European Space Agency (ESA) meluncurkan aplikasi bernama Camaliot yang bisa berfungsi untuk mengumpulkan data sejumlah cuaca di belahan dunia manapun.

Aplikasi ini bisa dipakai pada perangkat yang menjalankan Android versi 7.0 atau lebih baru yang mendukung navigasi satelit.

Aplikasi ini dirancang oleh IIASA, di mana Linda See, seorang peneliti di Novel Data Ecosystems for Sustainability Research Group, melakukan supervisi atas proyek tersebut.

Cara kerja navigasi satelit, telepon atau penerima lainnya mencari sinyal dari jaringan satelit yang mempertahankan orbit tetap.

Satelit mengirim pesan dengan waktu dan lokasi mereka, selanjutnya, smartphone mencatat berapa lama setiap pesan tiba, kemudian menggunakan data itu untuk mencari tahu di mana mereka berada.

Camaliot berbasis Machine Learning yang bertujuan membangun infrastruktur untuk pengumpulan observasi dalam skala besar dari berbagai jenis dan kualitas penerima berkemampuan GPS.

Dilansir dari Liputan6, infrastruktur ini sedang dikembangkan oleh kelompok peneliti dari Benedikt Soja, profesor Geodesi Luar Angkasa di Departemen Teknik Sipil, Lingkungan, dan Geomatika di ETH Zurich, Swiss.

Mereka yang tertarik diharapkan mengunduh aplikasi ini dan mengumpulkan data, lalu mengunggah datanya ke server Camaliot.

Data yang dikumpulkan akan diserap dalam sistem kecerdasan buatan untuk penentuan parameter troposfer guna mendukung prakiraan cuaca di Bumi.

Semua data akan diperlakukan secara anonim dan hanya akan disimpan di server di Eropa di mana regulasi Regulasi Perlindungan Data diterapkan.

sumber : teknologi.id

 Copyright stekom.ac.id 2018 All Right Reserved