring

Demi memilikikandidat terbaik, perusahaan melakukan rekrutmen, on boarding dan mentorship.  Namun ada beberapa masalah yang dihadapi dalam mentorship. Misalnya jadwal kerja mentor, menentukan mentor yang punya skill yang sesuai dan topik apa aja yang diperlukan oleh mentee.

Hal ini mengakibatkan mentee/pegawai baru tersebut tidak berkembang sesuai harapan bahkan sulit beradaptasi.

Nextplay.ai, perusahaan teknologi dari San Fransisco membuat Ellen, aplikasi kecerdasan buatan untuk mentoring pegawai.

Ellen menghubungkan mentee dengan mentor yang sesuai dalam perusahaan. Mentor tersebut memang adalah mentor yang bisa memberikan pengetahuan yang dibutuhkan mentee.

Ellen juga membuat usulan topik untuk mentoring, mengusulkan jadwal mentoring beserta topiknya secara otomatis ketika komunikasi antara mentor dan mentee semakin jarang. Jadwal tersebut kemudian diintegrasikan dengan aplikasi kalender untuk reminder.

Ada laporan analisa kemajuan dan keberlangsungan hubungan antara mentor dan mentee.

Hasil dari penggunaan Ellen yaitu mentee akan memiliki jaringan yang lebih luas di dalam perusahaan, Employer  NPS Score perusahaan naik 1,25  dan jumlah karyawan yang semakin jelas dengan jalur karirnya naik 118%.

2. Suksesi dan Perancangan Jalur Karir Pegawai

Perusahaan memiliki tantangan, yaitu mengetahui apa yang perlu dituntut dari pegawai di masa yang akan datang.  Keahlian apa yang diperlukan agar mereka mampu menghadapi tantangan bisnis di masa depan.

Ada 2 solusi untuk masalah ini.

Pertama, perusahaan memperkirakan perkembangan bisnis dalam industri. Kemudian memperkirakan skill yang dibutuhkan, memetakan skill yang dimiliki para pegawa saat ini, melihat gap antara kebutuhan dan ketersediaan. menentukan siapa yang perlu dipromosikan atau dipindahkan, merancang training yang sesuai untuk pegawai ybs.

Kedua, karyawan sendiri yang memperkirakan kebutuhan skill di masa yang akan datang. Hal ini hanya berlaku untuk karyawan yang mengetahui apa keahlian terbaiknya dan memang memiliki passion di bidang pekerjaannya.

Namun masalahnya karyawan yang tahu tentang passionnya tidak tahu jalur karir yang memungkinkan di dalam perusahaan. Karyawan tidak tahu skill terbaiknya karena data penilaian pegawai tidak terbuka bagi karyawan ybs.

Teknologi kecerdasan buatan memampukan perusahaan untuk menjawab tantangan di atas.

Eightfold meluncurkan fitur Talent Management dengan kecerdasan buatan yang memiliki fungsi memberikan rekomendasi karyawan yang tepat untuk posisi tertentu dalam perusahaan berdasarkan data skill dan data kebutuhan pekerjaan dalam perusahaan. Rekomendasi tidak hanya dari sisi perusahaan tapi juga dari sisi pegawai.

Hal ini bertujuan agar perusahaan tidak kehilangan pegawai potensial karena pegawai tersebut tidak tahu bahwa ia memiliki kesempatan untuk mengembangkan karir di perusahaan.

Perusahaan bisa membuat proyek-proyek internal yang dibuka untuk dikerjakan oleh pegawai internal. Teknologi AI akan merekomendasikan proyek tersebut kepada pegawai yang memang memiliki skill untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut.

3. Screening Calon Pegawai

Perusahaan yang berkembang akan selalu mencari pegawai, dan akan selalu ada pekerjaan untuk menemukan pegawai tepat. Ketika jumlah pelamar semakin meningkat teknologi Artificial Intelligence dapat memudahkan proses screening calon pegawai.

Caranya adalah dengan memeriksa resume dan syarat minimal suatu pekerjaan. Teknologi AI tersebut kemudian memberikan rekomendasi terbaik berdasarkan data tadi. Oleh karena teknologi AI hanya memfilter berdasarkan kebutuhan atas pekerjaan yang perlu diisi, ia tidak akan bias dengan hal-hal yang mengaburkan penilaian seperti jenis kelamin atau ras.

Contoh teknologi AI untuk rekrutmen yaitu Pomato. Perusahaan teknologi yang berlokasi di Princeton New Jersey ini membuat Pomato yang dapat memberikan rating untuk semua resume yang masuk.

Perusahaan hanya perlu mengisi requirement untuk setiap lowongan pekerjaan, Pomato akan menilai resume-resume yang masuk kemudian memberikan rekomendasi pelamar yang terbaik berdasarkan penilaian tersebut.

Penilaian tersebut ditampilkan dalam bentuk visual sehingga mudah dibaca.

Setelahnya Pomato akan mengusulkan pertanyaan wawancara dan/atau tes screening yang sesuai untuk calon pegawai tersebut.

Kesimpulan

Demikianlah contoh penerapan teknologi Artificial Intelligence dalam bisnis. Perusahaan tidak hanya dapat menerapkan kecerdasan buatan untuk meningkatkan penjualan, memperkirakan produk yang akan laris, tapi juga untuk memiliki pegawai terbaik yang berkembang bersama perusahaan.

Artificial Intelligence adalah masa depan yang tidak terhindarkan. Meskipun demikian tetap ada hal-hal yang tidak bisa dilakukan oleh kecerdasan buatan. Masih banyak pekerjaan yang hanya bisa diselesaikan oleh manusia.

Oleh karena itu kita tidak seharusnya takut dengan teknologi yang terus berkembang, tapi wajib menguasai teknologi tersebut untuk kepentingan kita.

 Copyright stekom.ac.id 2018 All Right Reserved