Bahasa pemrograman adalah senjata utama untuk membangun berbagai jenis sistem yang ada di dunia ini. Misalnya website, aplikasi, sistem operasi, dan perangkat teknologi lainnya. Namun, banyaknya pilihan bahasa pemrograman justru malah membuat bingung mereka yang ingin belajar. Maka tidak heran, jika banyak yang mengurungkan niatnya belajar bahasa pemrograman. Untungnya di artikel ini, Anda akan memahami apa itu bahasa pemrograman beserta dengan fungsi dan jenisnya. Anda juga akan mengenal berbagai contoh bahasa pemrograman plus kegunaannya secara spesifik. Penasaran kan? Baca artikel ini hingga selesai, ya! Daftar isi tutup Apa itu Bahasa Pemrograman?Bahasa pemrograman adalah bahasa yang digunakan oleh programmer untuk berkomunikasi dengan komputer. Bahasa pemrograman tersusun dari beberapa sintaks yang membentuk perintah tertentu. Nantinya, perintah tersebut akan diterjemahkan menjadi logika yang dimengerti komputer. Sehingga, komputer dapat melaksanakan tugas-tugas sesuai dengan instruksi yang diberikan oleh programmer tadi. Maka dari itu, tidak heran kalau bahasa pemrograman juga sering disebut sebagai bahasa komputer. Hasil akhir dari penggunaan bahasa pemrograman adalah sistem operasi, aplikasi desktop, website, aplikasi mobile, bahkan berbagai perangkat teknologi yang biasa Anda operasikan sehari-hari. Maka tak heran, bahasa pemrograman adalah bagian dari proses website development. Wah, ternyata bahasa pemrograman memegang peranan penting dalam pesatnya perkembangan teknologi saat ini, ya? Di poin berikutnya, Anda akan belajar lebih detail tentang fungsi bahasa pemrograman. Yuk simak! Baca juga: Ikuti Cara Belajar Pemrograman Terlengkap dan Terbaru di Sini! [Edisi 2022] Apa Fungsi Bahasa Pemrograman?Secara umum, ada dua fungsi bahasa pemrograman yang wajib Anda ketahui, antara lain: 1. Media Komunikasi antara Programmer dan KomputerFungsi pertama bahasa pemrograman adalah sebagai jembatan komunikasi antara programmer dan komputer. Ini sesuai dengan fungsi bahasa itu sendiri, yakni alat komunikasi yang dipahami oleh penuturnya. Sayangnya, bahasa yang dipahami komputer berbeda dengan bahasa manusia. Maka dari itu, perintah bahasa pemrograman yang ditulis programmer harus diterjemahkan terlebih dahulu, agar bisa dimengerti komputer. Untuk menerjemahkan bahasa pemrograman ke bahasa komputer, ada dua metode yang biasa digunakan, yaitu: Metode CompilerCompiler adalah tools untuk memindai seluruh perintah bahasa pemrograman, lalu mengubahnya menjadi sebuah paket file baru. Nah, paket file ini berisikan kode mesin yang dapat dibaca komputer atau perangkat lain. Kemudian, komputer dapat mengeksekusi perintah bahasa pemrograman setiap kali pengguna menjalankan paket file tersebut. Oh ya, ekstensi paket file ini bisa berbeda, sesuai dengan perangkat yang akan menjalankan program. Misalnya, .EXE untuk perangkat berbasis Windows, .APK untuk Android, atau .APP untuk iOS. Sementara, bahasa pemrograman yang tercatat menggunakan Compiler antara lain C, C++, C#, Java, Kotlin, dan Swift. Metode InterpreterInterpreter adalah tools untuk mengubah perintah bahasa pemrograman menjadi kode mesin, tanpa menghasilkan paket file baru. Caranya dengan menerjemahkan perintah tersebut sebaris demi sebaris, saat program dijalankan. Contoh tools yang lazim dipakai sebagai Interpreter adalah web browser. Oleh sebab itu, Interpreter sering digunakan oleh bahasa