Apa Itu KVM?

alur kerja virtualisasi vps kvm

KVM atau Kernel-Based Virtual Machine adalah teknologi virtualisasi full hardware yang dikembangkan dan dijalankan dengan sistem operasi Linux. KVM juga cocok digunakan pada tipe CPU x86 (64 bit).

Jenis virtualisasi VPS yang satu ini memiliki komponen hypervisor, seperti: 

  • Pengatur memori;
  • Penjadwal proses;
  • I/O stack;
  • Device drivers;
  • Pengaturan keamanan;
  • Network stack, dll.

Dengan perangkat tersebut, hypervisor KVM dapat diinstal langsung di atas server fisik (bare-metal). Sehingga dapat menjadi sistem host yang stabil karena tidak berjalan di OS lain.

Dari sisi keamanan, KVM lebih unggul ketimbang penggunaan container seperti OpenVZ yang nantinya akan dibahas. Karena masing-masing Guest OS akan menggunakan kernel-nya sendiri.

6+ Keunggulan KVM

Umumnya, KVM banyak digemari karena full virtualisasi dan dapat menggunakan berbagai OS. Namun, masih ada beberapa keunggulan KVM lainnya yang patut dipertimbangkan sebagai virtualisasi VPS. 

1. Efisien

Penggunaan KVM dinilai sangat efisien karena aktivitas dari satu virtual server (VPS) tidak akan berpengaruh pada VPS lain meski berada di satu Hypervisor.

Dengan begitu, beban load pekerjaan menjadi lebih ringan karena setiap VPS dapat menggunakan resource-nya masing-masing

Dalam proses Linux, KVM dijadwalkan dan dikelola oleh kernel yang sudah mencangkup fitur inti yang diperlukan oleh hypervisor. Jadi, KVM dapat bekerja lebih efisien karena tidak perlu menulis semua komponen yang dibutuhkan dari awal.

Baca juga: 10+ Tips Memilih VPS Terbaik!

Selain itu, kernel Linux memiliki ekstensi real-time. Ekstensi ini membantu aplikasi berbasis VM dapat berjalan pada koneksi yang lebih rendah, tapi dengan prioritas jaringan yang lebih baik.

Proses computing yang biasanya memakan waktu pun dapat berlangsung lebih cepat. Dengan cara membagi proses dan mengkompresnya menjadi sistem yang lebih kecil. Hasilnya, KVM memiliki tingkat latensi atau delay sistem yang lebih rendah.

2. Didukung RAM dan CPU Sendiri

Masih berhubungan dengan poin sebelumnya, salah satu resource yang digunakan oleh masing-masing VPS adalah RAM dan CPU sendiri. 

Karena sudah memiliki sumber daya sendiri tentunya proses sistem akan semakin lancar dan tidak mengganggu aktivitas VPS lainnya. 

Memori KVM juga didukung oleh Virtual Memory Management (VMM) dan manajemen memori yang lebih besar untuk menghasilkan kinerja yang lebih baik. 

3. Dapat Menggunakan Berbagai Macam OS

Anda akan merasakan fleksibilitas tinggi dengan KVM. Karena jenis virtualisasi VPS yang satu ini mendukung penggunaan berbagai macam OS atau sistem operasi.

Sistem operasi yang dapat digunakan di KVM antara lain:

  • Ubuntu;
  • Debian;
  • CentOS;
  • Windows;
  • Fedora;
  • Suse.

Baca juga: 6 Konfigurasi Awal Pengaturan VPS CentOS 7

Hal ini tentu sangat membantu teknisi Anda dalam proses operasional. Karena dapat memilih OS mana yang paling sesuai dengan kebutuhan VPS Anda.

4. Resource Tinggi 

VPS sangat cocok sebagai salah satu alternatif upgrade dari Shared Hosting. Apalagi jika website Anda semakin besar dan memiliki traffic yang tinggi.

Semakin besar website, semakin banyak pula resource yang dibutuhkan. Seperti, RAM, CPU, Disk Space, Bandwidth, dll. Tujuannya, agar performa website Anda dapat memenuhi permintaan aktivitas yang tinggi.

