Jika sebelumnya Anda sudah belajar membuat website dengan hosting cloud. Kini saatnya Anda nelajar cara membuat aplikasi Android yang sebenarnya tidaklah sesulit bayangan Anda. Bahkan, seorang pemula pun bisa membuat aplikasi Android yang baik. Syaratnya, Anda harus mengikuti petunjuk pembuatan yang tepat. Nah, melalui artikel ini kami akan menjelaskan cara membuat aplikasi Android dengan mudah menggunakan Android Studio. Sebelum belajar cara membuat aplikasi Android, ada beberapa hal yang Anda perlukan, yaitu:
Daftar isi tutup Cara Membuat Aplikasi AndroidCara membuat aplikasi Android dengan Android Studio bisa ditempuh dalam lima langkah, yaitu:
Mari kita simak penjelasannya satu per satu! 1. Buat Project di Android StudioPertama, buka Android Studio yang sudah Anda install. Lalu klik Start a new Android Studio project untuk membuat project baru. Baca juga: Mengenal Kotlin, Bahasa Pemrograman untuk Aplikasi Android 1.1. Pilih Jenis ProjectSetelah itu, Anda akan diarahkan ke halaman Activity. Pilih jenis Empty Activity karena Anda akan membuat aplikasi dari nol. Setelah itu, klik Next untuk melanjutkan pembuatan project. 1.2. Konfigurasi ProjectKemudian Anda perlu mengkonfigurasi project aplikasi Android yang akan Anda buat. Jadi, isilah informasi berikut:
Setelah semua detail informasi terisi, klik Finish untuk mulai membuat aplikasi Android. Setelah itu, Anda akan diarahkan ke dashboard pembuatan aplikasi Android seperti di bawah ini. Baca juga: Apa itu Aplikasi Native? Simak Penjelasan Lengkapnya Berikut ini! 2. Membuat InterfaceUser Interface adalah tampilan visual dari Android. User Interface sendiri menggabungkan konsep desain visual, desain interaksi, dan infrastruktur informasi. Nah, ada dua jenis interface dalam pembuatan aplikasi Android, yaitu View dan ViewGroup. Berikut penjelasannya. 2.1. ViewView adalah komponen di layar yang dapat dilihat langsung oleh pengguna. Terdapat empat komponen View dalam aplikasi Android, yaitu TextView, ImageView, ListView, dan GridView. Kami akan menjelaskannya satu per satu di bawah ini: TextViewTextView adalah komponen yang berguna untuk menampilkan teks ke layar. Berikut ini adalah contoh kode untuk membuat TextView.
Gambar dibawah ini adalah contoh penempatan kode TextView pada file activity_main.xml. ImageViewImageView adalah komponen untuk menampilkan gambar. Untuk menampilkan ImageView, Anda bisa menambahkan kode di bawah ini ke file activity_main.xml.
Gambar di bawah ini adalah contoh penempatan kode ImageView pada file activity_main.xml. ListViewSelanjutnya, ada komponen ListView yang fungsinya adalah untuk menampilkan informasi dalam bentuk list. Dalam pembuatan ListView, Anda perlu menambahkan beberapa kode pada file activity_main.xml, strings.xml, dan, MainActivity.java. Pertama, Anda perlu menambahkan kode di bawah ini pada file activity_main.xml:
Gambar di bawah ini adalah contoh penempatan kode ListView pada file activity_main.xml. Kedua, Anda perlu menambahkan kode di bawah ini pada file strings.xml. Fungsinya adalah untuk memasukkan item apa saja yang masuk ke dalam list.
Gambar di bawah ini adalah contoh penempatan kode ListView pada file strings.xml. Ketiga, Anda perlu menambahkan function pada file MainActivity.java. Fungsinya adalah agar list yang Anda buat dalam file strings.xml bisa muncul pada aplikasi Android. Berikut kode yang perlu Anda tambahkan:
Gambar di bawah ini adalah contoh penempatan ListView pada file MainActivity.java. GridViewGridView adalah komponen untuk menampilkan informasi dalam bentuk grid. Dalam pembuatan GridView, Anda harus menambahkan sejumlah kode pada dua file, yaitu activity_main.xml dan MainActivity.java. Pertama, Anda harus menambahkan kode di bawah ini pada file activity_main.xml.
Gambar di bawah ini adalah contoh penempatan GridView pada file activity_main.xml. Kedua, Anda perlu menambahkan kode pada file MainActivity.java agar function di file GridView bisa berjalan dengan baik. Berikut kode yang perlu ditambahkan.