pemrograman spesialis website, seperti JavaScript, Ruby, dan PHP. Baca juga: Web Developer: Pengertian, Tugas, dan Skill yang Dibutuhkan 2. Tools untuk Mengembangkan Sistem dan ProgramFungsi kedua bahasa pemrograman adalah sebagai tools untuk mengembangkan sistem dan program. Cara kerjanya, programmer akan menulis kode program (coding) yang kemudian diubah menjadi kode mesin. Hasil akhir dari kode mesin tersebut adalah jutaan sistem operasi, website, games, dan aplikasi yang ada saat ini. Bahkan, perangkat berlabel ‘smart’ milik Anda juga dapat berfungsi karena adanya kode program di dalamnya. Sampai di sini, Anda telah memahami apa itu bahasa pemrograman beserta fungsinya. Di bagian selanjutnya, kami ajak Anda mengenal lebih dekat tentang jenis-jenis bahasa pemrograman. Baca juga: 10 Tips Belajar Coding Terlengkap untuk Pemula Apa Saja Jenis-jenis Bahasa Pemrograman?Berdasarkan tingkat kedekatannya dengan logika komputer, bahasa pemrograman terbagi menjadi tiga jenis. Apa sajakah itu? 1. Bahasa Pemrograman Tingkat RendahBahasa tingkat rendah adalah jenis bahasa pemrograman yang paling dekat hubungannya dengan logika komputer. Bahasa jenis ini bisa dijalankan di komputer tanpa perlu diterjemahkan terlebih dahulu dengan Compiler atau Interpreter. Nah, bahasa pemrograman tingkat rendah dibagi lagi menjadi dua, yaitu: Bahasa MesinBahasa mesin adalah bahasa asli yang dipahami komputer. Bahasa ini juga dikenal sebagai kode mesin atau kode objek. Umumnya, bahasa mesin ditampilkan dalam kode biner (0 dan 1). Oleh karena itu, bahasa mesin cenderung sulit dipahami oleh manusia. Namun positifnya, program yang ditulis dengan bahasa mesin punya kinerja yang sangat gesit, karena tidak perlu diterjemahkan lagi. Oh ya, bahasa mesin juga merupakan hasil akhir dari proses penerjemahan bahasa tingkat tinggi yang dilakukan oleh Compiler atau Interpreter loh. Bahasa AssemblyBahasa Assembly atau bahasa rakitan adalah jenis bahasa tingkat rendah untuk membangun sistem yang berhubungan langsung dengan perangkat keras. Contohnya untuk membuat sistem operasi atau driver. Bahasa Assembly memanfaatkan mnemonik, atau singkatan kata-kata dalam bahasa Inggris untuk membentuk perintah tertentu. Karenanya, bahasa ini perlu dikonversi lagi menjadi bahasa mesin. Nah, proses penerjemahan ini dilakukan sebuah tools bernama Assembler. Meski harus diterjemahkan dulu, performa program berbahasa Assembly terbilang cepat. Sebab, ia tidak membutuhkan banyak memori ketika dijalankan. 2. Bahasa Pemrograman Tingkat MenengahBahasa tingkat menengah adalah jenis bahasa pemrograman yang menjadi penghubung antara bahasa tingkat rendah dan bahasa tingkat tinggi. Makanya, bahasa ini sering disebut dengan pseudo-language atau bahasa semu. Sebagai bahasa penghubung, bahasa tingkat menengah menggunakan perintah yang mendekati bahasa manusia, sehingga mudah dipahami. Di sisi lain, kompleksitasnya lumayan tinggi, mendekati bahasa Assembly. Oleh sebab itu, bahasa tingkat menengah juga sering dipakai untuk membangun sistem operasi. Bahkan, ia biasa digunakan untuk membuat program yang dapat mengelola program lain, seperti Terminal. Nah, beberapa contoh dari bahasa tingkat menengah antara lain bahasa C, C++, dan C#. 