Terlebih lagi bagi toko online yang membutuhkan proses atau aktivitas seperti:

  • Proses checkout;
  • Alur validasi payment;
  • Keamanan tingkat tinggi;
  • Database user dan konsumen;
  • Storage katalog produk, dll.

Semua file website yang Anda simpan seperti, gambar, dan data lain yang pastinya membutuhkan ruangan penyimpanan agar dapat diakses.

Nah, KVM menggunakan berbagai sistem penyimpanan yang didukung oleh Linux. Misalnya, local disks dan Network-attached Storage (NAS).

network-attached storage sebagai sistem penyimpanan kvm

NAS atau Network-attached Storage adalah sistem penyimpanan data dengan yang khusus ditujukan untuk kebutuhan backup dan share. Sistem ini dapat diakses melalui jaringan internet.

Baca juga: 3 Cara Mudah Backup VPS

Penyimpanan lain yang digunakan KVM yaitu Multipath I/O. Tujuannya, untuk meningkatkan penyimpanan dengan mengaktifkan beberapa koneksi penyimpanan. 

Selain itu, Multipath I/O juga menyediakan failover atau pengalihan operasi otomatis agar storage tetap dapat diakses jika terjadi error pada perangkat keras.

Storage KVM juga masih ditambah dengan dukungan sistem file bersama sehingga gambar VM dapat dibagi oleh banyak host. 

5. Migrasi Tanpa Downtime

Live migration adalah salah satu fitur utama KVM. Anda dapat melakukan migrasi VM yang sedang berjalan antara host fisik, secara live tanpa adanya gangguan dari layanan server.

Migrasi ini sangat berguna untuk:

  • Load balancing – Pembagian beban antar host;
  • Pengalihan hardware – Pemindahan Guest VM ke hardware lain secara aman ketika hardware lama mengalami kerusakan;
  • Menghemat energi – Host sistem dapat dinonaktifkan jika tidak terisi Guest VM, sehingga menghemat energi dan biaya;
  • Migrasi geografis – Guest VM dapat dipindahkan ke lokasi lain jika diperlukan.

Jadi, ketika ada Guest VM yang ingin pindah ke Hypervisor, maka sistem Guest VM dapat tetap berjalan walau sedang proses pemindahan server.

Baca juga: Studi Kasus Rabbani: Kapan Anda Harus Berpindah ke VPS?

6. Keamanan Terjamin

KVM menggunakan kombinasi Security-enhanced Linux (SELinux) dan Secure Virtualization (sVirt) sebagai standar keamanan.

SELinux menetapkan batas keamanan di sekitar Virtual Machine (VM). Dengan cara membedakan antara user root dengan Guest VM. 

Keamanan pada Guest VM juga diterapkan dengan membatasi akses untuk membuat, menjalankan, dan membaca file (write, executable, read). Ini semua dilakukan sehingga dapat mencegah error

sistem keamanan KVM

SELinux juga dibantu oleh sVirt untuk melindungi hypervisor dan VM dari dua ancaman utama, yaitu:

  • Aplikasi penyusup untuk mengakses sumber daya;
  • Aplikasi penyusup untuk mengakses atau mengendalikan VM lain dan sumber dayanya. 

Baca Juga: Apa Itu VPS KVM Niagahoster? Yuk Kenali Keunggulannya!

Apa Itu OpenVZ?

virtualisasi vps openvz

OpenVZ adalah virtualisasi pada tingkat OS atau sistem operasi yang berbasis container pada sistem operasi Linux. 

Sistem ini merupakan modifikasi dari kernel Linux sehingga membuat server fisik dapat menjalankan beberapa mesin virtual atau containers. 

Dalam operasionalnya, OpenVZ tidak mengandalkan virtual technology atau VT pada CPU. Sehingga sistem ini dapat dijalankan untuk sejumlah tipe CPU, termasuk SPARC, IA-64, PowerPC, dan x86, x84.

OpenVZ hanya dapat melakukan virtualisasi untuk sistem operasi berbasis Linux, seperti Ubuntu, Debian, CentOS, dll. Karena masih bergantung pada kernel Linux, maka tidak memungkinkan untuk menginstal sistem operasi lain, seperti Windows.

