Kebocoran data masyarakat Indonesia akhir-akhir ini kerap terjadi. Banyak perusahaan dan provider yang menyimpan hampir seluruh data pribadi pengguna. Kebocoran ini mengindikasikan bahwa belum adanya sistem pengamanan keamanan data yang baik hingga sering terjadi kebocoran data pengguna. Hal ini sangat disayangkan karena privasi pengguna menjadi terganggu. Begitu pula yang terjadi pada hari ini di mana diduga terjadi kebocoran data pendaftaran kartu SIM pengguna di Indonesia sebanyak 1,3 Miliar data.

Dugaan kebocoran data pendaftaran kartu SIM ini diungkapkan oleh sebuah akun Twitter yang bernama @SRifqi. Rifqi membuat sebuah cuitan yang menyatakan bahwa kebocoran tersebut meliputi data pendaftaran NIK, nomor telepon, nama provider, dan tanggal pendaftaran provider tersebut. Data yang dijual ini dilaporkan mendapatkan akses dan datanya dari Kementrian Komunikasi dan Informasi RI.

Dalam cuitan tersebut juga para pengguna lain mengatakan bahwa mereka merasakan efek dari bocornya data tersebut. Banyak akun spam dari nomor yang tidak dikenal menghubungi mereka melalui telepon, SMS, hingga aplikasi WhatsApp. Iklan-iklan tersebut cukup mengganggu karena tidak jarang menyebarkan link yang akan membuat perangkat terancam dan tidak aman. sumber : teknologi.id

 Copyright stekom.ac.id 2018 All Right Reserved