3. Bahasa Pemrograman Tingkat TinggiBahasa tingkat tinggi adalah jenis bahasa pemrograman dengan perintah yang menyerupai bahasa manusia. Dengan kata lain, perintah tersebut sangat mudah ditulis, dibaca, dan dikelola untuk keperluan lebih lanjut. Maka dari itu, bahasa tingkat tinggi sangat direkomendasikan bagi Anda yang baru belajar pemrograman. Mengingat, tingkat kesulitannya relatif lebih rendah dibanding dua jenis bahasa yang telah disebutkan sebelumnya. Terlepas dari itu, bahasa tingkat tinggi sering dimanfaatkan untuk membangun website dan aplikasi. Bahkan, hampir semua website dan aplikasi yang Anda install dibuat menggunakan bahasa tingkat tinggi. Baca juga: Backend Developer: 5+ Skill yang Harus Dikuasai untuk Jadi Profesional Seperti yang sudah dibahas, bahasa tingkat tinggi perlu diterjemahkan dulu menjadi kode mesin. Tapi untungnya, setiap bahasa sudah mengikutsertakan Compiler atau Interpreternya masing-masing, sehingga nyaman digunakan. Nah, bahasa tingkat tinggi masih dibagi lagi menjadi dua jenis, yaitu: Pemrograman Berorientasi Prosedural (Procedural Oriented Programming)Pemrograman berorientasi prosedural adalah jenis bahasa pemrograman yang membagi perintah program menjadi bagian-bagian yang lebih kecil. Nantinya, bagian tersebut akan diurutkan secara sistematis. Jika sudah, komputer akan melaksanakan perintah sesuai dengan urutan yang sudah ditetapkan. Kelebihannya, programmer akan lebih mudah memahami alur program. Namun kekurangannya, akan lebih sulit memodifikasi satu bagian program tanpa mempengaruhi bagian yang lainnya. Nah, contoh bahasa pemrograman berorientasi prosedural adalah Pascal, Basic, dan FORTRAN. Baca juga: 10 Skill Yang Harus Dimiliki Front End Developer Pemrograman Berorientasi Objek (Object Oriented Programming)Pemrograman berorientasi objek adalah jenis bahasa pemrograman yang mengelola perintah program menjadi objek-objek tertentu. Nah, masing-masing objek akan memiliki karakteristiknya tersendiri. Kemudian, komputer akan mengeksekusi perintah yang diberikan sesuai dengan karakteristik masing-masing objek. Keuntungan dari pemrograman berorientasi objek adalah kemudahan dari segi modifikasi, tanpa menyebabkan error di bagian program lain. Kekurangannya, program jadi lebih sulit dipahami alurnya. Contoh bahasa pemrograman berorientasi objek antara lain Java, PHP, Python, dan Ruby. Setelah mengetahui apa itu bahasa pemrograman, fungsi, dan jenisnya, sekarang kami ajak Anda mengenal beberapa contoh bahasa pemrograman. Yuk simak bersama-sama! Baca juga: Software Engineer: Tugas dan Perbedaannya dengan Software Developer 15+ Contoh Bahasa Pemrograman yang Perlu Anda KetahuiSemua sistem dan program yang ada saat ini tercipta berkat bahasa pemrograman. Maka dari itu, Anda perlu mengenal beberapa diantaranya. Nah, 15+ contoh bahasa pemrograman adalah sebagai berikut:
Langsung saja menuju contoh bahasa pemrograman yang pertama! 1. JavaScriptJavaScript adalah bahasa pemrograman yang dipakai untuk mengembangkan website dari segi klien (client side). JavaScript merupakan salah satu bahasa tertua di dunia, karena sudah dikembangkan sejak tahun 1995. JavaScript memungkinkan programmer menambahkan fitur-fitur kompleks sehingga halaman website jadi lebih dinamis dan interaktif. Contohnya untuk membuat pop up notifikasi, pesan konfirmasi, bahkan games sederhana di halaman web. Bahkan, kemampuan JavaScript semakin meningkat berkat adanya Node.js, sebuah runtime environment. Jadinya, JavaScript kini tidak hanya dipakai untuk membangun website dinamis. Ia juga dimanfaatkan dalam pengembangan server, aplikasi mobile, animasi grafis, games, dan masih banyak lagi. Baca juga: Panduan Belajar JavaScript Terlengkap untuk Pemula [Update 2022] Kelebihan bahasa pemrograman JavaScript:
