Pengguna Android dihantui bahaya dengan
munculnya aplikasi nakal yang menyebarkan malware XploitSPY. Malware ini tidak
hanya mengancam keamanan data pengguna tetapi juga dapat mengakibatkan
pembobolan rekening bank melalui aplikasi mobile banking. Peneliti keamanan
siber di ESET telah mengidentifikasi tiga aplikasi berbahaya yang mengandung
malware ini, yaitu Dink Messenger, SIM Info, dan Defcom. Meskipun sudah dihapus
dari Google Play Store, pengguna yang telah mengunduh aplikasi ini perlu segera
menghapusnya dari perangkat mereka. Modus operandi dari ketiga aplikasi
ini adalah meniru aplikasi messaging resmi yang tersedia di Google Play Store,
seperti WeChat. Hal ini membuatnya sulit untuk dideteksi secara langsung,
karena pada pandangan pertama, aplikasi-aplikasi ini tampak seperti aplikasi
resmi dengan fitur-fitur dasar untuk berkomunikasi. Namun, dibalik tampilan yang
familiar, malware XploitSPY terselip dan dapat melakukan berbagai aksi
berbahaya. Malware ini mampu mencuri informasi sensitif seperti daftar kontak,
file, lokasi GPS perangkat, dan bahkan nama file yang terkait dengan kamera,
download, serta aplikasi messaging seperti Telegram dan WhatsApp. Yang lebih mengkhawatirkan lagi,
malware ini memiliki kemampuan untuk mengakses mikrofon dan kamera perangkat,
serta dapat memata-matai notifikasi pesan yang masuk lewat SMS atau aplikasi
messaging. Hal ini menjadi ancaman serius terutama bagi pengguna yang sering
menerima one-time password (OTP)
melalui SMS untuk verifikasi berbagai layanan, termasuk mobile banking. Menurut laporan dari Forbes, tujuan
utama dari malware ini adalah mencuri kredensial pengguna untuk login ke
aplikasi mobile banking atau aplikasi keuangan lainnya. Setelah mendapatkan
informasi tersebut, para penjahat cyber kemudian dapat mengakses rekening
pengguna untuk melakukan pembobolan dan menguras dana secara ilegal. ESET mengungkapkan bahwa kampanye
malware ini telah berlangsung sejak tahun 2021, dengan target utama pengguna
Android di Pakistan dan India. Meskipun demikian, sebaran malware ini telah
mencapai seluruh Asia, mengancam keamanan data dan keuangan pengguna di
berbagai negara. Untuk mengatasi ancaman ini, ESET
segera melaporkan temuannya kepada Google, yang kemudian mengambil tindakan
cepat dengan menghapus ketiga aplikasi berbahaya tersebut dari Google Play
Store. Meski demikian, pengguna yang telah mengunduh aplikasi-aplikasi ini
sebelumnya tetap berisiko, dan mereka disarankan untuk segera menghapus
aplikasi tersebut dari perangkat mereka. Selain itu, langkah pencegahan
lainnya yang disarankan adalah dengan memindai perangkat menggunakan antivirus
terpercaya. Pengguna juga diingatkan untuk mengganti password secara berkala,
terutama untuk aplikasi mobile banking dan messaging, guna mengurangi risiko
pencurian kredensial oleh para pelaku cyber. Untuk menghindari risiko serupa di
masa mendatang, pengguna Android disarankan untuk selalu mengunduh aplikasi
dari toko resmi seperti Google Play Store dan menghindari penggunaan toko
aplikasi pihak ketiga yang kurang terpercaya. Selalu periksa reputasi
pengembang aplikasi dan ulasan dari pengguna lain sebelum mengunduh aplikasi
baru, serta berhati-hati dalam memberikan izin akses kepada aplikasi yang
meminta akses ke data sensitif. Dalam situasi ini, langkah-langkah
pencegahan seperti memindai perangkat dengan antivirus, mengubah password
secara berkala, dan memperbarui sistem operasi perangkat menjadi sangat
penting. Kepedulian terhadap keamanan digital harus menjadi prioritas bagi
semua pengguna teknologi, terutama dalam menghadapi ancaman semacam ini yang
dapat merugikan secara finansial dan melanggar privasi. Dengan langkah-langkah pencegahan
yang tepat, diharapkan pengguna Android dapat terhindar dari ancaman serius
yang dibawa oleh malware XploitSPY dan aplikasi-aplikasi berbahaya lainnya.
Keamanan data dan keuangan pengguna harus selalu menjadi prioritas utama dalam
penggunaan perangkat digital seperti smartphone.
Sumber
:
https://www.cloudcomputing.id/berita/waspada-3-aplikasi-android |