Gambar di bawah ini adalah contoh penempatan GridView pada file MainActivity.java. 2.2. ViewGroupViewGroup adalah sebuah tempat yang mewadahi objek-objek View dan ViewGroup itu sendiri sehingga membentuk satu kesatuan tampilan aplikasi yang utuh. Berikut adalah empat komponen ViewGroup:
Di sini kami akan menjelaskan dan memberikan contoh beberapa komponen ViewGroup. LinearLayoutPertama, LinearLayout merupakan layout yang berfungsi untuk menampilkan komponen-komponen di dalamnya secara horizontal atau vertikal. LinearLayout memiliki atribut weight untuk masing-masing child View yang berguna untuk menentukan porsi ukuran View dalam sebuah ruang (space) yang tersedia. FrameLayoutKedua, FrameLayout adalah layout yang paling sederhana. Layout ini akan membuat komponen yang ada di dalamnya menjadi menumpuk atau saling menutupi satu dengan yang lainnya. Komponen paling pertama pada layout ini akan menjadi alas bagi komponen-komponen di atasnya. Berikut adalah ilustrasi penggunaan FrameLayout terhadap child view yang dimilikinya. RelativeLayoutKetiga, ada RelativeLayout. Layout ini adalah yang paling fleksibel, sebab posisi masing-masing komponen di dalamnya dapat mengacu secara relatif pada komponen lainnya. Selain itu, ia juga dapat mengacu secara relatif ke batas layar. TableLayoutTerakhir, ada TableLayout. Susunan komponen dalam TableLayout berada dalam baris dan kolom. Namun, layout jenis ini tidak akan menampilkan garis pembatas untuk baris, kolom, atau cell-nya. 3. Request Data AdapterAdapter adalah komponen yang akan mengatur bagaimana menampilkan data dalam ListView tersebut. Komponen inilah yang menyediakan akses ke data per item dan juga bertanggung jawab untuk membuat sebuah View pada setiap item dalam kumpulan data. Berikut adalah gambaran alur proses request data adapter:
4. Menampilkan Data Menggunakan RecylerViewRecyclerView adalah sebuah komponen tampilan (widget) yang lebih canggih ketimbang pendahulunya, ListView. Ia bersifat lebih fleksibel. RecyclerView memiliki kemampuan untuk menampilkan data secara efisien dalam jumlah yang besar. Terlebih jika Anda memiliki koleksi data dengan elemen yang mampu berubah-ubah sewaktu dijalankan (runtime). 5. Menampilkan Kumpulan Database Menggunakan DatasetDataset adalah kumpulan data yang dimiliki dan ingin ditampilkan di aplikasi Android. Bisa berupa array, list, maupun object map. Nah, jika Anda membuat aplikasi yang membutuhkan penyimpanan database yang besar, Anda bisa menggunakan VPS (Virtual Private Server). Salah satu penyedia hosting yang menyediakan layanan VPS adalah Niagahoster. VPS Hosting Niagahoster sudah mendukung SSD, RAM 2 kali lipat dari RAM dedicated, Network link 100Mb/s, dan Weekly Auto Backup sehingga mampu memenuhi kebutuhan aplikasi Android Anda. 5 Tools Membuat Aplikasi Android OnlineSelain menggunakan software, Anda bisa membuat aplikasi android secara online. Dengan begitu, tidak perlu lagi menginstal ini itu. Karena, Anda bisa melakukan cara membuat aplikasi android online langsung dengan web browser. Di bawah ini, kami sudah menyeleksi 5 tools membuat aplikasi android online terbaik. 1. Appy PieBagi pemula, Appy Pie akan menjadi tools belajar membuat aplikasi android online paling difavoritkan. Selain karena gratis, ada banyak fitur yang bisa Anda coba meskipun belum menguasai skill coding. Dengan desain interface yang user-friendly, mudah bagi Anda untuk membuat dan memodifikasi aplikasi android. Tak hanya itu, Anda juga bisa membuat versi iOS-nya juga, lho! Mendesain tampilan dengan Appy Pie juga mudah. Anda bisa membuat ikon, header, layar, dan banyak lagi. Jika tidak ingin repot, Appy Pie juga menyediakan database icon yang bisa langsung Anda gunakan. 2. SwifticSwiftic menekankan fokus pada pengembangan aplikasi seluler untuk bisnis. Bagi Anda yang ingin membuat aplikasi untuk e-commerce atau online shop, tools ini tentu sangat cocok. Dengan Swiftic, aplikasi android dapat terhubung langsung ke WooCommerce ataupun Shopify. Selain itu, Anda bisa membangun katalog produk, membuat opsi pemesanan, serta menawarkan pembayaran langsung melalui aplikasi. 3. GameSaladDari namanya saja, pasti Anda sudah tahu tools membuat aplikasi android online ini untuk mengembangkan game. Menggunakan GameSalad, Anda bisa mewujudkan mimpi sebagai pembuat game alih-alih penikmat saja. Platform ini cocok sekali bagi pemula. Tanpa menguasai skill coding, Anda bisa menciptakan adegan dan karakter yang diinginkan. Bahkan, ada akses ke forum komunitas sehingga permainan Anda bisa mendapatkan banyak masukan. 4. BiznessAppsCara membuat aplikasi android untuk pemula berikutnya yaitu dengan menggunakan BiznessApps. Tools membuat aplikasi android online ini mampu memenuhi kebutuhan bisnis kecil apapun. Dengan sistem manajemen konten yang bersahabat, pengaturan elemen dapat dilakukan dengan mudah. Jika Anda malas membangun aplikasi android dari nol, BiznessApps sudah menyediakan template siap pakai. Silakan lakukan modifikasi template sesuai keinginan dengan dukungan lebih dari 1000 icon dan berbagai fitur desain menarik. Jadi, melakukan cara membuat aplikasi android sendiri menjadi lebih mudah. 5. ApperyAppery adalah tools membuat aplikasi android online yang cocok digunakan untuk kolaborasi bersama tim. Anda dapat dengan mudah membagikan dan bekerja secara real-time dengan partner. Selain itu, Appery juga cocok bagi pemula sampai yang sudah memahami coding. Tools ini memungkinkan Anda membuat interface dengan cara drag and drop. Anda juga bisa mengubah tampilan menjadi HTML, CSS, Java, ataupun kode lainnya. Baca Juga: Inilah Rekomendasi Hosting untuk Aplikasi Android Belajar Membuat Aplikasi Android Mudah, Bukan?Anda bisa membuat Aplikasi Android untuk menambah pemasukan keuangan lho, caranya mudah banget Anda hanya perlu mendaftarkan ke Google Admob. Untuk panduan mengenai Google Admob Anda bisa klik Artikel di sini. Demikian artikel cara membuat aplikasi Android, menggunakan Android Studio. Jika masih ada pertanyaan, jangan sungkan untuk meninggalkan di kolom komentar, ya! |