Baca juga: Cara Membuat Virtual Host di CentOS

Namun, sistem operasi ini dapat mencapai performa, skalabilitas, dan densitas yang optimal karena terdapat satu kernel Linux yang berjalan pada host.

Nah, Niagahoster sebagai layanan Cloud VPS, mensupport penggunaan OpenVZ karena memiliki fitur-fitur dan keunggulan yang akan dijelaskan pada bagian selanjutnya.

5+ Keunggulan OpenVZ

Sistem operasi berbasis Linux ini dapat menjadi salah satu pertimbangan virtualisasi VPS, loh. OpenVZ memiliki beberapa keunggulan yang menjadikannya worth it untuk digunakan.

Apa saja? Simak keunggulannya berikut ini.

1. Hemat Biaya

Salah satu keunggulan OpenVZ adalah harganya yang lebih terjangkau. Hal ini karena OpenVZ yang bersifat open source, sehingga dapat digunakan dengan lisensi virtualisasi secara gratis.

2. Mudah Digunakan

Keunggulan lainnya dari OpenVZ yaitu kemudahan penggunaan. Kemudahan tersebut dapat Anda rasakan pada penggunaan memory, jumlah proses, penggunaan CPU, penggunaan disk, dll. 

Semua itu dapat diubah-ubah dalam kondisi sistem tetap berjalan dan tidak mengganggu kinerja VPS. Jadi, Anda dapat fleksibel melakukan kustomisasi tanpa restart containers.

Fleksibilitas tersebut didukung oleh adanya fitur Checkpointing and Live Migration. Fungsinya, untuk migrasi container dari satu server fisik ke server lain tanpa perlu shutdown atau restart container.

Cara kerjanya, container akan dibekukan dan seluruh statusnya akan disimpan di disk space. Setelahnya, file tersebut akan ditransfer ke komputer lain dan dapat dipasang di sana. 

Proses ini hanya berlangsung beberapa detik saja, sehingga tidak berdampak luas pada keseluruhan kinerja.

Selain itu, proses setup dan maintenance OpenVZ juga lebih mudah dibandingkan KVM. OpenVZ memiliki overhead yang lebih kecil, jadi dapat menampung lebih banyak VM daripada KVM.

3. Management Resource yang Efektif

Selain hemat biaya, OpenVZ juga dapat menampung Guest VM yang lebih banyak.

Misalnya, satu server VPS dengan virtualisasi OPenVZ memiliki RAM 30 GB. Server tersebut idealnya dapat menampung maksimal 30 user Guest VM. Sehingga masing-masing user mendapatkan RAM 1 GB.

Hal ini dapat Anda kelola dengan fitur Manajemen Sumber daya. Tujuannya untuk mengontrol jumlah resource yang tersedia untuk container. Misalnya, CPU, disk space, memori, dll.

Fitur ini bermanfaat untuk:

  • Membagikan resource secara efektif ke setiap container;
  • Menjamin Quality-of-Service;
  • Menyediakan kinerja dan isolasi resource;
  • Melindungi dari gangguan atau error;
  • Mengumpulkan informasi penggunaan untuk memantau kesehatan sistem.

Namun, pembagian resource ini sangat perlu diperhatikan, karena menampung Guest VM lebih dari kapasitas RAM dapat berpotensi menyebabkan sistem menjadi lebih lambat. 

4. Efisien

Karena hanya menggunakan kernel tunggal, OpenVZ dapat berjalan dengan sangat efisien. Tidak terlalu banyak komponen dan pengaturan seperti KVM. 

Karena struktur sistem yang simpel, OpenVZ memiliki performa yang stabil untuk mengelola beberapa container sekaligus. 

Namun, stabilitas dan efisiensi ini sangat bergantung pada konfigurasi di layanan hosting VPS yang digunakan. Makanya, Anda sangat disarankan untuk memilih layanan hosting yang uptime-nya bisa sampai 99,98% seperti Niagahoster.