Kekurangan bahasa pemrograman JavaScript:
Baca juga: 12 Framework JavaScript Terbaik 2022 2. PythonPython adalah bahasa pemrograman open source populer yang cukup mudah dipahami pemula. Sama seperti JavaScript, Python sudah ada sejak dekade 90-an, tepatnya di tahun 1991. Bahasa Python sering disebut sebagai bahasa multiguna, karena bisa dipakai untuk berbagai jenis sistem. Tapi kebanyakan, Python dipakai untuk membangun Machine Learning, Artificial Intelligence, Big Data, dan Robotika. Kelebihan bahasa pemrograman Python:
Kekurangan bahasa pemrograman Python:
Baca juga: 15+ Contoh Program Python Sederhana yang Bisa Anda Coba 3. SQLSQL adalah bahasa pemrograman yang berguna untuk mengakses, mengelola, dan memanipulasi data berbasis relasional. SQL ini pertama kali dikembangkan oleh IBM pada tahun 1974. Sebagai bahasa pemrograman khusus data, ia sangat berguna dalam mendefinisikan struktur data dan alirannya dalam suatu program. Tanpa SQL, data program tidak dapat diolah dengan maksimal. Maka dari itu, SQL banyak dimanfaatkan untuk membangun sistem manajemen database (DBMS) untuk aplikasi dengan platform apapun. Kelebihan bahasa pemrograman SQL:
Kekurangan bahasa pemrograman SQL:
Baca juga: Pengertian MySQL, Fungsi, dan Cara Kerjanya (Lengkap) 4. JavaJava adalah bahasa pemrograman multiplatform dilengkapi performa stabil serta keamanan terjamin. Sama seperti JavaScript dan Python, Java juga tergolong veteran karena pertama kali diluncurkan tahun 1995. Mengingat keamanannya, Java banyak dipakai untuk membangun sistem informasi perbankan, retail, dan pemerintahan. Selain itu, Java banyak dimanfaatkan dalam pengembangan aplikasi mobile dan desktop. Kelebihan bahasa pemrograman Java:
Kekurangan bahasa pemrograman Java:
Baca juga: Inilah Perbedaan Java dan JavaScript yang Perlu Anda Tahu 5. TypeScriptTypeScript adalah bahasa pemrograman open source yang dibangun di atas JavaScript. Banyak yang bilang, bahasa yang baru dikenalkan tahun 2012 ini adalah superset dari JavaScript. Maksudnya, perintah JavaScript bisa digunakan di TypeScript, begitu pula sebaliknya. Meski begitu, TypeScript tetap membawa perubahan dan fitur-fitur baru. Misalnya aturan pengetikkan ketat dan saran pengetikan otomatis (Autocomplete). Sebagai bahasa superset, apa yang dilakukan di JavaScript bisa juga dilakukan di TypeScript. Dengan kata lain, ia bisa dimanfaatkan untuk pengembangan website, front end, back end, dan aplikasi mobile. Kelebihan bahasa pemrograman TypeScript:
Kekurangan bahasa pemrograman:
6. C#C# (dibaca C sharp) adalah bahasa pemrograman modern yang berorientasi objek. Bahasa ini memanfaatkan layanan web berbasis XML dan berjalan di atas platform .NET milik Microsoft. C# adalah bahasa untuk kebutuhan pengembangan umum. Namun, ia banyak digunakan untuk membangun aplikasi berbasis Web. Bahasa ini agak sulit dipelajari, jadi kurang cocok bagi Anda yang masih pemula. Kelebihan bahasa pemrograman C#:
Kekurangan bahasa pemrograman C#:
7. C++Contoh bahasa pemrograman selanjutnya adalah bahasa C++. Bahasa yang tergolong tingkat menengah ini pertama kali dikembangkan tahun 1980 oleh ahli komputer bernama Bjarne Stroustrup. Bahasa perbaikan dari bahasa C ini punya fitur layaknya bahasa tingkat tinggi. Sebut saja pendekatan berorientasi objek, penanganan error, dan saran pengetikan (Autocomplete). Nah, ia paling cocok dipakai untuk membangun aplikasi berbasis desktop. Kelebihan bahasa pemrograman C++:
Kekurangan bahasa pemrograman C++:
Baca juga: Mengenal Visual Code Studio dan Fitur-Fitur Pentingnya 8. PHPBahasa pemrograman PHP adalah salah satu bahasa pemrograman paling populer saat ini. Bahasa PHP juga tergolong veteran, karena sudah dikembangkan sejak tahun 1994, oleh Rasmus Laird. Bahasa yang satu ini sangat kompatibel, dan lazim digunakan bersama bahasa lain seperti JavaScript, HTML, CSS, bahkan SQL. Nah, PHP paling sering dimanfaatkan untuk membangun website dan aplikasi berbasis web. Terutama dengan dukungan web hosting yang baik agar website mudah diakses. Baca juga: Cara Membuat Website dengan PHP Kelebihan bahasa pemrograman PHP:
Kekurangan bahasa pemrograman PHP:
Baca juga: PHP Developer: 10 Tips Menjadi PHP Developer Handal 9. CContoh bahasa pemrograman selanjutnya adalah bahasa C. Bahasa yang satu ini juga termasuk veteran, karena sudah dikembangkan sejak tahun 1972 oleh Dennis M Ritchie dari perusahaan AT&T. Nah, bahasa C tergolong bahasa tingkat menengah yang menggabungkan kemudahan bahasa tingkat tinggi dan kemampuan bahasa tingkat rendah. Ia banyak digunakan untuk membangun sistem operasi, teks editor, driver, dan compiler. Kelebihan bahasa pemrograman C:
Kekurangan bahasa pemrograman C:
Baca juga: 7 Jenis Program Error dan Cara Mengatasinya 10. GoGo atau Golang adalah bahasa pemrograman open source yang diterjemahkan oleh Compiler. Bahasa ini mulai dikenalkan pada tahun 2009 oleh raksasa teknologi dunia, Google. Bahasa ini menggabungkan beberapa keunggulan dari bahasa lain, seperti kecepatan performa bahasa C dan kemudahan dari JavaScript dan Python. Bahasa Go banyak digunakan untuk membangun server dan aplikasi berskala besar. Kelebihan bahasa pemrograman Go:
Kekurangan bahasa pemrograman Go:
Baca juga: 10 Golang Framework Terbaik yang Bisa Anda Coba di 2022! [Bonus Tips] 11. KotlinContoh bahasa pemrograman yang berikutnya adalah Kotlin. Kotlin adalah bahasa multiplatform dan open source yang dikembangkan oleh perusahaan JetBrains pada tahun 2011 lalu. Meski multiplatform, Kotlin paling cocok dipakai untuk membangun aplikasi Android. Alasannya, Kotlin didukung secara resmi oleh Google sebagai bahasa pengantar untuk pengembangan Android. Kelebihan bahasa pemrograman Kotlin:
Kekurangan bahasa pemrograman Kotlin:
Baca juga: Mengapa Anda Harus Belajar Android Studio? Ini Dia 6 Alasannya! 12. RubyRuby adalah contoh bahasa pemrograman open source yang menggunakan pendekatan berorientasi objek. Bahasa yang satu ini dikenalkan ke publik pada tahun 1993 lalu. Awalnya, Ruby hanya cocok digunakan untuk membangun aplikasi berbasis desktop. Namun sejak hadirnya framework bernama Ruby on Rails, ia kini bisa diandalkan untuk membangun website, baik dari sisi front end maupun back end. Kelebihan bahasa pemrograman Ruby:
Kekurangan bahasa pemrograman Ruby:
13. DartTernyata Go bukan satu-satunya bahasa yang dikembangkan oleh Google. Masih ada lagi bahasa pemrograman di bawah naungan raksasa teknologi tersebut, yaitu bahasa Dart yang dirilis tahun 2011 Dart adalah bahasa resmi untuk menggunakan UI toolkit gratisan bernama Flutter. Kombinasi keduanya dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan aplikasi berbasis Android, iOS, dan web dengan perintah program yang sama. Kelebihan bahasa pemrograman Dart:
