Jakarta -Biasanya, software antivirus menggunakan algoritma machine learning dan database malware yang terus menerus diperbarui untuk mendeteksi malware dari komputer.
Sistem semacam ini punya kelemahan, yaitu jika ada malware atau virus baru yang belum pernah terdeteksi tentu akan lolos dari saringannya. Untuk itulah peneliti di Institute of Computer Science and Random Systems kini meneliti cara baru untu mendeteksi malware
Disebut cara baru karena sistem ini tak lagi bergantung pada solusi dari sisi software, melainkan dari hardware, demikian dikutip detikINET dari Techspot, Rabu (12/1/2022).
Baca artikel detikinet, "Canggih, Raspberry Pi Ini Bisa Deteksi Malware Pakai Elektromagnet" selengkapnya https://inet.detik.com/security/d-5895513/canggih-raspberry-pi-ini-bisa-deteksi-malware-pakai-elektromagnet.
Sistem yang dibuat oleh tim peneliti itu menggunakan gelombang elektromagnet untuk mendeteksi software berbahaya, bahkan jika objeknya itu dikaburkan. Mereka pun meyakini kalau alat ini cukup akurat, setidaknya dalam beberapa pengujian awal.
Cara kerjanya begini, Rapsberry Pi dihubungkan dengan perangkat yang mau dipindai, antarmukanya menggunakan probe H-filed dan oskiloskop. Probe itu dipakai untuk mendeteksi gelombang magnet yang dipancarkan dari perangkat yang dipindai, kemudian gelombang tersebut divisualisasikan lewat oskiloskop untuk diteliti.
Menurut tim peneliti itu, tiap malware akan memberikan gelombang elektromagnet yang berbeda. Namun karena saat ini hampir semua barang mengeluarkan gelombang sejenis, tentu pendeteksiannya akan sulit.
Jadi Raspi pendeteksi malware ini harus terus dilatih dengan berbagai macam malware untuk meningkatkan akurasinya, juga untuk mengurangi kemungkinan terjadinya false positive.
Dalam eksperimen yang mereka lakukan, Raspi ini bisa memprediksi tiga tipe malware generik dan sebuah malware yang tidak berbahaya (hanya mengganggu) dengan akurasi sekitar 99,82%.
Mereka pun menyebut Raspi ini tetap bisa mendeteksi malware sekalipun malware tersebut menggunakan bermacam teknik mengaburkan di sisi software, karena perangkat ini tidak bergantung pada software, melainkan hardware.
Perlu diingat, penelitian ini masih berada pada tahap awal dan jelas tak akan tersedia untuk publikd alam waktu dekat. Namun potensinya cukup bagus, karena (seharusnya) akan sulit bagi pembuat malware untuk menyembunyikan malwarenya dari Raspi pengendus malware ini.
Ke depannya, pengendus malware ini mungkin akan berfungsi lebih baik jika dikombinasikan dengan software antimalware, yaitu sebagai pendeteksi awal dan kemudian memberikan semacam notifikasi ke software antimalware atau antivirus agar lebih waspada.
Sumber : https://inet.detik.com/security/d-5895513/canggih-raspberry-pi-ini-bisa-deteksi-malware-pakai-elektromagnet?_ga=2.121757515.1315267137.1645423846-1439329312.1607651696
|