5. Sistem Container yang Powerful

Mari kita bayangkan container pada OpenVZ adalah sistem independen. Sebuah container dapat berjalan mandiri karena disediakan oleh lapisan virtualisasi kernel di OS host.

Nah, lapisan virtualisasi tersebut memiliki fitur utama yang diterapkan di OpenVZ, sebagai berikut:

  • Container memiliki sistem yang sama seperti Linux. Misalnya, menggunakan skrip standar, software vendor seperti Ubuntu, Fedora, dll, dapat berjalan tanpa perlu penyesuaian dengan OpenVZ;
  • Dapat mengubah file konfigurasi apapun;
  • Dapat menginstal software tambahan;
  • Tiap container tidak saling mempengaruhi;
  • Container tidak terikat pada satu CPU, melainkan dapat menggunakan semua CPU yang ada.

Sistem container ini memungkinkan performa VPS tetap berjalan maksimal. Karena jika terdapat masalah pada satu container, tidak akan berpengaruh pada container lainnya.

Baca juga: Cara Install Moodle di VPS Ubuntu dalam 7 Langkah

6. Keamanan Jaringan

Virtualisasi OpenVZ dirancang dengan sistem container dan jaringan fisik. Hal ini didukung dengan adanya fitur virtualisasi jaringan atau Network Virtualization, dengan spesifikasi:

  • Setiap container dapat memiliki alamat IP sendiri;
  • Setiap container dapat memiliki beberapa alamat IP;
  • Isolasi jaringan tiap container, tujuannya melindungi tiap container dari container lainnya;
  • Dapat menggunakan firewall, sehingga dapat mencegah akses yang tidak diinginkan;
  • Manipulasi tabel rute, misalnya menentukan alamat sumber yang berbeda untuk tujuan yang berbeda. Hal ini sebagai proteksi tambahan, sehingga hanya administrator IT yang ditugaskan yang mengetahui rute perintah sebenarnya.

Dengan segala keunggulannya, OpenVZ sangat cocok bagi Anda yang membutuhkan kemudahan pengelolaan. Platform virtualisasi ini dinilai sangat praktis dan memiliki performa unggulan, tapi tetap terjangkau.

panduan vps lengkap untuk pemula

Apa Itu XEN?

XEN atau XENserver adalah virtual machine (VM) manager yang bersifat open source. Dikembangkan oleh University of Cambridge sejak 2009.

Tujuan XEN yaitu untuk dapat menjalankan ratusan sistem operasi hanya menggunakan satu komputer. 

Virtualisasi yang satu ini diberi label sebagai virtualisasi tercepat dan terkuat yang dapat menghandle banyak VM dalam satu waktu.

alur kerja virtualisasi xen

Virtual server dari Citrix ini dijalankan berbasis Linux, dapat juga membantu mengoptimalkan Windows dan virtual server Linux. 

Cara kerjanya, XEN server berada pada elemen-elemen yang sederhana dari mesin fisik. Nantinya akan dialokasikan ke VM yang sedang berjalan.

Virtualisasi XEN menggunakan teknologi paravirtualisasi. Dengan teknologi ini, XEN mampu menyediakan fasilitas:

  • Multi-server management;
  • Performance alerting dan reporting:
  • Live VM;
  • Live storage migration.

XEN juga kompatibel dengan beberapa sistem operasi Linux seperti Ubuntu, Fedora, OpenSuse.

3+ Keunggulan XEN

Sebagai VM manager, XEN dinilai memiliki keunggulan yang patut diacungi jempol. Itu mengapa XEN telah digunakan lebih dari 50.000 konsumen. 

Hal itu tidak lepas dari fitur-fitur yang mendukung kinerja XEN. Nah, berikut beberapa keunggulan yang ditawarkan XEN dalam virtualisasi VPS beserta fitur penunjangnya.

1. Proses Cepat

Proses XEN dalam menjalankan VM hanya membutuhkan waktu sepuluh menit. Hal ini sangat membantu para administrator IT, karena:

  • Tidak perlu melakukan konfigurasi infrastruktur manajemen yang rumit;
  • Tidak perlu membuat jaringan penyimpanan khusus;
  • Dapat menginstal perangkat lunak dan menjalankannya secepat mungkin;
  • Mudah saat membuat jaringan khusus untuk menjalankan VM.