Kekurangan bahasa pemrograman Dart:
14. SwiftJika Kotlin adalah bahasa pengantar untuk Android, maka Swift adalah bahasa pengantar untuk iOS. Bahasa ini dikembangkan secara eksklusif oleh Apple sejak tahun 2014 lalu. Mirip dengan Dart, Swift harus ditandemkan dengan sebuah UI toolkit bernama Xcode. Bedanya, Xcode ini berbayar dan hanya dapat diinstall di perangkat bikinan Apple. Maka bisa ditebak, bahasa pemrograman Swift khusus dipakai di perangkat Apple, untuk mengembangkan aplikasi berbasis Apple juga, seperti iOS dan Mac OS. Kelebihan bahasa pemrograman Swift:
Kekurangan bahasa pemrograman Swift:
Baca Juga: Pseudocode, Metode Untuk Penulisan Program Dengan Lebih Mudah 15. RContoh bahasa pemrograman yang lain adalah bahasa R. Bahasa yang dianggap sebagai gerbang ilmu data ini pertama kali dikembangkan oleh Ross Ihaka dan Robert Gentleman. Berbeda dengan bahasa pemrograman lain yang dipakai untuk membangun sistem, bahasa R lebih condong dimanfaatkan untuk pengolahan dan analisis data. Selain itu, R juga dapat diandalkan untuk kebutuhan statistik dan machine learning. Kelebihan bahasa pemrograman R:
Kekurangan bahasa pemrograman R:
Baca juga: Apa Itu Data Scientist? Inilah Pekerjaan, Tugas, dan Skills yang Diperlukan 16. [Bonus] HTMLHTML sebenarnya bukanlah sebuah bahasa pemrograman. HTML adalah bahasa markup, yang berguna untuk mengatur struktur website. Nah, HTML ini sudah dikenalkan sejak tahun 1991 lalu. Dengan HTML, Anda bisa leluasa mengatur tata letak halaman web dan segala elemen tampilannya. Baru setelah itu, Anda bisa menambahkan bahasa pemrograman lain di website, seperti JavaScript atau PHP. Bisa dibilang, HTML adalah kerangka dari sebuah halaman website. Maka bisa dibilang, HTML pasti ada di segala jenis website. Baik itu statis, dinamis, atau aplikasi berbasis web. Baca juga: 25+ Contoh Coding HTML untuk Pemula Kelebihan bahasa pemrograman HTML:
Kekurangan bahasa pemrograman HTML:
Baca juga: Bagaimana Cara Membuat Website dengan HTML dan CSS? 17. [Bonus] CSSSama seperti HTML, CSS bukan bagian dari bahasa pemrograman. CSS adalah bahasa desain untuk mempercantik halaman web. Dengan CSS, kerangka halaman web HTML bisa disulap menjadi lebih menarik. Caranya dengan mengatur jenis background, mengganti warna teks, mengubah jenis font, dan masih banyak lagi. Layaknya HTML, CSS juga merupakan fondasi halaman web. Makanya, ia banyak ditemukan di berbagai jenis website. Baca juga: 10 Rekomendasi CSS Framework Terbaik untuk Developer Kelebihan bahasa pemrograman CSS:
Kekurangan bahasa pemrograman CSS:
Baca juga: 35+ Rekomendasi Buku Pemrograman Terbaik untuk Setiap Programmer [Terlengkap] Mau Belajar Bahasa Pemrograman yang Mana?Di artikel ini, Anda telah belajar apa itu bahasa pemrograman, fungsi, dan beberapa jenisnya. Anda juga telah mengenal contoh bahasa pemrograman, lengkap dengan kelebihan, kekurangan, dan kegunaannya masing-masing. Bagi Anda yang ingin terjun sebagai programmer, Anda bisa memilih satu bahasa pemrograman untuk dipelajari. Yang jelas, pilihlah bahasa yang sesuai dengan minat dan tujuan pengembangan aplikasi Anda. Satu hal lagi untuk diingat, dunia programming itu luas dan perkembangannya terbilang cepat. Maka dari itu, Anda harus selalu mengikuti tren terkini di dunia programming. |