Raksasa teknologi dari Meta, Twitter, Microsoft, Google, Amazon dan yang terkini IBM ramai PHK ribuan karyawannya. Seperti dikutip detikINET dari Business Today, ini beberapa alasan di baliknya: 1. Merekrut karyawan berlebihanPandemi Corona membuat banyak perusahaan teknologi merekrut pegawai karena beberapa produk jadi banyak digunakan dan butuh lebih banyak orang. Contohnya saja, Google Meet jadi salah satu platform panggilan video yang paling banyak dipakai untuk meeting online kala itu. Maka direkrut pegawai baru, dari developer sampai Product Manager. Akan tetapi kini situasinya sudah berbeda. "Dalam 2 tahun ke belakang kita melihat pertumbuhan dramatis. Untuk mengimbanginya, kami merekrut orang dalam realitas ekonomi berbeda dari yang kita hadapi saat ini," kata CEO Google, Sundar Pichai. 2. Tekanan investorInvestor perusahaan teknologi tentu berkepentingan agar perusahaan terus jaya. Maka mereka meminta dilakukan efisiensi di tengah melambatnya pertumbuhan. Contohnya Oktober tahun lalu, CEO Meta Mark Zuckerberg menerima surat dari Altimeter Capital Chair Brad Gerstner, yang menyarankan PHK dan perampingan operasi. "Seperti banyak perusahaan lain di dunia, Meta mempunyai terlalu banyak orang, terlalu banyak ide, terlalu sedikit urgensi," tulis surat itu. Alhasil, Meta benar-benar PHK ribuan pegawainya. 3. Pertumbuhan yang stagnanSektor teknologi tumbuh cepat 3 dekade ke belakang. Nah menurut pakar, PHK menandakan era itu mulai berakhir. "Kami melihat di Amazon, Apple, Microsoft, dan lainnya bahwa nyaris usai pertumbuhan yang sangat cepat dan sekarang mereka PHK. Ini adalah rasionalisasi untuk menghadapi pertumbuhan lebih lambat," kata analis pasar, Dan Ives. Satya Nadela menyetujuinya setelah mengumumkan PHK 10.000 pegawai Microsoft. "Kita sedang mengalami masa perubahan signifikan. Pelanggan mempercepat pembelanjaan digital mereka selama pandemi, sekarang mereka mengoptimalkan pembelanjaan digital untuk melakukan lebih banyak hal dengan lebih sedikit aset," katanya. 4. Investasi baru gagalPara perusahaan teknologi berinvestasi di teknologi baru dengan uang jor-joran, tapi kadang gagal atau belum kelihatan hasilnya. Contohnya saja Meta, mereka menghabiskan miliaran dolar untuk mengembangkan dunia virtual metaverse, tapi belum juga diminati orang. Pada tahun 2022, bisnis metaverse Meta merugi sampai USD 9,4 miliar. Bakar uang, melambatnya pertumbuhan dan menurunnya harga saham kemudian memaksa Meta melakukan efisiensi, termasuk dengan PHK pegawai. 5. Antisipasi resesi ekonomiKondisi ekonomi di berbagai negara saat ini kurang baik, bahkan menjurus resesi. "Kami melihat organisasi di setiap industri dan geografi berhati-hati karena beberapa bagian dunia berada dalam resesi dan bagian lain sedang mengantisipasinya," tulis CEO Microsoft, Satya Nadella. Para ahli percaya bahwa akan ada lebih banyak PHK, terutama mengingat adanya penurunan ekonomi. "Saya pikir 6 hingga 9 bulan ke depan akan sulit karena resesi sudah di ambang pintu. Saya pikir badai gelap ini akan berlalu tetapi perusahaan teknologi ini tidak dapat terhindar," kata Dan Ives. |