Baca juga: Cara Instal Ubuntu dan CentOS di VPS Niagahoster

Selain saat menjalankan, XEN juga relatif cepat saat proses konversi VM karena adanya fitur XenConvert

Cara kerjanya dengan mengkonversikan VM dan fisik yang ada dengan bantuan VM yang kompatibel dengan XENserver. Manfaatnya, transisi VM akan lebih praktis dan mudah.

Ditambah dengan fitur XENMotion Live Migration yang dapat digunakan di seluruh edisi XENserver. Gunanya untuk memindahkan atau mentransfer file dari VM ke server tanpa terjadi gangguan downtime pada server. 

Selain itu, terdapat hak istimewa untuk memindahkan VM melintasi resource pool. Anda juga tidak perlu khawatir karena semua data akan aman, tidak hilang, atau berefek negatif lainnya.

2. Manajemen Server Kuat

XENserver adalah platform yang telah teruji cloud. Platform virtualisasi ini dikemas lengkap dengan semua hal yang diperlukan untuk membuat dan mengelola segala jenis infrastruktur virtual, seperti resource server.

Infrastruktur virtual tersebut dapat diotomatisasi dan dapat diintegrasikan ke dalam proses management dengan fitur XENCenter Management Console

Fungsinya sebagai pusat pengaturan konsol yang dapat menjalankanmemonitor dan mengelola beberapa VM. 

Misalnya, memulai, menghentikan, melakukan migrasi, membuat, menyalin, atau mencadangkan VM hanya dengan beberapa klik.

Di samping itu, XENserver juga akan mengalokasikan data manajemen server di seluruh resource pool atau kumpulan sumber daya server. Nah, hal ini akan meminimalisir kegagalan manajemen server.

Selain itu, XEN juga dilengkapi dengan fitur VM Protection and Recovery. Tujuannya sebagai perlindungan, pencadangan, dan pemulihan. Dengan fitur ini, Anda dapat membuat kebijakan khusus secara otomatis. 

Fitur ini juga akan mengumpulkan snapshot VM yang dijadwalkan secara berkala. Misalnya, setiap hari, setiap minggu, atau setiap bulan.

Data atau snapshot tersebut akan diarsipkan secara otomatis ke CIFS jarak jauh, sehingga menambah tingkat keamanannya

Data tersebut dapat mudah dikembalikan seperti sebelum server dihapus total. Sehingga management server dapat dilakukan lebih maksimal.

Baca juga: 15+ Tips Keamanan Server VPS

Semua fitur tersebut didukung pula oleh fitur XenConvert yang membantu VM dalam melakukan manajemen data di dalam server. 

Apalagi VM yang membutuhkan manajemen ekstra, fitur ini dapat berguna untuk otomatisasi dan membangun manajemen yang powerful. 

3. Mendukung OS Windows

Bukan hanya mendukung beragam sistem operasi Linux, seperti Ubuntu, Fedora, OpenSUSE, dll. XENserver juga dapat digunakan pada OS Windows. 

Hal ini memberikan ruang bagi administrator IT untuk menggunakan XEN secara lebih fleksibel.

4. Mendukung SWAP

Perbedaan XEN dengan OpenVZ dan KVM adalah, XENserver mendukung penggunaan SWAP. 

Teknologi ini berfungsi ketika memory dedicated habis, SWAP akan aktif otomatis. Jika OpenVZ akan down saat terjadi hal itu, maka XEN hanya akan mengalami perlambatan pada servernya.

Namun sebelum hal itu terjadi, XEN telah dilengkapi fitur Dynamic Memory, yang dapat meningkatkan kinerja aplikasi. 

Cara kerjanya dengan berbagi memory server yang tidak digunakan ke VM lain. Sehingga, space memory server dapat lebih lega dan proses sistem dapat berjalan lebih cepat.

Tanpa fitur ini, saat server penuh, VM akan menemukan kendala atau error “kehabisan memori”. Sehingga Anda perlu melakukan kustomisasi alokasi memori bagi tiap VM, lalu boot ulang.

