Perusahaan keamanan siber, Avast, baru-baru ini melaporkan penemuan
malware yang tersimpan dalam aplikasi CCleaner bajakan yang sering muncul
di halaman pertama mesin pencari Google. Malware berbahaya ini disusupkan oleh oknum tak bertanggung jawab
ke dalam aplikasi penghapus file tak terpakai di komputer atau laptop
tersebut, dengan tujuan untuk mencuri password hingga membobol dompet
kripto korbannya. Melalui kampanye 'FakeCrack', mereka menyerang menggunakan situs
web mencurigakan yang menawarkan versi bajakan dari beragam aplikasi
populer. Selain CCleaner, laporan Avast mengungkap Microsoft Office,
Internet Download Manager, dan Movavi Video Editor juga dimanipulasi untuk
melancarkan aksinya. Oknum tidak bertanggungjawab tersebut cukup jeli memanfaatkan peluang
kejahatan, di mana mereka mengincar para pencari software bajakan yang
seringkali menggunakan kata kunci seperti ‘cracked,’ ‘serial key’, ‘product
activator’, dan ‘free download’. Hasil pencarian dengan kata kunci tersebut akan mengarahkan para korban
ke beberapa situs web yang mengajak korban mengunduh file ZIP. Meski
menggunakan platform hosting file yang sah seperti filesend.jp atau
mediafire.com, namun file ZIP tersebut tidak akan terdeteksi anti-virus
karena dilindungi oleh password yang lemah, seperti ‘1234’. Avast melaporkan malware berbahaya tersebut rata-rata berhasil
menyerang 10.000 perangkat dalam sehari dan hingga saat ini telah meraup USD
50.000 (Rp 730 juta) dari para korbannya. Sebagian besar korbannya berasal dari
Brasil, India, Prancis, dan bahkan Indonesia. Apabila perangkat sudah terinfeksi, malware akan mencoba mencuri
informasi penting yang disimpan di browser seperti password akun online, detail
kartu kredit yang disimpan, dan kredensial untuk dompet kripto. Tidak hanya itu, malware berbahaya ini juga mengawasi clipboard untuk
mencari alamat dompet kripto yang disalin dan menggantikannya dengan dompet yang
dikontrol oleh operator malware. Karena penyebaran malware ini sudah sangat luas dan tingkat infeksinya
sangat tinggi, pengguna disarankan untuk tidak mengunduh aplikasi bajakan
secara sembarangan meskipun situs download-nya muncul di hasil pencarian teratas
Google.
Sumber
:
https://teknologi.id/aplikasi/awas-aplikasi-bajakan-ini-bisa-curi-password-dan-aset-kripto |