Namun, dynamic memory membantu Anda mendapatkan memori tak terpakai, mengurangi alokasi memori sesuai yang dibutuhkan VM. Proses ini secara otomatis akan berjalan saat server penuh.

Hal tersebut juga didukung oleh fitur IntelliCache. Fitur ini dapat membantu meningkatkan kinerja keseluruhan server. Karena dapat menghemat biaya penyimpanan. Misalnya, volume jaringan, waktu boot virtual, dan traffic.

intellicache xen server

Cara kerjanya, IntelliCache menggunakan penyimpanan lokal sebagai repositori untuk boot image dan data sementara. Sehingga volume jaringan, waktu boot virtual, dan traffic dapat dikurangi.


Yuk coba layanan baru VPS KVM Indonesia dari Niagahoster.


Cara Cek Virtualisasi Pada VPS

Bagi Anda yang membeli layanan hosting VPS, Anda dapat mengecek platform virtualisasi pada VPS dengan dua perintah, yaitu:

  • Virt-what
  • Hostnamectl

Kali ini, kami akan menunjukkan kedua cara tersebut agar Anda dapat mengecek virtualisasi apa yang ada di VPS Anda.

1. Perintah virt-what

virt-hart adalah shell script yang dapat digunakan untuk mendeteksi program apa yang sedang berjalan di VM. Sebelum mengecek virtualisasi VPS, silakan instal virt-hart terlebih dahulu.

Berikut cara instalasi virt-hart pada sistem operasi Ubuntu, Debian, dan CentOS.

Instal virt-hart 

Anda dapat menginstal virt-hart pada VPS Ubuntu dan Debian dengan menggunakan perintah berikut:

sudo apt-get install virt-what -y

Untuk Anda yang menggunakan CentOS, silakan gunakan perintah berikut:

yum install virt-what -y

Cara Cek Virtualisasi VPS dengan virt-hart

Saat perintah virt-hart sudah terinstal di VPS Anda, silakan masukan perintah:

virt-what

Pada tutorial kali ini, kami menggunakan layanan Cloud VPS dari Niagahoster. Saat sudah memasukkan perintah di atas, maka akan muncul output seperti dibawah ini:

cara cek virtualisasi vps

2. Perintah hostnamectl

Perintah ini digunakan untuk mengidentifikasi hostname pada server VPS yang Anda gunakan. Sebenarnya perintah ini sudah ada di setiap paket instalasi VPS di semua sistem operasi, yaitu:

hostnamectl status

Output dari perintah di atas adalah:

cara cek hostnamectl pada virtualisasi vps

Baca Juga: Panduan Konfigurasi Dasar VPS Terlengkap!

KVM, OpenVZ, dan XEN: Mana yang Cocok untuk Anda?

Nah, sampai disini Anda telah mengetahui tiga jenis virtualisasi yaitu KVM, OpenVZ, dan XEN. Lengkap dengan fitur dan keunggulan masing-masing.

Ketiganya seringkali digunakan sebagai teknologi virtualisasi VPS. Baik yang berbasis Linux seperti KVM dan OpenVZ, maupun yang bersifat open source seperti XEN.

Semuanya memang dapat mengelola beberapa VM sekaligus. Namun, jika Anda membutuhkan platform virtualisasi yang mudah pengelolaannya dan relatif terjangkau, maka OpenVZ sangat dapat Anda pertimbangkan.

Karena berbasis container, OpenVZ memungkinkan satu kernel dapat menjalankan beberapa VM sekaligus. Dan hal itulah yang akan Anda dapatkan di layanan hosting VPS Niagahoster. 

Selain support OpenVZ, layanan Cloud VPS Niagahoster dilengkapi dengan alamat IP dedicated, full root access, pilihan control panel yang beragam, kompatibel dengan lebih dari 50 pilihan OS, jaringan 100Mb/S dengan jaminan uptime 99,9%, hingga proteksi kehilangan data dari RAID-10.

 Copyright stekom.ac.id 2018 All Right Reserved